Chapter 3

6 2 0
                                    


Kencan. Kalimat yang tidak ada di kamus kehidupan seorang Fuyushima Anzaki beberapa tahun terakhir.

Kini dia benar-benar menjadi bujangan yang hanya fokus dengan tugasnya sebagai pemimpin perusahaan dan klan yakuza. Apalagi ketika dia memutuskan untuk mengadopsi gadis kecil bernama Yukina, Anzaki memutuskan untuk bertanggungjawab sepenuhnya pada keluarganya. Namun, kata itu terdengar lagi dari mulut gadis Scarlet Bakery itu.

Hey, gadis ini tidak punya urat malu kah?

Anzaki memang pemuda yang sadis, namun untuk urusan satu ini, dia tidak bisa sembarangan melontarkan kalimat sarkasnya untuk gadis itu. Jika itu terjadi, berarti cari mati. Anzaki tidak mau mengorbankan relasi bisnis hanya karena urusan sepele.

Bingung mau menjawab apa, akhirnya pemuda itu menjawab pernyataan cinta itu dengan bahasa yang diplomatis. Jadi teman saja dulu, jalani saja dulu, kita belum kenal cukup lama, begitulah jawaban Anzaki. Gadis itu tampak kecewa awalnya, namun dia kembali tersenyum manis. Mungkin dia bersyukur karena masih bisa bertemu dengan Anzaki.

Senyum optimis itu terus terbayang di pikiran Anzaki. Dia penasaran, energi macam apa yang ada di dalam gadis itu hingga dia selalu ceria di setiap waktu? Lambat laun, Anzaki mulai mengenal gadis itu semakin dalam.

SmileTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang