Hadirnya Sang Mentari

33 8 8
                                    

   Namaku Natasha Gilia Putri Agustin, lahir di Los angeles Amerika, 18 Agustus 1992. Ayahku adalah salah satu pengusaha sukses di bidang kuliner berkebangsaan Amerika dan ibuku adalah seorang dokter berkebangsaan Indonesia yang kini membuka sebuah klinik di daerah Bandung.

   Terlahir di keluarga kaya tidak membuat ku besar kepala, orang tuaku selalu mengajarkan untuk tetap rendah hati dan tidak sombong. Begitu pun dengan kehidupan ku di sekolah, walaupun terbilang cukup populer tetap saja aku merasa tidak ada yang spesial.

***

"Kring kring" bel istirahat pun berbunyi.

"Hufft, akhirnya istirahat juga. Waktunya ke perpustakaan untuk mengembalikan buku yang aku pinjam kemarin." ucap Natasha sembari merapikan buku-buku nya.

"Brak" terdengar suara yang begitu keras dari arah lorong dekat perpustakaan.

"Ya Tuhan suara apa itu?! Selintas dari kejauhan aku melihat seseorang sedang dalam posisi tersungkur, lantas aku pun langsung berlari ke tempat suara itu berasal."

"Bagaimana pukulanku tadi? bagus kan? ini teknik pukulan baru yang aku pelajari kemarin." ucap Jeff kepada Axl. 

"Luar biasa, lain kali ajarkan aku teknik itu ya!" kata Rick sembari menepukkan kedua tangannya.

"Hei!! apa yang kalian lakukan?! ucap Natasha dengan raut wajah geram.

"Ah tidak, aku hanya mencoba teknik pukulan baru yang kemarin ku pelajari. Apa itu menjadi suatu masalah buat mu wahai orang asing  hahaha" ucap Jeff sembari tertawa.

"Tidak ada yang mempermasalahkan hal ini sebenarnya, siapa juga yang mau menolong bocah rendahan seperti dia?!" ucap Rick sembari melayangkan jari telunjuk nya ke arah Axl.

"Tak peduli apapun yang kalian katakan, sudah jelas perbuatan kalian ini salah! jangan memperlakukan manusia seperti boneka. Kalian memang kuat, tapi bukan berarti kalian bisa mempermainkan orang yang lebih lemah dari kalian dengan seenaknya!" ucap Natasha dengan tegas.

"(merangkul pundak Rick)Cih, terserah apapun katamu. Rick ayo kita pergi dari sini." ucap Jeff.

***

"Kau tak apa-apa? apa ada yang terluka?! sebentar bukankah kau itu Axl, murid yang selalu menyendiri di dalam kelas!" ucap Natasha dengan raut wajah terkejut.

"Ah iya, namaku Axl. Tepatnya Axl Saputra, kenapa bisa kau  mengenaliku? aku sendiri pun tidak tahu siapa dirimu" ucap Axl dengan polos.

"Tentu saja, kita kan satu kelas. Namaku Natasha Gilia Putri Agustin, panggil saja Natasha. Salam kenal" ucap Natasha dengan senyum manis terukir di wajahnya.

"Ah iya salam kenal juga, maaf aku tidak mengenalimu sebelumnya. Aku selalu sendiri dan tidak pandai bersosialisasi dengan orang, sekali lagi maafkan aku" ucap Axl dengan kepala tertunduk.

"No problem, oh iya! kau belum menjawab pertanyaan ku. Apa kondisimu baik-baik saja? atau ada yang terluka?" ucap Natasha dengan raut wajah penasaran.

"Aku baik-baik saja, itu hal yang sudah biasa terjadi. Tak ada yang perlu dikhawatirkan, terima kasih atas bantuannya tadi. Lain kali akan kubalas perbuatan baikmu itu" ucap Axl dengan raut wajah tersipu malu.

"Ahaha tenang saja tak usah canggung begitu, bukannya seorang teman itu harus saling membantu kan" balas Natasha.

"Te-teman? apa tadi kau bilang teman? aku memiliki teman?" ucap Axl dengan terkejut .

"Iya, teman! apa ada yang salah?" balas Natasha.

"Ti-tidak ada yang salah,hanya saja aku terkejut sekarang aku memiliki seorang teman hehe" ucap Axl dengan wajah polosnya.

"(Menengok jam tangan) sebentar lagi jam istirahat akan habis, aku akan ke perpustakaan mengembalikan buku-buku yang kupinjam kemarin. Sampai jumpa Axl" ucap Natasha dengan tangan melambai ke atas

"Ah iya, sampai jumpa Natasha" balas Axl

"Kring-kring" bel masuk jam pelajaran pun berbunyi, semua murid belajar seperti biasa hingga akhirnya waktu pulang tiba.

***

Sesampainya di rumah

"(Membuka pintu) assalamualaikum, aku pulang Bu" ucap Axl

"Waalaikumussalam, selamat datang nak. Bagaimana harimu di sekolah?" tanya ibu.

"Seperti biasa Bu, hanya saja hari ini ada yang spesial? ucap Axl dengan raut wajah bahagia.

"Spesial? memangnya ada hal apa sehingga wajahmu terlihat bahagia seperti itu? Ibu penasaran coba ceritakan" ucap Ibu.

"Akhirnya aku memiliki seorang teman Bu! sedikit aneh rasanya, tapi aku bersyukur sekali bisa mendapat teman hehe" balas Axl dengan raut wajah ceria.

"Alhamdulillah, ibu turut senang mendengar nya" ucap Ibu dengan senyum manis yang terpancar di wajahnya.

"Ya sudah, aku mau lanjut ke kamar Bu" ucap Axl

***

Sesampainya di kamar

"Pus pus, Loni kemana kah dirimu" ucap Axl

Loni : "meow"

"(Mengelus kepala Loni) kau tahu hari ini aku mendapatkan teman, aku merasa sangat bahagia sekali Haha" ucap Axl.

"Yah hari ini sangat bersejarah bagiku, karena itu aku akan membuat sebuah puisi. Beberapa kata memang tak cukup untuk menggambarkan betapa indahnya hari ini, tapi beberapa kata yang kurangkai setidaknya bisa mewakili perasaanku" ucap Axl.

***

Mengambil secarik kertas dan sebuah pensil.

Mentari di kala hujan

Untukmu mentariku...

Jika hujan melambangkan kesedihan.
Maka mentari melambangkan kebahagiaan.
Jika hadirmu adalah sebuah kebahagiaan bagiku.
Maka bolehkah aku sedikit egois?
Untuk memintamu tetap hadir dalam hidup ku?

-Axl Saputra-

Bersambung


Love in the rain Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang