PART 27 🌌

664 15 2
                                    

AUTHOR POV.

Mellanie pun segera ganti baju dengan baju santainya, membawa beberapa jaket untuk dirinya dan teman-temannya, tas dengan isi yang ia perlukan. Vania yang melihat kelakuan anaknya itu pun mulai bertanya-tanya lagi, apa yang terjadi? Perasaan tadi Mellanie sudah biasa saja kenapa sekarang menangis lagi? Dan buru-buru akan pergi? Vania pun menghampiri Mellanie yang sedang membereskan tasnya yang akan ia bawa

"Mel kenapa?" tanya Vania dengan hati-hati sambil mengelus puncak kepala Mellanie

Mellanie menoleh ke arah Vania dengan mata penuh dengan air mata

"Mi..Michael.. hiks.. m..maa..masuk.. hiks..hiks... rumah.. hikss... sakit... huaaaaaaaa" ucap Mellanie terputus-putus karena menangis sesunggukan

menangis sesunggukan itu kayak menangis tersedu-sedu gitu kayak terputus-putus hehe smoga kalian mengerti soalnya author juga bingung mau jelasinnya heheheheh😂 -authoooooor yang cantik

Vania pun kaget dengan apa yang diucapkan oleh Mellanie barusan. Dengan cepat Vania memeluk Mellanie agar lebih tenang

"sudah sudah, tenang, ayo mama antar" ucap Vania sambil menepuk-nepuk punggung Mellanie pelan

Mellanie hanya bisa menggangguk lalu berjalan keluar kamar bersama Vania menuju garasi dan segera berangkat ke rumah sakit dimana Michael berada. Selama perjalanan Mellanie hanya bisa menangis dan menyesal. Entah mengapa Mellanie merasa menyesal. Mungkin karena kelakuannya tadi yang kekanak-kanakan. Saat sampai, Mellanie langsung turun meninggalkan Vania dan langsung menuju kamar dimana Michael berada

Ceklek..

Mellanie membuka pintu dengan pelan dan melihat teman-temannya dan teman-teman Michael di sekeliling tempat tidur Michael. Mellanie yang melihat keadaan Michael mulai menangis dan menutup mulutnya kaget dan tidak percaya dengan apa yang dia lihat. Perlahan Mellanie masuk dan berjalan mendekat tempat dimana Michael berada. Teman-temannya pun mulai mundur untuk memberi jalan pada Mellanie. Mellanie pun duduk di kursi yang tersedia lalu memegang tangan Michael, mengelus-elusnya dan mulai menangis lagi

"Mike.." panggil Mellanie dengan mata berkaca-kaca

Ia sekarang merasa bersalah, karena dia sekarang Michael dibaringkan di ranjang ini dengan kepala dan lengan dibalut dengan perban. Mellanie mulai menangis lagi, Michelle, Valerie dan Vania hanya bisa menguatkan Mellanie dengan mengelus-elus dan memeluknya

"gimana ini bisa terjadi? Gimana?! Gara-gara gue pasti Michael jadi di sini!" ucap Mellanie menyalahkan dirinya sambil menangis

"nggak kok Mell.. jangan nyalahin diri lo sendiri. Ini juga karena dia frustasi" ucap Michelle

Setelah Michelle mengucapkan kata-kata itu dia mendapat senggolan dari Valerie dan tatapan tajam seolah-olah berkata 'anda sangat salah ngomong'. Michelle pun hanya bisa nyengir kuda tanpa merasa bersalah

"hiks..kan... dia frustasi.. hiks.. gara-gara.. hiks.. guee... huaaaaaaaa" ucap Mellanie dan langsung menangis lagi

Michelle, Valerie dan Vania pun memeluk Mellanie secara bersamaan

"nggak kok Mel, dia frustasi karena dia di skors, ini juga kali pertamanya dia di skors" ucap Vania menenangkan

Mellanie pun perlahan mulai tenang dan mengusap air matanya

"jadi.. Michael kenapa bisa gini?" tanya Mellanie

Alex pun mulai angkat bicara dan menceritakan apa yang terjadi tadi. Alex hanya menceritakan apa yang dikatakan dokter yang menangani Michael. Dokter itu tau dari pernyataan sang pelaku yang menabrak Michael

FLASHBACK ON. yang terjadi sebenarnya

MICHAEL POV.

Setelah gue keluar dari BK dan berhasil menahan emosi gue yang sudah dipancing oleh bajingan Leon, gue mendapat kabar sangat buruk dari Michelle

"Mike Mellanie ilang"

1 kalimat yang diucapkan oleh Michelle yang membuatku kaget, kesal, frustasi dan marah jadi satu. Mulai bermuncul lah pikiran-pikiran negatif di otak gue, gue gabisa tenang. Gue remas rambut gue sendiri dan langsung berlari menuju parkiran untuk mengambil motor gue. Gue langsung menancapkan gas keluar dari sekolah menuju ke tempat pertama yaitu rumah Mellanie, satu tempat yang gue tau pasti dia ada di sana

Hari sudah semakin siang, semakin padat lah jalanan yang membuat gue kesal. Gue mengklakson kendaraan yang berada di depan gue dengan tidak sabaran. Gue mulai menyalip kendaraan satu demi satu tanpa melihat lampu lalu lintas. Dan tibalah gue di suatu perempatan yang sepi namun kendaran dari arah gue berhenti karena lalu lintas menunjukkan warna merah. Dengan nekat gue menggas motor gue dengan cepat tanpa melihat kanan kiri dan..

BRAK

Gue terjatuh dari motor dan terpental jauh. 1 hal yang gue ingat sebelum gue pingsan, hanyalah Mellanie

FLASHBACK OFF.

AUTHOR POV.

Setelah Mellanie mendengarkan cerita dari Alex, Mellanie kembali menangis tanpa henti. Rasa bersalah terus menghantui Mellanie. Mellanie beralih memegang tangan Michael lagi lalu memeluk Michael dengan menangis

"Mike.. Michael... maafin aku Michaell.. harusnya aku nggak berlaku seperti anak-anak.. hikss... pleasee kamu bangun sekarang Mike.. hiks.. Mikeeee .. HUAAAAAAA" tangis Mellanie semakin menjadi-jadi

Vania yang sedari tadi melihat Mellanie menangis pun mulai berjalan mendekat dan memeluk putri satu-satunya ini. Tiba-tiba, keajaiban terjadi, tangan Michael perlahan bergerak. Nathan yang awalnya berkaca-kaca, setelah melihat itu dia memberitahu teman-temannya termasuk Mellanie. Mellanie langsung menoleh dan memegang tangan Michael

"Mike..Mikee... buka matamu Mike... kamu sudah bangun kan?" ucap Mellanie mencoba untuk membangunkan Michael

Perlahan mata Michael terbuka dan melihat ke arah Mellanie dengan dahi berkerut. 1 Kalimat dari Michael yang membuat semua orang di dalam kamar tersebut hanya bisa terdiam, yang awalnya senang dan lega menjadi tegang

"kalian siapa?"

OMAIGADDD KURANG SERU YA? SEBENERNYA BINGUNG SIH MAU BUAT MICHAEL LUPA INGATAN ATO GAK SIUMAN-SIUMAN BERMINGGU-MINGGU. KARENA UDAH GELOD SAMA BATIN SENDIRI AKHIRNYA UDAH AK PUTUSIN HUAHAHAHA.

MY COLD BOYFRIENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang