Mandala Naik Kelas

106 14 24
                                    

Menyodorkan raport hasil kenaikan kelasnya, Mandala tersenyum lebar di hadapan Bapaknya. Berharap mendapat hadiah dari Bapaknya, Mandala terus berdiri dihadapan Bapaknya.

Setelah membaca raport Anaknya itu Pak Win terlihat kebingungan dan sesekali menoleh ke wajah anaknya. Tidak ada yang salah dari Pak Win, matanya sehat normal tidak rabun jauh ataupun dekat.
"Man, kamu naik kelas?" Seketika Pak Win menanyakan hal itu kepada Mandala. "Iya Pak, naik kelas 6 Pak, Man hebat kan Pak?" Sambil berharap Bapaknya bangga punya anak kayak Mandala.

"Kamu udah naik kelas Man?" Kembali menanyakan hal itu kepada Mandala.
"Iya Pak, iyaaa," sedikit geram karena pertanyaan bapaknya.

"Ya udah, besok Bapak mau ikut ke sekolah, mau lihat Mandala naik kelas," gumam Pak Win.
"Besok hari Minggu, Pakkk." Mandala menghela napas sedikit kesal atas perkataan bapaknya.
"Hari Senin saja ya, Pak?" ujar Mandala.
"Oh hari Senin, iya iya," jawab Pak Win.

Mandala bergegas ke kamarnya dan ganti pakaian, setelah selesai Mandala menuju ke dapur.

"Mak, Mak. masak apa Mak?" ujar Mandala sambil membuka tudung saji di atas meja.
"Ya tengok sendiri loh Man, di meja ada apa saja," jawab Mak Ijah yang sedang mencuci piring di sumur.
"Yahh, kok telor lagi Mak Mak." Sambil menatap kecewa ke arah telur mata sapi buatan Mamaknya.
"Ya disyukuri Man, coba liat di luaran sana, masih banyak yang kekurangan makan, mereka gak tau mau makan apa. Kita harusnya bersyukur, karena masih ada yang bisa kita makan," ujar Mak Ijah sambil membawa piring yang sudah dicuci ke dalam dapur.
"Iya Mak," jawab Mandala yang berusaha menerima perkataan Mamaknya, dan langsung melahap telur dan nasi yang sudah ia taruh di piring plastik.

~~

Hari Senin

"Pak, katanya mau ikut Mandala ke sekolahan?" Sambil menepuk pipi bapaknya yang masih terlelap dalam tidurnya.
"Hmm," gumam Pak Win.
"Ayo ke sekolahan! Oalah tidur terus Pak Pak," geram melihat Bapaknya yang tidur terus kerjaan.
"Ya udah Mandala berangkat duluan, Assalamualaikum," kesel, Mandala meninggalkan Bapaknya.

Pukul 08.23 Pak Win terbangun, dan melihat sekitarnya.
"Loh Mandala kemana Buuu?" tanya Pak Win kepada istrinya yang sedang memasak di dapur.
"Ya udah berangkat sekolah Pak, Pak." jawab Mak Ijah dari dapur.
"Oalah bocah bocah, disuruh bareng saja, malah berangkat duluan," gumam Pak Win dan sedikit kesal.
"Yo Bapak sendiri salah, tidur, jam segini baru bangun, bapak macam apa itu," cetus Mak Ijah
"Halahh, kan Ibu yang ngajak bergadang tadi malam." Sambil menuju ke kamar mandi.
"Hihihi," Mak Ijah tertawa kecil.

~~

Mak Ijah menghampiri Pak Win, "Pak, gak sarapan dulu?" Bertanya ke Pak Win yang akan segera berangkat ke sekolahnya Mandala.
"Ah, nanti aja Buu, bapak juga cuma pengen lihat Mandala naik kelas." Sambil tergesa-gesa.
"Oh ya udah, hati-hati ya Pak?" Mak Ijah pun kembali ke dapur.

Pak Win sangat penasaran ingin melihat anaknya naik kelas. Sehingga Pak Win terburu-buru menuju ke sekolah Mandala.

Sesampainya di sekolah Mandala, Pak Win melihat dari kejauhan, mencari kelasnya Mandala. Mencari Mandala ke kelas yang paling ujung sampai ke kelas paling ujung pula.

"MANDALA!" teriak Pak Win dari arah pintu kelas, berdiri tegap dan matanya melotot mengarah wajah Mandala.

Sontak sekelas membisu mendengar teriakan dari Pak Win bapaknya Mandala. Semua murid dan Bu Tuti, guru Matematika yang kebetulan sedang mengajar di kelas tersebut terpaku dan melihat arah Pak Win berdiri.

"SINI MANDALA!" kata Pak Win memanggil Mandala sambil teriak.
"Ada apa sih Pak, teriak-teriak?" tanya Mandala kebingungan melihat Bapaknya seperti itu. Mandala berusaha mendekati Bapaknya, tubuhnya gemetar hebat, karena suasana begitu mencekam.

Pak Win menatap tajam ke arah wajah Mandala, seakan ada sesuatu yang tidak diinginkan oleh semua orang, dan berkata,
"Bapak kecewa Man, kamu bilang kamu naik kelas, tapi nyatanya kamu cuma duduk di kursi. Kamu udah bohongin bapak Man." Seketika menatap kecewa lalu berbalik badan dan pergi meninggalkan kelas Mandala.

~~

Terimakasih yang sudah membaca. Jangan lupa vote dan Follow. Kalau ada kesalahan dalam penulisan, mohon krisarnya ya 😁😁😁

Keluarga MandalaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang