DI ANTER..

79 12 0
                                    

keesokan harinya...

"bun berangkat, assalamualaikum." iqbaal ambil kunci motornya sekaligus pake jaket army nya.

"walaikumsalam... baal, nih kasih (namakamu) rotinya. bunda juga buatin buat kamu sekalian." si bunda nyerahin kotak makan langsung diterima sama si anak.

tapi dia mikir lagi, pagi ini dia gak jemput (namakamu) dulu melainkan langsung ke kampusnya. tapi gak mau bikin bunda nya kecewa, nanti iqbaal makan sendiri aja rotinya di kampus, itung itung bonus.

"iya." iqbaal salim ke bunda nya.

"hati hati loh. kalo bisa ajak (namakamu) ke rumah dong nanti malem. teh ody mau kemari. udah kangen juga kali sama (namakamu)." si bunda exited duluan ngebayangin gimana serunya nanti acara makan malemnya.

"iya. kayanya dia bimbel bun. mau ujian soalnya."

"ya kan biasanya juga bimbel. kamu juga suka nungguin (namakamu) bimbel kan? ya gak papa nanti bunda tungguin."

"gak tau bun insyaallah."

"lagi marahan ya sama (namakamu)? hm?." bunda menginterupsi si anak.

iqbaal gelengin kepala gak mau di tuduh, "ngga si. udahlah iqbaal ngampus dulu, ntar iqbaal kabarin kalo udah sampe."

"oke, hati hati nak." iqbaal ngacungin jempolnya sambil jalan keluar rumah.

sebenernya ngampus dimulai jam 8. biasa lah anak muda gak jauh dari kata nongki nongki.

~~~

yang biasanya iqbaal muncul buat jemput (namakamu), pagi ini dia sama sekali gak liat sosok laki laki yang setiap pagi selalu kendarain motor vespa nya di sengajain oleng sambil cengengesan dari jauh.

"nam?." si mamah manggil dari ambang pintu. daritadi ngeliat putrinya bulak balik gerbang guna cek, "iqbaal gak dateng?."

(namakamu) gelengin kepalanya lesu, "ngga mah kayanya dia marah sama aku."

si mamah naikin alisnya kepo, "kenapa loh?."

brumm brummm....

"dilan?." gumam (namakamu) begitu liat dilan sama motornya di depan gerbang.

"belum berangkat?." dilan matiin mesin motornya. (namakamu) yang belum pake sepatu gelengin kepala sambil pegangan besi gerbang rumahnya, "nunggu jemputan?."

"iya, tapi gak dateng kayanya hari ini." (namakamu) senyum tipis.

"yaudah, yuk berangkat bareng." (namakamu) masih pertimbangin ajakan dilan. gimana kalo iqbaal ternyata dateng telat?.

tapi (namakamu) hampir telat berangkat ke sekolahnya, "yaudah. tunggu aku pake sepatu dulu." (namakamu) lari kecil ke arah sepatunya yang geletak asal di lantai.

"mah berangkat. assalamualaikum." teriak (namakamu) sambil lari ke arah motor dilan.

si dilan turun dari motornya guna pamit ke si mamah, "tante, berangkat dulu. assalamualaikum."

"nahh iqbaal, dateng juga kamu.. daritadi si (namakamu) nungguin sampe bulak balik gerbang."

dilan cuma senyum tipis, "dilan tante, tetangga baru di sebelah."

si mamah kaget gak percaya, "dilan?."

"iya.. hehe."

"ayo dilan." (namakamu) teriak dari luar gerbang. dilan buru buru pamit lagi ke si mamah untuk terakhir.

di atas motor, (namakamu) ngerasa beda kalo dia lagi di bonceng iqbaal sama dilan. bedanya kalo sama iqbaal pasti mereka udah saling kata kataan, ngomongin apa aja yang mereka liat di jalan.

tapi kalo sama dilan...

banyak diemnya. mungkin karena tetangga baru kenal kemaren.

"kamu udah sarapan?." tanya dilan.

"udah."

"sama ayam bakar?." tebak dilan sambil ngelirik (namakamu) lewat kaca spion.

"bukan." (namakamu) ngekeh, "sama roti."

"ohh." dilan ngangguk.

"oh dilan, itu sekolahnya di depan belok kiri ya." kata (namakamu) sambil nunjuk arah yang di maksud.

"iya. aku udah tau. kan di seragam kamu ada lokasinya." jawab dilan.

"kapan dia liatnya anjir jeli banget matanya :)" -(namakamu).

IQBAAL X DILANTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang