Part 06

446 19 0
                                        

Happy Reading

Sudah baik aku memberi kesempatan untuk kau hidup tetapi kau menolaknya. Baiklah dengan senang hati aku menolong kau untuk melihat dunia ini yang terakhir kalinya.
______________________________________

David mengeluarkan pisau berukuran sedang dan mulai mengasahnya

"Mau apakau?kumohon jangan sakiti aku lagi" mintanya dengan nada memelas.

"Sikapmu sendiri yang memintaku untuk berbuat seperti ini" balasnya mengabaikan permintaan gadis didepannya

David mendekati tubuh gadis didepannya, dan dia mulai mendekati pisaunya dengan pelan kearah pipi lalu turun keleher dan berhenti didada yang hanya tertutupi tanktop putih dgn sedikit dalam membuat luka goresan panjang yang sebentar lagi akan mengeluarkan darah.

"Tubuh mu indah tapi akan lebih indah jika aku lukis dengan pisau yang habis ku asa ini" sambil menggerakkan pisaunya

"Hikss....aku mohon hentikan, ini menyakitkan" tangisnya memohon

"Bagaimana jika aku tidak mau berhenti?" Ejeknya dengan senyum smirk

"Aku janji akan menuruti apapun kemauanmu" jawabnya dengan suara kecil namun masih terdengar oleh pria didepannya

"Baiklah, dan aku setuju.

Pria itu memajukan wajahnya kewajah sang gadis, membuat gadis didepannya menoleh kesamping. Hingga membuat david berhenti tepat ditelinganya
Lalu david membisikkan kata sesuatu
Dengan suara seraknya

"keep your promise then you will be fine" bisikny seraya menjilat telinga gadis didepannya dengan sensual.

Gadis itu reflek mengangguk dengan cepat, dan dia menyadari bahwa posisinya saat ini berbahaya dengan pria didepannya seperti mengukungnya dengan jarak wajah sangat dekat membuat gadis itu menegang.

David menyadari bahwa gadis didepannya itu merasa risih karna jaraknya yang dibilang sangat intim membuat bola mata gadis itu bergerak sana-sini untuk menghilangkan kegugupannya.

"Tenang, aku tidak sedang bernafsu. Dan satu lagi baju rajutmu aku lepas karna aku gerah saja melihat kau memakai baju panas seperti itu." Jelasnya membenarkan

"Jika kau berpikir untuk keluar dari sini apalagi melakukannya, orang-orang terdekatmu yang akan menjadi taruhannya" dengan mata yang menyorot tajam dan mulai meninggalkan gadis itu sendirian.

Dirasa pria itu sudah pergi, gadis itu mencari cara agar bisa lepas dan kabur dari tempat mutilasi ini.
Dia terus menggerakkan tangannya agar lilitan tali yang mengikat tangannya mengendur,namun bukannya mengendur tangan nya malah merah lecet.

"Aww..Ya tuhan kenapa semakin aku gerakkan,lilitannya semakin sakit. Bahkan tanganku sudah memerah" ujarnya meringis

Gadis itu rasanya ingin menyerah ralat ingin mengistirahatkan badannya sebentar agar sakitnya sedikit berkurang,

saat gadis itu menengok kekanan dan kekiri untuk menemukan sesuatu yang membuatnya terlepas, ia melihat sebuah setengah pisau kecil semacam pisau lipat yang berkarat.

"Tapi bagaimana cara aku mengambilnya, pisau itu dibawah sedangkan aku duduk dikursi yang lumayan tinggi. Tidak ada cara lain selain aku mrnjatuhkan tubuhku, ya tuhan bantu aku" ujarnya sambil berdoa agar dirinya bisa terlepas

You're Mine✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang