-omake(again)-
Naruto sudah sampai di depan rumah hinata. Dia segera turun dari mobilnya, memencet bel rumah besar itu.
Ting tong
Tidak lama, pintu terbuka. Tapi bukan sosok yang naruto inginkan yang membukanya.
"Ngapain lo?"
Yang buka malah sadako. Sial.
"Mau jemput hinata, om"
Naruto langsung di gampar neji. Naruto mendengus kesal, becanda ih.
Bukan waktunya mikirin neji yang baperan, nanti sakura marah-marah kalo dia kelamaan. "Nata mana, bang?" neji ngangkat bahunya, gestur gak tau. Boleh gua bunuh gak sih? Bukan mertua juga.
"Serius, bang. Nata mana?" neji menghela nafas, sambil menggaruk tenguknya. "Lambat. Keduluan kiba"
"Ha?"
xxxxxx
"Sial. Anjinq lu kib. Awas aja, ketemu gua mutilasi idup idup lo" naruto terus menggerutu di sepanjang jalan. Ya gimana ngga, sampe rumah doi, dianya malah udah jalan duluan.
Ngga jauh dari rumah hinata, naruto melihat kiba sama hinata lagi jajan di pinggir jalan, beli cilok. Gak elit amat.
Naruto langsung ikut menepi, menghampiri dua anak manusia yang dikenalnya. "Eh? Naru?" hinata mengerutkan alisnya melihat naruto yang berjalan ke arahnya.
"Kok lu malah jalan sama ni mahluk?. Kan lu tau gua otw" tanya naruto sambil mendelik tajam ke arah kiba. Kesel? Iyalah, pastinya. "E-eh... Tapi kata kiba... Naru udah jalan duluan,"
Kiba cuma nyengir kaya gak punya dosa. "PDKT tuh harus gercep, nar" katanya sombong. Hilih.
"Udahlah, kuy nat," tangan hinata langsung ditarik naruto untuk ke mobilnya. Tangan hinata yang bebas ikutan di tarik kiba. Berantemnya di depan tukang cilok, malu-maluin.
"Apasi? Kan gua duluan yang jemput dia!" protes kiba bikin naruto pengen nonjok. Tarik nafas, sabar....
"Dari awal gua duluan yang ajak dia. Udahlah kib, nata juga maunya jalan sama gua" jiah, kepedean lo.
Mendengar itu, wajah hinata mulai bersemu merah. Tidak bisa dia sembunyikan, karena kedua tangannya masing-masing dipegang cowo yang entah kenapa mulai ngerebutin dia.
Naruto menarik hinata cukup kuat, membuat kiba melepas pegangannya. Hinata hampir jatuh, untung langsung naruto tarik sampai pelukannya. Wajah hinata benar benar sudah menjadi kepiting rebus.
Anjir baper (Tukang cilok)
Saat naruto menarik hinata lagi, hinata menahan langkahnya. Naruto menoleh heran. "Kiba... Gapapa?" tanya hinata lembut.
Ancur konco aku, de....
"Iya, gapapa. Have fun, nat" kiba melambaikan tangannya dengan senyum yang dipaksakan. Hinata membalas senyum kiba dengan senyum termanisnya.
Sesak, dadaku sakit...
Naruto dan hinata sudah masuk kedalam mobil naruto, perlahan berjalan meninggalkan kiba yang masih bergeming diliatin abang-abang cilok.
KAMU SEDANG MEMBACA
NH Stories
FanfictionStalking ig warga konoha dengan kehidupannya yang penuh drama -Mohon dibaca dengan senyum lebar dan hati yang riang- "Mohon bersabar dengan gubluknya author ya, gak tau diri emang" -naruto "Tau. Udah minjem anak orang, bukannya kasih cerita yang bag...