🌈 01 🌈

2.7K 221 40
                                    

PLEASE VOTE AND COMMENT

Sebagai seorang fresh graduate, Sakura melamar bekerja disebuah perusahaan besar di Indonesia

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Sebagai seorang fresh graduate, Sakura melamar bekerja disebuah perusahaan besar di Indonesia. Bersyukur dia diterima di perusahaan tersebut sebagai bagian dari staff administrasi.

Sebagai seorang karyawan baru, Sakura mendengar gosip dari para senior dan atasannya bahwa CEO perusahaan ini adalah seorang gay. Sungguh sangat disayangkan karena beliau sangatlah tampan. Tapi, Sakura tentu saja tidak gampang percaya dengan gosip tersebut.

"Pak Wirga tuh yah, ganteng-ganteng gay! G3 gak tuh!" Ini adalah jam makan siang, dan Sakura terjebak diantara 2 seniornya yang suka bergosip, Cassy dan Hanif.

"Heran deh gue! Udah tajir, kaya melintir 7 keturunan, masih bisa yah belok jadi gay?!" Tambah Hanif

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Heran deh gue! Udah tajir, kaya melintir 7 keturunan, masih bisa yah belok jadi gay?!" Tambah Hanif. Sakura hanya menatap Hanif dalam diam. Ternyata laki-laki juga suka bergosip, yah?

"Sakura lo dengerin kita gak?" Tanya Cassy sebab sedari tadi Sakura lebih fokus dengan makanannya dibanding mendengar gosip mereka. Padahal biasanya sebagai karyawan baru, mereka akan penasaran dengan segala jenis gosip yang beredar diperusahaan ini. Apalagi ini termasuk kedalam the most of hottest gossip, lho.

"Dengerin kok, Kak." Jawab Sakura yang dapat dipastikan bahwa itu adalah bohong.

"Trus kenapa lo gak kaget?" Padahal para karyawan baru sebelum Sakura sering terkejut dengan gosip ini. Mereka bahkan akan menanyakan lebih dalam lagi tentang hal itu. Tapi ternyata berbeda dengan Sakura. Dia sama sekali tak tertarik dengan gosip itu.

"B aja sih, Kak." Jawab Sakura dengan santai. Toh, mau CEOnya itu gay atau bahkan transgender sekalipun itu adalah urusan si CEO itu sendiri. Sebagai karyawan, mereka digaji untuk bekerja, bukan untuk bergosip.

"Kok lo gitu?" Bingung Hanif.

"Isu mengenai LGBT sudah sangat lumrah belakangan ini. Kita gak bisa menjudge seseorang hanya karena dia gay, atau apapun itu. Karena menurut aku, itu urusan mereka. Selama mereka gak menganggu hidup aku, aku gak bakalan memandang mereka dengan sebelah mata. Toh, itu hidup mereka." Jawab Sakura dengan sangat rasional.

Mr. GayTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang