||8|| Ternyata...

19 2 0
                                    

Dia yang berjanji akan selalu melindungi, sekarang dia lah yang menyakiti

–Bintang.

°°°°°°°°°

(Sebelum baca vote ya)

Happy Reading 🌼
"Disini," ucap Bintang sudah di belakang Langit.

Langit pun memutar badannya menghadap Bintang, mereka pun saling menatap beberapa detik.

"Ikut gue," ujar Langit sambil menarik pergelangan tangan Bintang dengan kasar.

Bintang mencoba menarik tangannya,namun hasilnya nihil tenaga Langit jauh lebih besar darinya.

Ada apa ini–batin Bintang

Sekarang perhatian warga sekolah menuju pada mereka.

Langit membawa Bintang menuju lapangan basket,para siswa-siswi sekolah yang kepo pun mengikuti mereka (dasar..)

Sekarang disinilah mereka,ditengah lapangan basket dan di sekelilingi para warga Sma Trinity School.
"Muka lo polos banget ya, tapi gak dengan kelakuan lo,haha," ucap Langit dengan diiringi tawa fakenya.

"Maksud kamu a..apa?" tanya Bintang yang tidak mengerti.

"Jangan sok lupa deh lo, lo liat pacar gue ini!" bentak Langit sambil merangkul Alena.

"Alena," gumam Bintang pelan.

"Dia basah gara-gara lo,baru masuk disini aja udah belagu, bully orang yang gak ada salahnya sama elo," sindir Langit sambil menunjuk muka Bintang.

Ternyata gue salah–batin Langit

"Aku benar-benar gak ngerti,"ujar Bintang masih tidak mengerti dengan ucapan-ucapan Langit.

"Tukang bully bertambah lagi di sekolah ini,"
"Gue benar-benar gak nyangka, mukanya sepolos itu,"
"Cantik tapi sayang, hatinya gak cantik,"
"Halah ngeles dia,dia kira kita gak tau apa, fotonya udah tersebar di akun sosmed sekolah,"
"Sekarang waktunya tukang bully di bully."
Bisik-bisik dari murid yang menonton.

"Ngaku aja deh lo, tadi pagi lo kan yang nyiram Alena di toilet,lo kira gue gak tau!ucap Vania asal.

"Hah!" kaget Bintang, dia pun menatap Alena tidak percaya,bukannya wanita yang berbicara ini yang telah menyiramnya.

"Duhh Langit udah ya,jangan marah-marah," ucap Dimas tak tega melihat Bintang,namun tak di ubris Langit.

Duarr⚡
Suara petir.
Rintik-rintik hujanpun mulai turun dari langit yang sudah mendung sedari tadi.

Warga sekolah yang menonton drama di depannya sudah berlarian menuju tepi,tapi ada juga yang masih setia menonton drama yang masih belum selesai ini.

Byurr
Vania menyiram Bintang dengan air yang berisi sampah,persis cara dia menyiram Alena di toilet tadi.

Alena, Langit dkk pun langsung menatap Vania tak percaya.

"Gini kan cara lo nyiram Alena,"ucap Vania sambil membuang tong sampah itu lalu menatap Langit,"kayak gini contohnya."

"Ini belum selesai sayang,"ucap Langit sambil memungut sampah yang berserakan lalu membuangnya tepat di muka Bintang.

Ini akibat lo ngelawan gue,Sa..sa–batin Vania puas

Hujan pun sudah mulai deras, Alena,Vania, Langit dkk pun meninggalkan Bintang sendiri di tengah lapangan.

Dia benar-benar tidak percaya dengan kelakuan Langit yang mirip dengan sahabatnya itu.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jul 23, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

My Stars (HIATUS)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang