Adinda sudah sampai di rumah rafka. Rumah yang terlihat cukup besar. Namun lebih besar rumah Adinda.
Dan kini adinda sedang berada di dalam kamar Rafka, yang akan menjadi kamar dirinya juga.
Adinda menyimpan tasnya di atas sofa. Ia terdiam saat Rafka terus menatapnya. "Apa liat-liat?! Mau aku colok matanya!? Hah!?" tanya Adinda jutek.
"Tidak. Saya hanya ingin memberitahu kalau saya akan mendaftarkanmu di kampus saya dulu," ujar Rafka.
Adinda tersenyum miring. "Kalau aku tidak mau, bagaimana?" tanya Adinda berdecak pinggang.
"B—" Belum sempat Rafka menjawab, sudah ada suara ketukan pintu.Tok, tok, tok.
"Hush! Belum juga bicara," gumam Rafka.
Adinda dan Lidya sedang berada di dapur. Adinda membantu Lidya menyiapkan makan malam. "Sayang, panggil ibu saja ya. Kamu sudah menjadi mantuku," pinta Lidya.
Adinda hanya mengangguk.
"
Adinda dan Lidya sedang berada di dapur. Adinda membantu Lidya menyiapkan makan malam. "Sayang, panggil ibu saja ya. Kamu sudah menjadi mantuku," pinta Lidya.
Adinda hanya mengangguk.
"Oh iya. Dinda sudah lulus kuliah, mau tetap kerja?" tanya Lidya.
Adinda langsung meletakkan pisau di atas meja dan menatap Lidya. "Maaf, Bu. Dinda lancang. Ayah menyekolahkan Dinda karena ingin membantu anaknya meraih cita-cita. Dan kemungkinan besar Dinda mau meraih cita-cita Dinda, walau Dinda sudah menikah. Dinda ingin tetap menjadi pilot. Ya, walau kodratnya wanita akan di dapur setelah menikah, Dinda tetap ingin menjadi pilot," jelas Adinda.
"Sekolah penerbangan? Seperti temanmu itu?"
Lidya menghembuskan napas. "Izin dulu sama suamimu, nak," titah Lidya.
"I... Iya."
🍃🍃🍃
Adinda duduk di sebelah Rafka dan juga membawakan nasi untuk suaminya. "Lauk nya apa, Kak?" tanya ramah Adinda.
Adinda sedang menjalankan aksinya, bersandiwara di depan keluarga Rafka. "Sambal, sayur kangkung, sama tahu, ayam," jawab Rafka tak kalah ramah.
Adinda langsung mengambil apa yang Rafka minta. "Oh iya, Dinda anak satu-satunya?" tanya Fitri, kakak kedua Rafka.
"Iya, Kak," jawab Adinda.
Adinda hanya menatap piring kosong. Bayu, yang melihatnya, langsung bertanya, "Dinda, kamu tidak makan?" tanya Bayu.
"A... Aku tidak lapar," jawab Adinda.
"Mau aku suapin?" tanya Rafka.
"Tidak, makasih," jawab Adinda.Adinda hanya menyeguk susu yang ada di sana. Setelah itu, Dinda kembali ke kamarnya. "Dinda permisi," pamit Adinda.
Setelah itu, Adinda duduk sambil memainkan ponselnya.
![](https://img.wattpad.com/cover/228988319-288-k944531.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Surga yang Di Rindukan
General Fiction🚫DiLARANG PLAGIAT! 🚫 JIKA ADA KESAMAAN TOKOH. MOHON MAAF BUKAN DI SENGAJA. "aku tidak akan pernah mencintaimu! karena pacarku lebih cantik dan semperna! ucap rafka tanpa memperdulikan perasaan adinda yang begitu sakit mendengarnya. adinda gadis...