the beginning of closeness 

198 28 21
                                    

Kali ini aku bikin cerita Mitsusara hanya pendek ya ,jadi jangan protes sama saya,karena work yang lain masih banyak.


















Disclaimer: Mashashi Kishimoto.
Manga: Boruto Naruto Next Generation.

*
*
*



Ia ingin tertawa mendengar lelucon garing yang dilontarkan oleh pemuda berkulit pucat di sampingnya itu.





Sejak pertemuan dan percakapan setelahnya itu,tanpa disangka entah takdir atau apa mereka kembali dipertemukan.

Seperti 1 Minggu berturut-turut mereka sering dipertemukan, seperti pergi ke minimarket, ke cafe, dijalanan dan bahkan tanpa diduga mereka ternyata satu sekolah.

Wahh hebat sekali.

Kira-kira itu yang ada dalam pikiran mereka berdua,karena keduanya sudah akrab,kini keduanya menjadi sangat dekat sejak itu.



Kini di sekolah Sarada beserta kedua sahabat terbaiknya yang tak salah namanya adalah Sumire Kakei dan Chocho akimichi itu saat ini tengah berada di kantin.

" Sarada,ada apa?. Akhir-akhir ini kau sering melamun." Tanya Sumire pada gadis itu.

" A-ah, tidak ada apa-apa kok." Bohongnya seraya sedikit memaksakan senyumnya.

Sumire dan chocho saling berpandangan bingung.

Sarada kembali terdiam,akhir-akhir ini ia tidak bisa fokus,k arena entah kenapa pikirannya selalu dihantui oleh bayang-bayang pemuda berambut putih yang akhirnya ia ketahui bernama Mitsuki itu yang pertama ditemuinya di halte bis saat hendak berteduh dari hujan.

' kenapa aku selalu memikirkannya,apa aku mulai suka kepadanya.'








*
*
*


Hari-hari di sekolah telah Sarada jalani dengan baik,bersama dengan sahabat,tumpukan tugas dan....

Memikirkannya..




Sarada menggelengkan kepalanya,ia harus menghapus bayang-bayang Mitsuki dari benaknya,atau lama-lama ia bisa jadi gila.

Saat ini ia berjalan pulang di sepanjang trotoar sembari bersenandung,hari ini ayahnya tidak bisa menjemput dan mengharuskannya untuk berjalan kaki.

Awalnya ia akan pulang bersama dengan sahabat-sahabatnya ,tapi sayang Chocho sudah dijemput oleh ayahnya,sedangkan Sumire pulang bersama dengan Boruto yang merupakan teman dekatnya dan ternyata juga sahabat dari Mitsuki itu memaksanya untuk pulang bersamanya,ia berpikir si pemuda berambut kuning itu suka pada sahabatnya.

' mungkin si payah itu suka pada Sumire.' pikirnya mengingat si rambut kuning yang selalu mencuri perhatian pada sahabat berambut ungunya itu.

Kemudian ia kembali melangkahkan kakinya lagi dengan cepat,guna bergegas cepat kembali ke rumah.

Kretek..kretek..

Tik..

Tik..

Trashhh...

Tetapi entah dosa apa yang dilakukannya di masa lalu,ia mendapat kesialan lagi,iya ia kehujanan lagi di tengah perjalanan.

" Hah,basah kuyup lagi kan.hah Dewi keberuntungan tidak berpihak padaku."umpatnya seraya berteduh ke salah satu teras toko yang tutup.

Ia menggosok-gosok kedua lengannya,tubuhnya menggigil kedinginan.

"Huh...huh..huh."






" Kau kehujanan lagi." Sebuah suara yang nampak tak asing terdengar di telinganya.

Ia mengangkat wajahnya dan menolehkan wajahnya kearah suara itu,kedua iris hitamnya itu membelalak dengan apa yang dilihatnya.

Sesosok pemuda tampan dengan kulit putih pucat,dengan rambut putih seputih awannya itu tengah berdiri tak jauh dari dirinya kini dengan payung merah digenggamnya tengah menatapnya.

Ia tersenyum tipis.

" Lalu kau sendiri,kau memakai payungmu itu akhirnya." Sahutnya balik seraya mempertahankan senyum tipis di wajahnya.

Mitsuki yang tadinya berdiri saja di sana sembari menatapnya kini berani melangkahkan kakinya kearahnya.

Hingga keduanya berdiri saling berhadap-hadapan dan saling memandang.

" Tentu." Gumam Mitsuki diiringi kekehan di bibirnya.

Tanpa disangka Mitsuki langsung melepaskan jaket yang tengah digunakannya itu dan memakaikannya ke tubuh Sarada yang basah kuyup,membuat Sarada sontak terkejut dan ada rona merah samar di kedua pipinya atas perilaku pemuda tersebut.

"M-mitsuki....i-ini."

" Kau pake saja,aku tahu kau kedinginan.jangan khawatirkan aku."

Setelah itu Mitsuki langsung menarik Sarada untuk pulang bersamanya di bawah payung yang sama.

Kini suasana nampak hening,karena tak ada percakapan antara keduanya,karena mereka memang memilih diam.

Hingga akhirnya mereka sampai di depan rumah kediaman keluarga uchiha.

" Mitsuki,terima kasih ya."ujar Sarada dengan seulas senyum di wajahnya.

" Tak masalah bagiku,aku ini seorang pria dan pria harus melindungi Wanita,dan itu sudah menjadi tugasku untuk melindungimu." Ujar Mitsuki dengan pedenya sembari menepuk dadanya dengan bangga.

Tanpa Mitsuki ketahui bahwa gadis berambut hitam didepannya itu kini nampak memerah bak kepiting rebus di wajahnya.

" E-eu.... kau mau mampir sebentar." Ujarnya mencoba menghentikan debaran jantungnya yang berdegup dengan kencangnya.

" Tidak usah,nanti saja kapan-kapan." Tolaknya halus kemudian ia mengangkat tangan kanannya itu kearah Sarada.

Sarada nampak terdiam dengan aksi tiba-tiba Mitsuki,iya tadi pemuda itu mengusak kepalanya,membuat rona merah itu semakin bertambah.

" E-eh,mukamu kenapa?,kok merah, kau sakit ya.aduhh sebaiknya kau cepat-cepat masuk kedalam dan ganti bajumu lalu hangatkan tubuhmu biar tidak kedinginan."ujarnya panjang lebar dengan wajah khawatir.

" I-iya."

" Nah,kalau begitu aku pulang dulu ya.daah." pamitnya sembari melambai-lambaikan tangannya seraya beranjak pergi dari sana.

Sarada menatap punggung itu yang kini berjalan menjauh darinya.




























" Sampai jumpa." Gumamnya diikuti senyum manis di wajahnya.


































Tbc.

Huaaaaaaa kujadi baper bacanya😭😭.

Gimana?? Gaje gak??.

Sorry tiba-tiba bikin cerita lagi walau cerita lain belum kelar😂😂

Jangan lupa untuk selalu vote dan follow ya😂😉

Arigatou gozaimmaz
NakaSuzu💕

Love in the Rainy Season☔(MitsuSara)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang