DI JEMPUT SIAPA?

87 14 1
                                    

"duluan baal." ucap si joko abis itu pergi ke kelas. iqbaal tuh bakal pergi bareng sama siapa aja yang mau jalan sama dia. ga muluk muluk dia tuh nyari temen yang tajir atau ganteng.

iqbaal ngangguk buat respon joko.

"beneran kamu teh nggeus loba awewe lan?." iqbaal juga masuk kriteria cowok kepo. dia noleh ke sumber suara. biasa, sambil benerin posisi tas nya yang di rangkul sebelah pundak.

("beneran kamu udah punya cewek lan?.").

mata iqbaal melotot sempurna begitu dia liat sosok yang gak asing.

"lain pacar. cuma tetangga wae."

("bukan pacar. cuma tetangga aja.")

iqbaal masih berdiri di tempat. masih mikir siapa objek yang jadi topik pembicaraan tiga laki laki itu, "cewek? dia nganterin (namakamu)? yah baguslah." dia cuma gumam. walaupun keliatannya iklas, tapi sebenernya iqbaal rasanya pengen ke sekolah (namakamu) sekarang juga.

tiba tiba, gak tau kapan dilan udah ada di depan iqbaal berdiri sekarang.

"kuliah disini?."

iqbaal ngerjapin matanya, "iya. lu disini juga?."

"iya." jawab dilan.

iqbaal ogah banget ngobrol lama lama sama orang yang sekarang berdiri di depannya.

"oh gua duluan lan." iqbaal tepuk pundak dilan dua kali sebelum pergi.

14.00

"kak iqbaal." panggil tari. junior iqbaal yang gosipnya beredar kalo dia naksir sama seniornya yang satu ini.

iqbaal noleh ke sumber suara. ngeliat tari yang lagi jalan ke arahnya sambil bawa bawa bunga mawar, "kenapa tar?."

tari sebisa mungkin untuk keliatan cantik di depan iqbaal. dari mulai rambut yang di selipin di belakang kuping, dan kasih senyuman semanis mungkin, "ini kak, terima ya. bukan apa apa kok, cuma kesan baik untuk kakak aja."

iqbaal terima bunga nya ragu ragu.

"kakak gak suka bunga? kalo misalnya kakak mau nolak juga gak papa sih." ekspresi berbinar tari kini berubah jadi murung. tapi masih bisa mamerin senyum manisnya itu.

iqbaal cepet cepet koreksi, gak mau bikin juniornya itu kecewa karena dia, "nggak, bukan gitu maksud gua tar. gua suka sama bunga. lumayan buat hiasan di rumah." iqbaal ketawa renyah, "makasih tar."

"aku duluan kak." tari pergi begitu pipinya merona. iqbaal mah senyum senyum aja liatnya. lucu tari tuh, polos polos gemesin. apalagi rambutnya bob ditambah poni yang nutupin matanya.

iqbaal siap tancep gas motor vespa nya keluar kampus. sekarang udah jam 3 sore. jam jam murid berhamburan pulang di sekolah (namakamu), termasuk si kecil (namakamu) biasanya selalu nungguin jemputan.

sekolah (namakamu).

iqbaal berhenti. jaraknya sedikit jauh dari berdirinya (namakamu) sama seseorang yang lagi lagi bikin iqbaal gondok.

di sana udah ada dilan yang lagi pakein helm untuk (namakamu). udah gitu mereka ketawa ketawa ria pula.

"aku bimbel lan. mau nganter?."

"ayo aja. pulang jam berapa?."

"jam 6."

"APAAN ANJING AKU KAMU SEGALA. SAMA GUA AJA DI BEGO BEGOIN." - iqbaal.

18.30

"makasih lan traktirannya hehehe." ucap (namakamu) usai turun dari motor dilan dan lepas helm nya.

"iya, sama sama. besok aku yang anterin lagi ya. gak papa kan?."

(namakamu) diem dulu. masih mikir gimana kalo besok iqbaal udah normal dan jemput kaya biasanya?.

"belum tau lan. biasanya tuh si iqbaal yang jadi supir anter jemput sekolah sama bimbel. aku gak enak aja sama kamu. masa minta anter jemput tetangga baru sih hehe." (namakamu) gak enak ati.

"oh malah gak papa. aku gak kebertan. jadi kan sekalian kenalan sama lingkungan sini."

"yaudah, aku duluan ya." gak tau kenapa (namakamu) tuh jadi malu malu dan jaim gak kaya biasanya.

usai dilan pergi, motor vespa jalan ke arah rumah (namakamu). gak lain gak bukan itu iqbaal.

"oi (namakamu). supir lu dateng nih."

(namakamu) balik badan begitu dia denger suara yang lumayan dia rindu hari ini. matanya sedikit berbinar dan buru buru jalan nyamperin iqbaal di atas motor.

"lu kemana aja? lu masih marah sama gua? maaf ya... gua ga lagi lagi deh nyuekin lu kaya kemaren. maaf yaaaa." (namakamu) ngerengek mohon mohon sama iqbaal.

atuh iqbaal malah seneng kalo (namakamu) begini. dia merasa menang akhirnya setelah selama ini dia selalu kalah :v.

"nih buat lu." iqbaal nyerahin bunga pemberian tari tadi ke (namakamu).

(namakamu) mandangin bunga nya bingung, "apaan tumben kasih bunga."

"buat ganti bunga yang kemaren rusak. mirip kan."

(namakamu) nerima bunga nya, "waaa makasih."

"tadi di anter siapa?." tanya iqbaal. tiba tiba (namakamu) natap si iqbaal sambil angkat alisnya.

"sama dilan." jawabnya ragu ragu.

keliatan jelas iqbaal gak suka. makanya dia langsung siap siap nyalain mesin motornya, "yaudah gua cabut. lu juga langsung istirahat nam. salam buat ibu." dia ngomong seadanya dan sebisa mungkin gak ngebentak (namakamu) lagi.

(namakamu) ditinggal sendirian di gerbang rumahnya sebelum dia bener bener masuk ke rumahnya.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jun 15, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

IQBAAL X DILANTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang