1

1K 39 0
                                    


"Aaaaaagh!"

Lisa menjerit kuat setelah mendapati hasil testpack nya kalau dia hamil.

Lisa menangis sejadi jadinya malam itu.

Dia meronta ronta dan rasanya ingin menghilang dari bumi ini.
Lisa begitu sedih.

Apa dia perlu beritahu jungkook akan kabar kehamilannya dan lalu memaksa jungkook untuk menikahinya?

Atau merahasiakan masalah ini dan membiarkan Lisa membesarkan anaknya sendirian?

Lisa tidak tau apa yang harus dia lakukan.

Dan langkah pertama yang ia fikirkan adalah memundurkan diri dari YG terlebih dahulu.

Memastikan agar dia benar benar sudah diresmikan untuk keluar dari dunia Maya.



Skip

Tiga bulan berjalan dan Lisa pindah ke Busan.

Semua sahabat nya waktu itu menangis waktu tau Lisa mengundurkan diri.

Dan itu telah menjadi salam perpisahan mereka untuk terakhir kalinya.

Kandungan Lisa saat ini sudah menduduki bulan ke empat.

Perutnya mulai kelihatan.

Pagi ini Lisa memutuskan untuk jalan jalan.

Hitung hitunglah, dia selalu dirumah akhir akhir ini.

Jadi karena bosan Lisa pun pergi jalan jalan.

Merasa tubuhnya lelah, Lisa duduk disebuah bangku taman.

Lisa mendongakkan kepalanya kelangit dan mulai menyusun rencana selanjutnya.

Dirumah sakit mana Lisa akan melahirkan dan bagaimana membesarkan anaknya nanti sudah dipikirkan secara matang.

Lisa mulai membenarkan posisi kepalanya lagi.

Tangannya mengusap usap perut yang ada malaikat kecilnya itu.

Lisa melihat lihat keadaan taman itu.

Banyak sekali anak anak kecil yang bermain disana ditemani kedua orangtuanya.

"Sayang... Nanti kalau kamu sudah besar kita bermain bersama disini ya..."

Ucap Lisa.

"Boleh aku duduk disini?"

Tanya seorang wanita yang sudah mau tua.

"Iya Bu, gapapa"

Lisa bergeser dan memberikan ruang untuk wanita itu

"Sudah berapa bulan?"

Tanyanya.

"Baru empat mau kelima Bu hihihi"

Wanita itu mengernyit kan dahinya dan mulai bertanya.

"Mana ayahnya? Biasanya kan istri yang sedang hamil ditemani ayahnya saat keluar rumah"

Lisa segera berfikir cepat mencari jawaban dari pertanyaan wanita itu.

"O,eh! Anu! Ayahnya lagi kerja..."

"Oooh"

Lisa menundukkan kepalanya. Membayangkan nasib anaknya kelak.

Dia akan hidup tanpa ayah.

"Melihat kamu aku jadi ingat anakku..."

?

"Dulu anakku yang pertama suka menemaniku disini berjalan jalan ditaman... Sekarang dia sudah besar dan begitu pula dengan anak keduaku... Mereka berdua merantau dari kota ini..."

"Tapi anak ibu masih sering mengontak ibu kan?"

Hibur Lisa.

"Iya. Aku tapi gak sedih mereka pergi. Karena kepergian mereka itu untuk mencapai cita cita. Jadi aku bahagia karena mereka sekarang terurus"

"Ooh... Begitu..."

"Kau pasti kenal anak keduaku. Anak jaman sekarang semuanya kenal dia"

"Siapa bu?"

"Jeon jungkook... Kau kenal?"

Lisa terkejut mendengar nama lelaki itu. Bulu kuduknya lagi lagi berdiri ketakutan.

Kalau diingat ingat memang sih, Jungkook itu dari busan asalnya.

Tapi mimpi apa Lisa sampai hari ini dia ketemu dengan ibunya jungkook?

Dari sekian banyaknya emak emak didunia ini kenapa Lisa harus ketemu dengan ibunya jungkook?

Lisa mulai tidak bisa menahan dendamnya.

"Bu... Apa yang ibu rasakan kalau sampai anak ibu melakukan kesalahan terbesar?"

"Ha? Anak ku dua duanya anak yang baik kok. Mereka bakal minta maaf kalau bersalah!"

"Maksud ku anak ibu melakukan hal yang tidak patut dia lakukan... Apa perasaan ibu?"

Ibu ibu itu menatap dalam dalam mata Lisa.

"Kamu kenapa bertanya hal ini?"

Sepertinya efek kehamilan Lisa membuatnya tidak bisa menahan emosi

"Ayah anakku ini adalah anak keduamu"

"Jangan main main! Anakku ada diseoul saat ini! Bagaimana bisa dia menghamili mu?! Jangan main main dengan ku!"

Ancam wanita itu.

"Bu... Apa ibu tidak kenal siapa aku?"

Lisa membenarkan poni rambutnya.

"Sepertinya aku pernah melihatmu..."

Tanpa basa basi Lisa langsung menceritakan semua hal.

"Ya, ibu pasti pernah lihat... Aku Lisa... Tiga bulan lalu aku mengundurkan diri dari YG entertainment dan aku melarikan diri kesini. Anakmu tidak melakukan apa apa sejauh ini.

Harusnya dia sadar kalau menghilangkannya aku dari dunia itu karena ada apa apanya yang terjadi padaku"

Wanita itu menutup mulutnya kaget. Matanya mulai mengeluarkan buliran bening.

"Anak sialan!"

Wanita itu benar benar mengutuk diri dan anaknya sendiri.

"Maafkan anakku... Maafkan anakku... Aku akan menelefon ya dan membentaknya habis habisan sekarang juga!!"

Wanita itu mengeluarkan ponsel yang ia bawa.

"Jangan bu! Jangan! Apa ibu ingin menghancurkan cita cita anak ibu yang telah dia bangun selama ini? Jangan bu... Biarkan saja sampai dia datang Sendiri dan sadar"

"Tapi membesarkan anak sendirian itu tidak baik nak!"

"Bu... Aku yakin aku bisa membesar kan anak ini sendiri... Jadi ibu jangan khawatir... Jangan marahi anak ibu"

Wanita itu menangis dan memeluk Lisa.

"Nak... Hatimu lembut sekali... Kalau kau butuh apa apa beritahu ibu..."

Lisa tersenyum. Sekarang dia tidak lagi hidup sendirian di busan.

Before The Time [HIATUS]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang