Sebuah mobil hitam melaju dengan kecepatan standar di gelapnya malam jalan Kota Seoul.
Mobil tersebut berisikan keluarga kecil yang bahagia.
“Pahh.....cepetan aku ngantuk nih” seorang gadis mungil yang tengah di pangku oleh ibunya protes terhadap ayahnya, ia dan kakaknya di pangku oleh sang ibu.
“iya sayang, kamu tidur dulu aja sebentar lagi sampai” jawab sang ayah.
Sepasang suami istri yang sudah memiliki dua orang anak, satu laki-laki dan satu perempuan. Mereka hidup sangat harmonis dan bahagia.
Namun sepertinya kebahagian itu akan segera berakhir, karena dari arah berlawanan ada mobil truk yang melaju kencang dan menghantam mobil milik keluarga tersebut.
Mobil itu terlempar beberapa ratus meter dari tempat kejadian. Kedua anak kecil itu dipeluk oleh ibunya, jadi lukanya tidak terlalu parah
Namun sayangnya sang Ibu yang terluka parah karena melindungi anak-anaknya.
Ayahnya pun tidak terlalu serius hanya luka di beberapa bagian saja. Dia langsung menghubungi pihak rumah sakit untuk membawakan ambulans.
Setibanya di rumah sakit, pihak rumah sakit mengatakan bahwa sang istri tidak bisa diselamatkan karena kehabisan darah. Dia harus merelakan sang istri pergi.
Dia sangat senang karena luka yang dialami anak-anaknya tidak terlalu serius, walaupun harus merelakan sang istri pergi.
Kebahagian itu hanya sementara, karena anak laki-lakinya akan dibawa oleh Kakek dan Nenek nya untuk tinggal di tempat mereka.
Kesedihan itu terus berlanjut dari sang istri meninggalkannya dan anak laki-lakinya dibawa oleh Kakek-Neneknya.
Selama ini gadis kecil tersebut diberi tahu kalau kakaknya meninggal dalam kecelakaan tersebut.
Dia tidak tahu kalau kakaknya masih hidup, dan tinggal di negara tetangga yaitu China. Dan selama ini juga dia tumbuh jadi anak yang cantik, pintar, dan baik.
Walaupun agak galak.
KAMU SEDANG MEMBACA
Your My Brother EXO (ot12)
Fiksi Penggemar(REVISI) . . (SLOW UPDATE) Mampir aja dulu siapa tau suka . . . . . Park Renata, seorang anak dari CEO Perusahaan terkenal di Korea maupun di luar Korea. Walaupun hidupnya lebih dari cukup, karena semua kebutuhannya dapat terpenuhi, tapi...
