05

492 73 18
                                    

Setelah kejadian dua minggu yang lalu diclub Elina mengalami cedera pada tulang belakang lehernya dan harus memakai cervical collar --alat penyangga leher-- untuk mengurangi pergerakan leher selama proses pemulihan, mencegah bertambahnya cedera pa...

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Setelah kejadian dua minggu yang lalu diclub Elina mengalami cedera pada tulang belakang lehernya dan harus memakai cervical collar --alat penyangga leher-- untuk mengurangi pergerakan leher selama proses pemulihan, mencegah bertambahnya cedera pada tulang belakang, dan tentunya mengurangi rasa sakit. Sialnya Iqbaal tidak merasa bersalah sama sekali sebaliknya dia menyalahkan Elina atas kejadian itu dengan alasan sebab Elina menggodanya, sebenarnya alasan itu benar tapi sebagai pria gantle seharusnya dia akan bertanggung jawab bukan? Apapun alasannya, apalagi sampai membuat terluka gadis itu.

Selama itu pula Elin tidak pergi ke kampus, hanya berdiam diri dirumah. Yang dia lakukan hanya makan, nonton tv, kekamar mandi, tidur, tidak jauh dari itu. Sesekali Elina mengerjakan tugas kuliah yang tertinggal, kalau masalah mengerjakan tugas dia tidak bermalas - malasan.

Kadang Elina juga rindu akan suasana kampus. Lebih tepatnya rindu mengerjai Iqbaal. Walaupun ada rasa kesal sebab Iqbaal'lah yang menyebabkan dia harus mendekam dirumah.

Rasa senang menyelimuti hatinya karena lusa Elina sudah bebas dari alat penyangga leher itu dan bisa kembali keaktifitas semula, seperti kekampus dan mendatangi club atau tempat nongkrong lain. Ah Elina sudah tidak sabar, tangannya gatal tidak mengerjai Iqbaal.

Disisi lain, pagi ini dikampus seorang pria tengah duduk sendiri dikantin ditemani game online, dia tidak memesan makanan apapun perutnya sudah kenyang. Pria itu tak lain Iqbaal. Iqbaal sangat lega dua minggu penuh hidupnya damai, tidak ada yang mengganggunya. kecuali...

"Selamat pagi, Iqbaal." Iqbaal yang sedang bermain game online memiringkan wajahnya sedikit untuk mengetahui siapa gadis disebelahnya.

"Pagi," Iqbaal melihatnya datar lalu pandangannya beralih kearah semula.

"Sedang apa kau?" gadis itu mencondongkan wajahnya.

"Seperti yang kau lihat." dia me-exit gamenya kedua matanya beralih menatap kesamping, meletakkan handphone dimeja depannya.

Gadis itu melihat depan menghela napas sebentar, dengan tatanan rambut yang masih rapi serta wajah yang masih segar dia menoleh dan bertanya lagi, "apa kau sudah sarapan?"

Iqbaal melemparkan senyuman manis bin ajaib yang mampu melelehkan gadis sejagad raya, "sudah." jawab Iqbaal apa adanya, memang benar sebelum berangkat kekampus Iqbaal terlebih dahulu menyempatkan sarapan meskipun tidak setiap hari.

Gadis berambut sebahu dengan tubuh ramping, berkulit putih, mulus dan ideal membuat gadis manapun dibuat iri padanya, mata berbentuk almond, pipi yang chubby serta lekukan bibir thin upper membuatnya nyaris terlihat sempurna. Namun dibalik itu semua dia adalah gadis yang sangat genit terhadap pria, dan cerewet pastinya.

Tangan gadis itu bergerak memeluk lengan Iqbaal, sedikit mengesek-gesekkan pada tubuh gadis itu, seraya menatap Iqbaal manja.

"Kau tidak lupa janjimu kan?" tanyanya lagi.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: May 07, 2021 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

DANGEROUS WOMANTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang