#5

40 5 9
                                    

Love is like the wind, you can't see it, but you can feel it

huft..melelahkan, mengutip sampah hal yang menguras tenaga...dengan sekuat tenaga aku mendorong ember yang berisikan sampah dan memindahkan nya ke ujung lapangan

hai, aku lihat kamu kesusahan mau kubantu,

aku pun menoleh ke arah suara, dan mendapati perempuan yang tingginya hampir sama denganku, memakai kaus putih, dan rambutnya yang sedikit curly

em, boleh jika kau tidak keberatan... ucapku sambil mendorong ember besar ini bersama dengan perempuan tadi

huft, selesaiii... kataku sambil meregangkan tangan 

terimakasih yaa.....em nama mu siapa...tanyaku sambil menaikkan lengan bajuku yang kotor sampai ke siku

nama ku maura, dan pasti namamu Alleira kan? ujar nya dan melengkungkan mulutnya (tersenyum)

eh, kok tau, salam kenal ya mauraa...ujarku kebingungan,

aku bahkan belum memberi tahu nama ku, dan dia sudah tau, bagaimana bisa .. batinku

kamu kan aktor, siapapun akan mengenalmu, 

oh iya aku lupa, kataku dan tersenyum sambil menunjukkan deretan gigi rapiku

HAAHHA kalau boleh bisakah kita berteman

tentu saja, kalau boleh tau kamu kelas berapa? tanyaku sambil berjalan bersampingan dengannya

aku kelas 10 ipa 2, kalau alleira ....

wah samaaa aku juga, aku harap kita dapat akur yaa, kataku sambil menggenggam tangan nya

 kita ke toilet dulu ya baru ambil tas.. ujar nya

aku pun mengangguk tanda setuju

alleira, aku panggil ella aja yaa, soalnya nama kamu kepanjangan, katanya sambil mencuci tangan nya di wastafel

banyak yang manggil ella juga, jadi kamu bebas manggil aku apa aja, kalau kamu aku panggil ra aja yaa tanya ku dan mengeringkan tangan ku menggunakan tisu dan menggunakan pelembab tangan yang selalu kubawa kemana mana

terserah ella aja, rara boleh, ara boleh, mara boleh, mau boleh.... ahahah aku bercanda 

iya, i know, tas lo di arah mana ra? tanya ku

di lapangan tempat awal tadi, kalau lo? 

gw sama kayanya, ayo kesana ajak ku sambil memegang tangannya

begitu sampai di lapangan, aku langsung mengambil tasku, dan mengambil hp.. 

astaga, notifikasi dari mama, banyak sekali 

coba lo telfon, mungkin mama lo cemas , kata maura sambil memakai tas nya

ela, gw ga bisa lama lama gw deluan ya, ucapnya 

oke, hati hati yaa, dah... ucapku sambil melambai kan tangan ke arah nya

kini yang tersisa hanya satpam dan aku sambil menunggu pak udin untuk menjemputnya

tiba tiba sebuah notifikasi dari ibu tertera di layar hp nya

"pak udin ban mobilnya bocor, kamu pulang naik taxi gapapa ya, "

aku pun mengetik "oke mom" dan menekan send

"oh iya nanti kamu ga usah balik ke arah rumah, ada syuting kata manager kamu... semangat ya sayang ibu usahain akan buat soto favorite kamu...."

oke, mom dan menekan send. 

syuting, photoshoot, mengahafal skripsi, belajar... huft 

sekarang pukul 5 sore, dan matahari sudah mulai terbenam... taxi jam segini mana mungkin ada

apa aku telfon manager dan minta di jemput... pikirku

mungkin itu jalan keluarnya...

halo pak, ucapku 

ella, kamu dimana saja, sekarang sudah waktunya syuting... 

saya masih berada di lokasi sekolah, dan disini tidak ada taxi, saya tidak bisa di jemput pak udin karena ban mobilnya pecah, makanya saya telfon bapak untuk menyuruh seseorang untuk menjemput saya... jelasku panjang lebar

baik, kalau begitu kamu tetap di tempat kamu, dan tunggu seseorang untuk menjemput kamu..ucapnya seraya menutup telefon

jangan lupa vote serta comment yaa





AlleiraTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang