naik motor sama ayah (ngeeng)

885 66 3
                                    

Dari semalam itu hujan deras hingga pagi hari hujan itu masih belum berhenti. Pagi itu hinata ada ulangan matematika di jam ke-dua, akaashi selaku papanya tidak mengijinkan dia membolos sekolah, karena ulangan sangat penting.

Akhirnya hinata pun mengikuti perkataan papanya, hinata pun segera bersiap, seselesainya dia memakai seragam dia pun mulai memakan sarapannya dengan tenang, ah waktu masih menunjukan pukul 6.00 pagi masih ada waktu 1 1/2 jam lagi untuk berangkat ke sekolah. Karena sekolah mulainya pukul 8.15 pagi. Hujan masih sangat deras, karena hujan jadi membuat merasa malas. Tetapi akashi biasa saja, hinata mulai cemberut. "pa..bolos ya? Hujannya gede banget." Ucapnya.Akashi hanya melirik sekilas. Lalu menjawab, "tidak sayang kamu hari ini ada ulangan." Muka hinata pun memelas dan pasrah begitu saja.


Waktu sudah menunjukkan pukul 6.13, bokuto pun tengah mempersiapkan jas hujan dan lainnya, hari ini pakai motor aja ya? Mobil ayah sedang di bengkel. Maaf ya sayang. "Oke yah.. gpp kok." Ucapnya. Akaashi pun bangkit dari kursi meja makan, lalu membantu hinata memakaikan kantong kresek warna hitam ke sepatunya. "Biar gak basah." Ucap akaashi. Hinata menurut saja. Setelah itu hinata memakai jas hujan dan helm kecil.


"Oke yah.. gpp kok." Ucapnya. Akaashi pun bangkit dari kursi meja makan, lalu membantu hinata memakaikan kantong kresek warna hitam ke sepatunya. "Biar gak basah." Ucap akaashi. Hinata menurut saja. Setelah itu hinata memakai jas hujan dan helm kecil. "Motornya udah siap nih." Ucap ayahnya.


Bokuto pun menaiki motornya dah sudah bersiap, kamu make jas ujan yang dari ayah juga ya biar rambutmu gak basah. Hinata pun menaiki motor tersebut dan akaashi pun menyelimuti kepala hinata dengan jas hujan bokuto. "Pegangan sayang, ke ayah!! Nanti kamu nyungsep. Jangan tidur juga!" Omel akaashi. 


Hinata pun mengangguk. Bokuto pun mulai mengendarai motornya membelah hujan di tengah jalanan yang sudah mulai agak licin, bokuto menyalakan lampunya dan berjalan agak pelan.

Hinata yang berada di dalam punggung jas hujan bokuto hanya diam dan melihat jalanan yang sudah basah sekali. Dia hanya melihat trotoar yang sepi, melihat jalanan yang cukup sepi. "Huffft bosaaan." Ucapnya dalam hati.

Hinata menunduk tak terasa ia menunduk agak lama dan dia mulai pegal. "AYAHHHH UDAH SAMPE BELOM?" ucapnya teriak.


"BELUM DEK, SABAR YA. TAHAN AJA. JANGAN TIDUR, PEGANG PINGGANG AYAH." Ucapnya tak kalah keras.

Tidak terasa motor pun akhirnya berhenti, "ADEK UDAH SAMPE." ucapnya teriak. 

Hinata pun dengan pelan-pelan membuka jas hujan ayahnya, dan juga melihat air hujan yang mulai rintik-rintik. Bokuto pun turun dari motornya dan memarkirkan motornya, setelah itu bokuto pun mengantarkan anaknya ke kelas.

"Hati-hati adek, nanti kamu jatuh." ucapnya."Iya ayah..."jawab si adek.Bokuto pun sampai di depan kelasnya hinata. Bokuto pun segera melepaskan jas hujan dari tubuhnya pelan-pelan. Lalu dia melepaskan sepatu anti ujan (a.k.a kresek) nah udah semua. "Tas kamu juga udah dilepas. Semangat ya sayang? Jangan nakal. Nanti ayah jemput lagi jam 12 siang." Ucapnya semangat.


SIAPPP! AYAH! *hormat grak* hinata pun segera memasuki kelas sebelum masuk kelas hinata melambaikan tangannya. "Dadahh ayahhhh." ucapnya ceria. "Dadahhh sayang." Ucap bokuto.


Bokuto pun membawa jas hujan dan kantong kreseknya kerumah dan bokuto pun menaiki motornya lagi dan langsung meluncur kerumah. Sesampainya dirumah bokuto memakirkan motor di halaman depan dan mulai melepas jas hujan dan menjemurkannya di batang bambu yang terlihat seperti jemuran jaman dulu. Bokuto pun masuk kerumah dan disambut dengan istrinya.

Bokuto pun segera memeluk suaminya dan menghujami ciuman. Selesainya bercumbu mesra mereka kembali bercakap di ruang tengah dengan cuddle. "Sayang, kapan ya si kakak 1 sama kakak 2 pulang? Aku kangen sama mereka hm... lebih tepatnya aku kangen mereka bertiga." Ucapnya sedih


"Tunggu aja sayang pasti mereka pulang, si kakak pertama kan lagi skripsi, kakak kedua juga lagi magang di luar jepang. Kan masih ada si kakak 3." Ucap bokuto.


"si ryu  malah ninggalin kita buat kerja?! Huft kenapa gak kerja disini aja sih.. yaudah ntar malem kita video call aja gimana?" keluh akaashi."Hm boleh juga." sahutnya."Yaudah. Aku mau ke ruang kerja dulu ya. Aku bentar lagi ada meeting." ucap bokuto"OH YA KAMU GAK KERJA? KOK MASIH DIRUMAH?" ucapnya ngegas.


"Sayang-" ,belom sempat menjawab bokuto sudah diserang oleh 2 bantal melayang ke arahnya.




tbc..

mohon maaf kalo ada typo xD

kasih saran & kritik juga bole~

jangan lupa like & comment guys~ 


ttd, blue.

DAILY LIFE KELUARGA BOKUTOTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang