~04~

176 102 25
                                    

"Gue maunya ara, gue suka panggil ara, karna yang manggil ara harus cuma gue doang" Ucap Raka

"Dih apaan dah, pokoknya harus Keina " Ucap Keina

"Ngga gue maunya ara " Ucap Raka datar

"Dih ni orang kok jadi datar gini omongannya" Batin Keina

"Semerdeka lo" Ucap Keina

"Nah gitu kek dari tadi " Ucap Raka sambil tersenyum

Keina hanya memutar kedua bola matanya jengah.

"Ra cafe yuk" Ucap Raka

"Ga ah mager" Ucap Keina

"Yaudah gue ngomong disini aja" Ucap Raka

"Mau ngomong apaan ni anak" Batin Keina

"Ra gue minta maaf banget yang waktu itu, gue gak bermaksud, gue minta maaf ya, kalo lo ngambek gini gue ga bisa jailin lo lagi, jadi maafin gue ya" Ucap Raka panjang lebar

"...."

"Ra kok lo diem aja si" Tanya Raka heran

"Lo kerasukan ya"

"Gigi lo kerasukan noh" Ucap Keina kesal

"Ya abis lo diem aja, gue jadi bingung kan" Ucap Raka

"Jadi gimana? "

"Sebenernya si gue males mau maafin lo karna gue udah baik hati dan suka menolong jadi gue maafin lo" Ucap Keina

"Beneran ra? " Tanya Raka antusias

"Hmm.. "

"Makasih ra " Ucap Raka sambil memegang tangan Keina

Mata Raka dan Keina bertemu tak lama Keina memutuskan kontak mata mereka dan melepas tangannya dari Raka.

"So..sorry" Ucap Raka gugup dan dibalas anggukan kepala.

"Loh kok diem dieman gini " Tanya wilda heran

"Engga kok bun cuma capek ngomong aja jadi diem" Ucap Keina sambil tersenyum

"Oh... Yaudh ni dimakan tadi tante buat kue kering" Ucap wilda

"Eh tante ga usah repot repot" Ucap Raka

Kaina hanya memutar kedua bola matanya jengah

"Eh ga ngerepotin kok " Ucap wilda

"Makasih tante" Ucap Raka sambil tersenyum dan diberikan anggukan kepala

"Panggilnya bunda aja ya biar sama kek Keina , gaush sungkan ya" Ucap wilda

"Iya ta... Eh bun" Ucap Raka gugup

"Yaudh bunda kebelakang dulu ya" Ucap wilda dan diberi anggukan kepala oleh Raka dan Keina

"Udah gih makan tu terus pulang lo" Ucap Keina ketus

"Dih kok ngusir si" Ucap Raka cemberut

KEINATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang