Gadis Sombong

491 39 13
                                    

"Kenape lo dan ngeliatin?" tanya zara yang sedikit memberhentikan aktivitas tertawanya sembari menatap dania yang sedari tadi memperhatikan zara dan jeha yang tertawa tawa.

"Kalian sehat?" tanya dania bukannya malah menjawab pertanyaan zara ia malah berbalik nanya.

Zara mendengar ucapan dania langsung menoleh ke arah jeha dan mereka bertatapan lalu tertawa dan...

"KALO KITA BERDUA SAKIT, KITA ADA NYA DI RUMAH SAKIT BUKAN DISINI KOPLAK HAHAHAHAHA" teriak zara dan jeha berbarengan dan diiringi tawanya lagi.

"Plis komodo jangan teriak teriak disini, kalian pikir ini hutan, noh banyak yang liatin. Yang malu mah gue!" ucap dania lalu menutup wajahnya dengan kedua tangannya karena merasa malu dengan orang orang yang memperhatikan mereka, sedang kan yang berulah masih saja dalam tawanya, entah apa yang lucu.

"Hutan di bilang jeh, mane emang ada pohon? Ada monyet? Ada harimo? Lo pikir kite semua harimo? Ngaco lo!" balas zara yang masih sedikit tertawa.

"Iya gajelas si dania mah orang kaga ada yang gegelantungan, kaga ada yang maooo!" ucap jeha sembari memperagakan cengkraman harimau.

"Mamah liat lucu tante nya kaya kucing!" cerocos salah satu anak kecil bekisaran 5 tahunan mungkin, sembari menunjuk nunjuk jeha dan anak itu terlihat sangat kegirangan, dan anak itu sedari tadi sedang menunggu mamak nya memilih baju dan anak itu sedari tadi memperhatikan obrolan zadaha.

Sang mama yang fokus memilih milih baju kini menoleh ke arah tunjukan anaknya itu dan..

"Hus gaboleh gitu" balas mama sang anak "Maaf ya, maklum anak kecil" lanjut si mama sembari memperagakan tangannya kea gini '🙏🏻' dan tersenyum malu.

Zadaha pun hanya tersenyum membalas ucapan si mama itu, ohiya si zara sama jeha pas denger anak kecil itu ngomel mereka langsung berenti ketawa dan memperhatikan anak kecil itu.

Zadaha pun melanjutkan jalannya sembari mencari tempat makan.

"Si jeha di bilang tante dong, lo emang udah kaya cabe cabe an jeh!" cerocos zara sembari terkekeh.

"Enak aja lo, orang tadi anak kecilnya bilang gue lucu, emang ya gue mah emang lucu" balas jeha lalu sok di lucu lucukan wajahnya.

"NAJIS!" ucap zara dan dania berbarengan sembari menatap tajam ke arah jeha.

"Astagfirullah" kaget seorang wanita seumuran mereka juga.

Zara, dania dan jeha langsung menengok ke arah wanita tersebut dan wanita yang beristigfar tadi langsung lari sambil cengengesan dan menutup mulutnya dengan lengan kanan nya.

"Dia pikir kita setan?" tanya jeha masih memperhatikan perempuan tadi ke arah belakang yang masih lari larian sambil cengengesan.

"Kita? lo aje kali jeh!" sewot zara.

"Sinis amat si ke gue" ucap jeha lirih.

"Udah udah jangan berantem terus kalean ma galiat tempat ya!" cerocos dania yang seperti mamah yang sedang memerintahkan anak anaknya untuk tidak bertengkar.

Prok prok prok "Udah cocok nih jadi isrih bunbun jiwa keibuan nya terpancar" ucap zara diiringi tepok tangannya.

"Gajelas nying!" plakk, balas dania dan langsung memukul kepala zara,

"Awshh, kenapa sih gue selalu jadi bahan pukulan!" keluh zara dan memanyunkan bibirnya.

"Karena lo nyebelin!" serempak dania dan jeha.

"Nyebelin tapi lucu kan?" tanya zara lalu memamerkan gigi nya.

"Lo mau ngegel kita?" balas tanya jeha.

Zarangga Story Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang