JUSI POVHanya mimpi.
Yah itulah ucapanku pertama kali ketika terbangun dari mimpi buruk tadi.
Rasanya seperti nyata terjadi. Aku harap Miranda tak kembali lagi. Kubacakan surah Al-fatihah berharap Miranda tenang di alamnya.
•••
Jam menunjukkan pukul 03.30 suara dapur mulai kedengaran, sepertinya Tira sedang memasak sarapan sebelum Alden dan Paman Nicle pergi bertemu orang penting. Paman Nicle bilang orang penting itu tidak perlu ku tau, sebab tidak ada kaitannya dengan ku.
Yah aku owh aja. Tidak ingin kepo ataupun ambil pusing.
"Jusi"
Paman Nicle yang melihat ku terbangun mendekat dan menarik lenganku agar aku beranjak dari tempat tidur.
"Ayo ke meja makan, paman akan pergi pagi sekali"
"Aku rasa paman bisa pergi duluan, aku sedang tidak enak badan"
Paman Nicle kelihatan kaget dan menepuk jidatku, mungkin memeriksa suhu badanku. "Badanmu panas sekali sayang".
"Ouhh..benarkahh" bicaraku pun lesu.
Ntah apa yang terjadi aku merasa sangat lemas.
"Istirahatlah Jusi, kau akan baik baik saja" ucap paman Nicle meninggalkan ku.
JANGAN ENGGAN UNTUK MEMBERIKAN BINTANG PADA CHAPTER INI, KARENA BINTANG DARI KALIAN ADALAH SEBUAH SUPPORT BAGI AUTHOR
KAMU SEDANG MEMBACA
JUBAH [MIRANDA]✓
HorrorWanita itu menggunting dan merobek pinggiran mulut Jusi. Darah yang tak hentinya mengalir membuat Jusi terasa tak bisa menghentikan isakan tangisnya, rasa sakit membuat jusi seakan sudah tak bisa bernafas. Wanita itu mencabik cabik urat urat pada pi...