Part 07

388 17 0
                                    

Happy Reading

Aku terus berlari untuk sampai ketujuanku yaitu apartemen haruto,teman pertamaku dikota asing ini. Karna jika aku pulang ke apartemen ku akan memakan waktu lumayan lama karna jarak apartemen nya yang lumayan jauh.
Sesampainya....

Aku langsung masuk ke apartemen yang pin nya sudah kuketahui beberapa hari silam saat aku membuat kue bersama nya.

Saat pertama masuk, aroma masakan yang sedap memasuki indra penciumanku, akupun langsung menuju kedapur untuk melihatnya yang asik memasak seorang diri, sampai lupa bahwa ada seseorang dibelakang nya.

"Haru..." Panggilnya

"Ohh,kau mina. Sejak kapan kau berada disini? Kok aku tidak mendengar mu masuk kesini" tanyanya dengan heran

"Maaf... Habisnya kau terlalu asik masak sendiri, sampai-sampai kau tidak mendengarku masuk" jelasnya dengan cengiran

"Ooh... Oh iya kau ada apa hingga bertamu keapartemen ku?"

"Ehmm... Haru... Apakah boleh aku menginap dirumahmu untuk beberapa hari saja" jelasnya to the point

"Kenapa memangnya? Ehm.. maksudku apartemen mu kenapa memangnya?" Tanyanya dengan alis yang bertaut

"Ehmm... Itu...apa..karna atap apartemen ku ada yang bocor" alibinya dengan tidak masuk akal

"Tentu boleh, baiklah kamarmu ada dibawah, kau tidak apakan?"

"Oh gapapa kok haru,aku malah senang kamarku berada dibawah" jawabnya dengan senyum polos

"Sebelum kau ke kamarmu, ayoo kita makan dulu aku sudah memasak steak tadi" ajaknya sambil menyendok kan nasi untuk gadis didepanny

"Makasih haru, kau memang teman terbaikku" senyumnya dengan tulus

Melihat steak didepannya, membuat gadis itu teringat dengan lelaki yang tadi menculiknya, dengan membunuh dan memotong tubuh orang-orang yang tidak berdosa menjadi bagian-bagian kecil.

mereka berdua makan diselingi dengan bercanda-tawa hingga tak terasa waktu sudah hampir malam.

"Haru karna ini sudah malam,aku izin kekamarku dulu soalnya aku mengantuk" ujarnya sambil membereskan alat makannya.

"Oh ok baiklah,smoga mimpimu indah gadis manis" rayunya membuat gadis didepannya salah tingkah.

Saat dikamar gadis itu memikirkan perkataan pria gila tadi 

"Jika kau berpikir untuk keluar dari sini apalagi melakukannya, orang-orang terdekatmu yang akan menjadi taruhannya"

Membuat ia berfikir untuk menceritakan nya kepada haruto atau tidak. jika ia menceritakan nya takut akan membuat haruto khawatir tetapi jika tidak menceritakan nya membuat nyawa ia dan haruto dalam bahaya.

Memikirkan itu membuat kepala gadis itu pusing hingga dia memilih untuk tidur dan berdoa supaya tidak terjadi hal yang tidak diinginkan dan berharap esok semuanya akan baik-baik saja.

***

Sinar mentari pagi mulai masuk melalui celah jendela dikamarnya, membuat gadis berpipi chubby itu menggeliat tak nyaman.

You're Mine✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang