Part 2 (MALU)

4 1 0
                                    

    Setelah mendengar permintaan Lara, Reynald segera keluar dari kamar tersebut. Reynald merasa sangat malu, segera Reynald menuju ke kamarnya untuk mengambil kunci motornya, lalu menuju ke  supermarket. Sesampainya di depan supermarket Reynald merasa ragu untuk masuk karena malu.

     "Ya kali gue masuk terus beli pembalut, gue kan cowok, jatuh harga diri gue kalau orang orang tau kalau gue beli pembalut." Reynald masih ragu untuk masuk ke dalam.
 
     "Ehh kalau gue enggak beli, kasian tuh anak, ahh Lara ngerepotin banget sih, masuk aja deh, bodo amat kalau ada yang ngeliatin." Reynald akhirnya memutuskan untuk masuk, kemudian dia mencari di mana letak barang yang ingin dibelinya. Reynald bukan orang yang bodoh, yang tidak tahu jenis barang yang diinginkannya, masalahnya ini adalah pertama kalinya Reyanald disuruh belanja barang itu. Setelah mengambil apa yang diinginkan, Reyanald menuju kasir untuk membayarnya dan pasang mata yang memerhatikan Reynald dengan heran. Sedangkan Reynald hanya menahan malunya. Sesampainya di kasir Reynald menyodorkan barang yang di belinya tadi lalu bertanya.
 
     "Totalnya berapa mbak?" tanya Reynald. "Rp 35.000.00-'." Jawab sang kasir dengan ramah. Reynald uang 50 kemudian mengambil belanjaanya. "Kembaliannya di ambil aja." Ucap Reynald. "Wah makasih yah dek, pembalutnya buat pacarnya ya? Kamu pasti sayang banget ya sama pacarmu, jarang loh ada orang yang mau disuruh beli pembalut sama pacarnya." Cerocos sang kasir membuat telinga Reynald memerah karena malu.

  Reynald segera melangkahkan kakinya keluar dari supermarket lalu menuju ke tempat di mana motornya di parkir. Reynald kemudian mengendarai motornya lalu pulang ke rumahnya. Tiba-tiba HP berbunyi menandakan ada yang menelponnya, Reynald segera menepikan motornya dan mengangkat telpon dari Lara.

    "Halo, Rey lo masih di supermarket?" tanya Lara kepada Reynald. "Gue udah di jalan."  Jawab Reynald. "Nah pas banget, beliin gue sate kambing, martabak, tahu krispi, sama bakso ya."  Mendengar perkataan Lara di seberang sana membuat Reynald seketika mendengus sebal. "Nggak, gue enggak mau, beli aja sendiri, jadi orang jangan ngerepotin dong."  Kata Reynald dengan pedas, Reynald langsung mematikan HP-nya, kemudian menyalakan kembali mesin motornya menuju rumahnya.

    Sesampainya di rumahnya, Reynald langsung ke ruang keluarga dan mendapatkan Lara yang sedang menonton drama china di laptopnya.

    "Nih, barang lo. Gue juga udah beliin lo makanan sesuai yang lo minta tadi, dan lo wajib ngabisin semuanya." Ucap Reynald dengan nada tajam. Lara segera mengambilnya kemudian menyimpan makanan di meja lalu ke kamarnya untuk menyimpan barangnya. Sedangkan Reynald masih di ruang keluarga memainkan ponselnya.

   Lara tiba-tiba duduk di sampingnya membuat Reynald seketika kaget. Lara memakan sate kambingnya terlebih dahulu kemudian memakan bakso dengan lahap. Setelah makan bakso Lara kemudian memakan martabak dan tahu krispi bersama Reynald. Lara makan sambil menonton drama china sedangkan Reynald mengscroll Instagramnya. Sekarang mereka hanya berdua karena saat ini orang tua Reynald keluar kota guna menjalangkan bisnis mereka dan pembantu mereka sedang pulang kampung, lalu satpam berada di luar. Mereka sudah terbiasa tinggal berdua sejak SMP kelas 1 karena Lara dititipkan ibunya disini, di orang tua Reynald. Tapi berhubung mereka sering keluar kota jadilah Lara dan Reynald sering tinggal berdua di rumah.

   Tak terasa jam menunjukkan pukul 21.00, Lara segera mematikan laptopnya kemudian memeluknya lalu menuju kamarnya untuk tidur begitupun dengan Reynald. Lara berjalan di depan sedangkan Reynald di belakangnya karena kamar mereka berhadapan.
   
    "Rey selamat malam, dan makasih ya." Ucap Lara agak keras lalu langsung menutup pintu kamarnya. Reynald hanya tersenyum tipis melihat tingkah Lara.

Keesokan harinya...

   "Rey bangun, hei bangun woii." Ucap Lara sembari berusaha membangunkan Reynald. "REYNALD BANGUN, REY UDAH JAM 07.00, REY KITA UDAH TELAT. LO MAU KITA DIHUKUM HAH?" teriakan Lara berhasil membangunkan Reynald.

    Reynald segera masuk ke kamar mandinya lalu mandi dengan secepat kilat. Setelah mandi dia langsung memakai seragam sekolahnya sedangkan di bawah Lara sedang marah marah karena sudah terlambat akibat Reynald yang terlambat bangun. Reynald akhirnya ke bawah lalu menghampiri Lara, mereka kemudian keluar rumah untuk berangkat sekolah. Sesampainya di sekolah mereka langsung dihukum oleh guru piket, mereka disuruh hormat di tiang bendera. Baru beberapa menit berjemur Lara sudah merasa pusing untungnya Lara tidak pingsan. Setelah dihukum mereka ke guru piket dan diceramahi kemudian mereka menuju ke kelas. Saat masuk kelas ternyata sudah ada guru, mereka menyerahkan surat dari guru piket tadi agar mereka bisa mengikuti pelajaran.

    "Ini semua gara-gara lo tau, ishh sebel gue sama lo. Kalau tau gini gue tinggalin lo tadi." Gerutu Lara lalu duduk di kursinya.

    "Yang nyuruh lo nungguin gue siapa? Enggak ada kan, lo-nya aja yang bego mau-maunya nungguin gue." Balas Rey pada Lara.

     "Lo tu yah enggak tau bilang makasih, syukur gue tungguin lo. Enggak tau diri banget lo." Balas Lara dengan sengit.

   "Dasar bego, gue sama sekali enggak minta lo nungguin gue. Jadi buat apa gue bilang makasih ke lo." Ucap Reynald dengan sinis.
   
    "Nyebelin banget sih lo." Lara mendelik kesal ke arah Reynald. "Dasar bego." Reynald menatap kesal ke Lara karena sedari tadi Lara mengoceh membuat telinganya panas. "REYNALD BEGO, ENGGAK TAU BILANG MAKASIH." Teriak Lara.
"LARA BEGO, BEGO, BEGO." Balas Reynald dengan berteriak juga. Membuat seisi kelas memerhatikan mereka. Termasuk guru yang sedang menerangkan mata pelajaran Bahasa Indonesia.

   "REYNALD LARA, KELUAR KALIAN DAN BERDIRI DI DEPAN KELAS KALIAN." Teriak ibu Firda membuat Lara lari terbirit-birit keluar kelas, sedangkan Reynald hanya berjalan santai dengan cool.

    Di depan kelas Lara dan Reynald menjadi pusat perhatian, mereka dihukum berdiri di depan kelas dan buku cetak sejarah berada di atas kepala mereka. Muka Lara memerah saking malunya dan menyumpah serapahi Reynald dalam hati. Setelah pergantian jam pelajaran mereka masuk kelas, dan diledek habis habisan oleh teman kelas mereka.

    "Cie yang di hukum bersama mah beda, rasanya kek gimana gitu." Ledek Dewa Saputra yang sering dipanggil Putra.

     "Hukumannya enakkan, ya iyalah kan lagi sama pujaan hati." Ledek Anin. Dan dilanjutkan dengan ledekan teman-teman kelas mereka yang lain. Mereka tertawa puas melihat Lara dan Reynald kesal.

    Mereka menghentikan tawa mereka dan duduk di kursi mereka masing masing karena melihat guru bahasa inggris mereka menuju ke kelas. Tak terasa jam istirahat telah tiba tapi guru bahasa inggris mereka masih menerangkan materi, membuat anak kelas XII IPS 01 kesal terhadap guru tersebut. Sudah dari kelas satu mereka di ajar oleh guru itu dan pasti selalu mengambil jam istirahat mereka. Dan akhirnya salah satu teman mereka memberanikan berbicara dan mengatakan bahwa sudah jam 10.18 menit dan itu artinya mereka seharusnya istirahat 3 menit yang lalu.
 
   "Lo keren Maira." Sahut April membuat Maira menepuk dadanya dengan bangga. Melihat itu membut anak kelas XII IPS 01 tertawa lagi. Kemudian mereka semua keluar kelas, ada yang ke kantin, perpustakaan, ada juga yang ke taman.

TBC...
Jangan lupa VOTE dan KOMEN ya sayang sayang aku.

                                       Sen 15 Juni 2020

                                          Salam sayang
                                                F_Lara


   
    

Dear ReyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang