Yuri dan Wonyoung jadi ga enak banget, soalnya yang digibahin sedang berada didepan mereka.
Akhirnya Chaewon pun ikut duduk bersama mereka, obrolan pun menjadi hening seketika.
"Ternyata Yujin tidak mencoba untuk balikkan" hela Chaewon.
Wonyoung ga tau mau bahas apa, padahal semenjak Chaewon memutuskan untuk mengakhiri hubungan dengan Yujin. Tiap malam, Yujin sibuk curhat ke Wonyoung dan sibuk meminta playlist lagu galau ke Wonyoung.
Rutinitas Yujin itu berlaku selama 3 bulan lamanya.
Terus, seenaknya Chaewon bilang putus dengan alasan bosan. Dia gatau aja kelakuan Yujin yang nyusahin Wonyoung tiap malam gara-gara galau berkepanjangan abis diputusin Chaewon.
"Terus kamu mau balikan?" Tanya Yuri
"Hem, iya. Karena Yujin membuatku gagal move-on"
....
Yena sekarang sibuk angkatin barang yang dibeli oleh perusahaan. Jumlah barangnya pun bukan main.
32 box sedang yang isinya peralatan kantot yang lumayan berat.
"Nyesel gue lewat sini!" Kebetulan Chaeyeon baru saja pulang makan siang. Karena ia lewat gerbang depan, jadinya ia dipanggil Nako, sekretaris direktur perusahaan.
Jadinya, mereka berdua sibuk ngangkatin box berat yang berjumlah 32 itu.
"Permisi" ucap seseorang di dekat mereka.
Yena dan Chaeyeon terlalu sibuk sama pekerjaan mereka, jadinya tidak terdengar kalau ada orang yang mengatakan permisi.
"Permisi, pak" ucap orang itu lagi
..
Yuri bilang, kalo ada toko kue yang terkenal enak baru saja buka disekitaran kantor mereka. Untuk mencairkan suasana yang canggung, jadinya Yuri membuka topik tentang kue dan rencananya Yuri mau traktir Chaewon dan Wonyoung.
Tinggal menunggu beberapa menit aja sampai pesanan kue itu datang.
"Yakin enak?" Tanya Chaewon
"Kamu ga percayaan banget. Aku juga beli lebih untuk Hitomi, dia pasti suka" Yuri tersenyum sambil mengetuk layar handphonennya menggunakan jari.
"Apa nama tokonya kak?" Tanya Wonyoung.
"Won-Cake" ucap Yuri
Setelah menunggu 8 menit, Yuri dapat notifikasi bahwa pesananannya udah datang dan berada di lobi.
Yuri pun permisi ke Chaewon dan Wonyoung dan segera turun ke lantai dasar, untuk menemui pengantar kue itu.
"Lah--" ia melihat si pengantar diajak ngobrol oleh dua orang karyawan yang sekiranya Yuri kenal.
"Kamu yang buat kue gratis di desa itu kan?!" Chaeyeon menunjuk Hyewon.
"Lo kenal hyung?" Tanya Yena
"Iya Yen, dia ini yang bagi kami kue gratis selama dua minggu" ucap Chaeyeon
"Kamu ga rugi? Yang ini gratis juga ya?" Tanya Yena
"Kuenya enak banget Yen, tanya aja sama Yujin, Yuri, Chaewon sama-- Ryujin"
"Kalian kenapa mau malakin dia sih!" Yuri datang menarik lengan Yena dan Chaeyeon.
"Ini loh Yur, si Hyewon ini! Kamu masih ingat gak?" Chaeyeon masih antusias
"Ingatlah, makanya kue ini aku yang pesan" ucap Yuri
"Mukanya lempem banget" ucap Yena
Yuri tidak menghiraukan ucapan Yena tadi, yang jelas ia sangat rindu dengan tukang roti dan kue didepannya ini.
"Bagus ga tempat rekomendasi dari aku? Strategis ga?" Tanya Yuri ke Hyewon
"Bagus banget, bahkan sudah ada 5 pelangg--"
"Wah, bagus dong! Iya ga Yur?"
Hyewon pun tersenyum ke Yuri.
"Makasih banget, ya. Aku rinduu banget sama kue kamu" Yuri reflek memeluk Hyewon.
"Udah ah ini dikantor" Yena menarik bahu Hyewon agar Hyewon terlepas dari pelukan Yuri.
"Ah, maaf" ucap Hyewon
"Iya" ucap Yena
Setelah berbincang cukup lama, Hyewon akhirnya pulang dan meninggalkan kantor itu.
"Lo suka sama dia?" Yena memastikan
"Kenapa?" Tanya Yuri
"Kayak gatau Yena aja Yur, dia cemburu lah!" Ucap Chaeyeon sambil berbalik arah dan tertawa.
"Lupakan perkataannya, dia--" Yena malu
"Kita emang gaada hubungan lagi, tapi gapapa kok cemburu. Karena cemburu itu wajar" Yuri tersenyum sambil mengedipkan matanya ke Yena.
Yujin yang baru datang dari mengantar berkas ke klien pun dikejutkan dengan Yena yang tertunduk lesu di lobi kantor.
"Masih laper hyung? Mau aku traktir?" Yujin masih memancarkan senyumannya.
"Yuujiiinnnn" Yena memeluk Yujin.
Akhirnya, Yujin mentraktir Yena di gerai kopi dekan kantor mereka, karena di cafetaria masih rame karyawan yang makan termasuk Yuri.
Yena sengaja membeli kopi yang pahit seperti perasaan dia sekarang, tampak banget aura sadboi dalam diri Yena sekarang.
"Hyung, lo ga kepaitan?" Yujin khawatir
"Lebih pahit perkataan Yuri tadi!" Yena kembali sesegukan.
Yujin paham sih, nasib mereka itu sama.
Mereka sama-sama diputusin oleh sepihak dan tanpa penjelasan.
Cuma bedanya, Yena baru ngerasain sakit hati beberapa hari belakangan ini.
"Kenapa sih gue gak pernah jujur tentang hubungan gue sama Yuqi?" Ucap Yena
"Makanya jangan banyak tingkah, lo selingkuh mulu"
Yena langsung menoleh ke suara bass yang asing baginya.
"Loh! Kamu yang bagi kue kemarin itu ya!" Yujin beranjak berdiri menyapa Hyewon.
"Hm, iya" ucap Hyewon
"Emang kenapa? Lo jangan ikut campur lah" Yena langsung emosi
"Ya emosi lah, perempuan mana yang ga suka kalo laki-lakinya tidur sama cewe lain" Cerocos Hyewon
Yujin sudah ga terkejut sih, Yena udah ceritain semuanya ke dia. Bahkan, sudah mengaku menyesal.
"Emang bangsat!" Yena berdiri dan menarik kerah Hyewon.
"Hyung! Udah anjir malu!" Yujin memisahkan
"Gabisa gini Jin! Mulutnya minta di jahit ni!" Yena kesal
Hyewon melepas kasar genggaman tangan Yena, untung saja pelanggan di gerai kopi itu hanya mereka.
Yujin pun akhirnya berhasil menenangkan emosi Yena yang tadinya sangat membludak, tapi Hyewon masih aja memercikan amarah ke Yena.
"Lo gatau aja, gue udah tidur sama Yuri waktu proyek kemarin" bisik Hyewon
KAMU SEDANG MEMBACA
Her Username Is Minguri
FanfictionPekerjaan proyek di desa 2 tahun lalu,membuat Yujin jatuh hati kepada perempuan yang ia temui disana, sayangnya ia tidak sempat bertanya kontak dan nomor telepon perempuan tersebut. Sampai saat Yujin menemukan sebuah akun tuwaiter dengan username Mi...