"Cupu cupu cupu!"Bug!
Sanha meringis kesakitan, ia bangkit dengan susah payah, kemudian berlagak seakan pukulan sang gadis di hadapannya tidak berefek padanya.
Padahal saat itu ia sudah sempoyongan, untuk bangkit saja ia harus memegang Han yang saat itu berdiri di sampingnya.
"San!"
"Sanha, lo gapapa?"
Sanha membersihkan seragamnya yang kotor terkena pasir di lantai korindor menuju kelasnya saat itu, sedangkan mata Ryujin masih terus saja menatap tajam ke arahnya.
Han yang berdiri di samping Sanha, menelan salivanya susah payah, kemudian ia berujar, "RYUJIN!! LO GILA?!"
Ryujin mengalihkan pandangannya kini dari Sanha kearah Han yang tiba-tiba mengatupkan bibirnya seraya mundur beberapa langkah, takut-takut bahwa ia korban selanjutnya yang akan di smackdown oleh Ryujin.
Melihat respon Han, Ryujin mengerutkan dahinya bingung, "gue udah keterlaluan kah ini? Abisnya dia ngeselin anying. Baru kenal udah sok dekat." Pikirnya.
Junkyu maju ke arah Ryujin, menempelkan punggung tangannya ke arah dahi sang gadis, "lo sakit Ryu? salah minum obat?"
Pria itu kembali menarik tangannya, "tapi dia engga sakit." Cengir pria berwajah koala tersebut.
"Lo mending minta maaf ke Sanha sekarang juga," Kata Junkyu lagi, mencoba mendamaikan situasi saat itu.
"Sanha? Nama dia Sanha?" Gadis itu bergumam pelan.
"Udah-udah. Gue gapapa." Seru Sanha.
"Gue minta maaf." Kata Sanha tiba-tiba, ketika ia sudah lama menimang-nimang kesalahannya.
"San?!!" Teriak teman-temannya serentak.
Mereka bingung, kok dengan semudah itu Sanha meminta maaf, kaya.... Ini Sanha loh? Sanha?!! Cowo yang hampir engga pernah merasa bersalah dengan apa yang ia lakukan. Intinya Sanha itu kaya ga mungkin minta maaf cuma karena ngejekin si Ryujin cupu.
"Ini salah guekan? Intinya gue minta maaf." Kata Sanha lagi sebelum benar-benar beranjak dari tempatnya, meninggalkan Ryujin dan beberapa orang yang masih berdiri di posisi masing-masing dalam kebingungan.
"Ryujin, lo gapapa? Lo sakit?" Lia datang, menyambar Ryujin dengan banyak pertanyaan setelah lama diam di posisinya, menyaksikan keributan tersebut dari kejauhan.
Jihoon menggeleng-gelengkan kepalanya pelan, "gila Ryujin, lo benar-benar...amazing amazing." Seru Jihoon sembari menepuk tangannya.
"Ckckck, Ini sisi diri lo yang mana Ryujin?"
"Anjir, kok bisa lo smackdown si Sanha sampe tumbang gitu anjir!"
Dan beberapa seruan lain dari orang-orang sekitarnya.
Ryujin mendengus pelan, "berisik banget anjing di sini." Umpatnya dari dalam hati.
"Ah, ga bisa kaya gini, kayanya gue harus keluar dari tubuh ni cewe."
Ryujin, bukan maksudnya Somi sang arwah yang berada di dalam tubuh Ryujin berusaha mengumpulkan energinya untuk keluar dari tubuh Ryujin.
Jihoon melihat Ryujin seperti sedang mengejan saat bab mundur beberapa langkah.
"Woi? Lo mau kentut?" Katanya sembari menutup hidungnya menggunakan tangannya.
Somi membulatkan matanya, "ha? Kenapa kaya gini? Kenapa gue gabisa keluar dari tubuh ni cewe?"
![](https://img.wattpad.com/cover/229001122-288-k786669.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
HEREDITARY
Fanfiction"kau cuma setan yang meminjam tubuh manusia! jangan sombong!" ryujin memelototkan matanya tajam mendengar jawaban sosok tersebut, "derajat gue lebih tinggi dari pada lo ya!"