2nd Call 📲

1.3K 211 2
                                    

Sinar mentari memasuki ruangan kecil dimana [name] masih ingin berada di dalam selimut hangatnya untuk beberapa saat lagi.

Tapi apa daya. Acara reuninya diadakan hari ini dan semua harus ikut. Kecuali jika memang memiliki izin yang masuk akal.

Hal yang pertama ia lihat adalah ponsel silver yang masih berada di atas meja belajarnya. Rasa penasaran mendorongnya untuk mengecek layar atau bahkan hanya sekedar melihat jam.

Tangannya meraih ponsel itu dan menekan tombol powernya.

Beberapa deret pesan muncul dan notifikasi panggilan yang masuk di malam hari muncul.

_________________________________________

xxxxxxxxxxxx
20.54

Apa kau masih terjaga?
_________________________________________

_________________________________________

xxxxxxxxxxxx
21.10

Maaf mengganggumu.

_________________________________________

8 panggilan tak terjawab

20.10


"HEEEEE?!!! BAGAIMANA INI SEKARANG?!! Mungkin saja dia butuh bantuanku atau semacamnya atau mungkin ada hal yang penting yang akan dia katakan padaku atau mungkin dia ingin memintaku mengembalikan ponselnya di suatu tempat atau memberi tahu kalau aku jangan mengganggu hubungan mereka karena kemarin pacarnya menelponku dan tak kujawab lalu pacarnya curiga dan sekarang Akaashi-san membenciku..."


Drrt!... Drrt!... Drrt!...


"hm?"


Klik!...


"etto... Maaf soal kemarin malam. Aku ketiduran."

"hm? Ah, tak apa. Kemarin malam kebetulan aku memiliki waktu luang. Jadi aku ingin menelponmu."

"err... Tak ada hal yang penting, kan?"

"tidak. Aku hanya takut kalau kontak bernama 'Bokuto' terus menerormu kemarin. Jadi kurasa kau mungkin takut atau bingung untuk menjawabnya."

"ma, tenang saja. Dia hanya bilang kalau dia akan bertanding dan berharap kau datang ke sana."

"hm? Hanya?"


Yaa... Hanya...

Dan kemarin adalah hari yang panjang.


**************


"HEY! HEY! HEY! Selamat malam, Akaashi! Aku tahu kau lelah bukan? Hanya ingin menelponmu saja dan aku ada latihan sebentar lagi. Aku tahu kau kesepian berada di tempat kerjamu hampir setiap hari dan aku juga sama. Jadi aku menelponmu, mungkin saja aku bisa menghiburmu. Oh ya. Bagaimana dengan pacarmu? Baik baik saja, bukan? Habis kemarin sepertinya aku mengganggu waktu kalian berdua."


'itu bukan aku... Itu bukan aku... Itu bukan aku... Itu bukan aku... Itu bukan aku... Itu bukan aku!...'


"...- jadi bagaimana harimu sekarang? Apa masih sama seperti biasa? Menjadi mangaka yang terkenal cukup merepotkan juga, ya... Ngomong ngomong... Kau menjadi sangat pendiam hari ini. Oh! Ahaha! Baik baik. Langsung ke intinya saja. Aku ingin kau hadir dan menonton pertandingan hebatku! Jangan lupa bawa pacarmu juga! Dah!"


Piiip!....



*****************


"baguslah kalau begitu. Aku harus berangkat bekerja. Maaf jika aku mengganggumu. Jika ada waktu luang, aku akan mencoba untuk menghubungimu lagi."

"ha'i."

"kalau begitu sampai jumpa."


Piiip!...



Hmm... Jika ada waktu luang dia akan menelpon lagi.


"AKU LUPA HARI INI ADA REUNI!! MANA MUNGKIN AKU MEMBAWA PONSEL INI KESANA, KAN?!! BAGAIMANA JIKA TEMAN TEMANKU MENGIRA KALAU AKU PACARNYA DAN MALAH TERSEBAR LUAS KARENA AKAASHI ADALAH SEORANG MANGAKA TERKENAL?!!"


[name] menutupi wajahnya dengan bantal untuk menutupi wajah konyolnya sekarang ini. Terlebih lagi setelah mengiyakan apa yang laki laki tadi katakan.

Tidak mungkin kan dia membawa ponsel itu kemana pun dan kapan pun?


"tapi ini sudah menjadi tanggung jawabku... Hah! Merepotkan. Kenapa tak langsung beritahu alamat rumahnya sehingga aku dapat mengembalikannya dengam cepat dan menjalani hari hari seperti biasa lagi?"


Ya. Kenapa tak tanya tadi saja?

Love-Transceiver [A. Keiji x Reader]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang