2. Beachh

42 5 0
                                    

Happy Reading ❤

Salma berlari ke arah gerbang belakang sekolah untuk menemui revan. Yapp revan sudah menaiki motor nya, menunggu salma.

Salma pun membuka gerbang belakang sekolah lalu menutup dan mengunci nya lagi, revan yang memberikan kunci nya karna revan dekat sekali dengan satpam satpam di sekolah hingga akhirnya dia mengambil kunci kunci sekolah dan menduplikat kunci semua gerbang di sekolah.

"Vaaan!", panggil salma tepat didepan telinga revan.

Revan pun memutar bola matanya malas, "Mulai deh gilanya"

"Hehee kita mau kemana sekarang?", tanya salma.

"Naik aja dulu ntar kalo udah nyampe lo pasti tau"

"Hmm oke"

Setelah salma naik ke motornya revan pun reflek mencari tangan salma dibelakang punggungnya lalu menariknya dan melingkarkan tepat didepan perutnya.

Salma memekik saat motor revan sudah melaju, kencang.

Revan pun tertawa mendengar pekikan salma, itu adalah kebiasaannya saat memboncengi gadis itu.

Diperjalanan salma sudah biasa jika ia dikagetkan dengan revan yang secara tiba tiba melajukan motornya dengan kecepatan kencang, canda tawa, membahas hal random, Sampai pak samir pun ikut dibicarai.

Saat sampai salma dikejutkan dengan pemandangan yang sangat memukau. Pasir, air, kerang, dan pohon pohon yang sedikit terbawa angin laut.

Yapp revan membawa salma ke pantai, dulu saat anniv mereka smp revan juga membawa salma ke pantai tapi saat itu mereka dikawal oleh supir revan. Makanya sekarang revan hanya ingin berdua dengan salma tanpa diganggu siapa pun.

Belum menginjakan kaki di pasir pantai lengan salma sudah ditarik oleh revan.

"Apa sih vaan, bentaran napa si gue masih pengen liat pantai jangan balik dulu", cerca salma karna risih dengan tarikan revan.

Bukan itu yang revan maksud, "Siapa yang mau balik si, lo belum makan gue juga belum makan mending kita makan dulu"

"Gaus-"

"Jangan bantah! gue tau lo males makan nasi, tapi dikiit aja makan ya", mohon revan dengan menunjukan muka muka yang digemas gemas kan.

Ohh god salma meleleh.

Salma pun menurut, mereka berjalan ke arah cafe yang di pinggir pantai. Salma yang pilih, katanya biar bisa liat pantai juga pas lagi makan.

Mereka makan dengan tenang, santai sambil melihat ombak air laut yang terbawa ke daratan lalu kembali lagi ke tengah air pantai.

"Eh gue lupa, gue ke mobil dulu" pamit revan pada salma "Liat baju lo, masa mau mantai pake rok sekolah sama hoodie"

Mengapa mereka diperbolehkan masuk ke wisata pantai saat jam sekolah berlangsunh? Revan dan salma selalu berlagak ala suami istri.

"Berapa tiket mas?", tanya sang mba mba loket.

Revan menoleh ke arah salma, "Berapa sayang? dua yah?"

"Iya lah dua, kan si ade sama si kaka sekolah jadi gabisa ikut", jawab salma yang penuh dengan drama.

"Ah iya mba 2 aja", kata revan didalam mobil.

Mobil revan layaknya lemari, penuh dengan baju baju. Baju salma dan baju revan berhamburan di jok belakang. Revan dan salma memakai hoodie yang sama tapi rok salma ditutupi dengan selimut kecil agar tak terlihat rok SMA dan revan tak mengganti bawahan, karna pasti tidak terlihat oleh sang mba mba loket.

Revan pun berlari menuju mobil untuk membawa baju nya dan baju salma. Baju summer tentunya.

"Nih lo duluan yang pake, gue tunggu disini", kata revan saat sampai dihadapan salma.

"Yauda bentar gue ke toilet dulu", dan begitu sebaliknya setelah salma sudah bergganti baju revan pun ketoilet untuk mengganti bajunya.

"LETS GOOOO!!", seru salma dan revan setelah kekuar dari cafe.

Mereka duduk dibangku yang sepertinya terbuat dari batang pohon, entah pohon kelapa, pohon jati, atau mungkin saja pohon pisang.

Salma mengayunkan kaki nya sambil melirik cowo cowo yang sedang asik bermain air.

Revan mendelik, "Lirik aja sono ampe yang disamping dilupain"

"Uuuu epan ngambeq, jangan ngambeq dong ntar aku nya cediiih", melihat tingkah salma, revan pun menahan tawa karna mimik muka yang salma buat terlaku, arghhh....

"HAHAHAHAHHAH", tawa revan lepas saat salma mengeluarkan puppy eyes nya.

"Gausa ngambek gitu kali van, yu ah maen pasir", salma berdiri dan menarik lengan revan membuat sang empu ikut berdiri dari duduknya dan mengikuti langkah gadis didepannya.

Salma memberi sebuah ranting pohon kepadanya, "Nih buat lo, terserah lo mau tulis apa di pasir ini, mau dimana kek terserah tapi jangan deket area gue ini udah gue booking jadi lo gaboleh deket deket"

"Deket deket ahhh", revan sengaja ingin menjaili salma yang sedang membuat ukiran dipasir.

"Lo maju 1 langkah kita baku hantam", salma mecoba memperingati revan untuk tidak masuk ke area nya dan itu tidak berhasil, revan tetap mendekati area nya dan...

"AWAS LO YA VAN GUE CINCANG LOOOO!", teriak salma sambil mengejar revan yang sudah kabur duluan.

Aksi kejar kejaran itu sempat menjadi pusat perhatian diarea tersebut. Mengapa mereka harus malu? kan ini tempat umum, haha. Itu adalah kata kata yang selalu salma dan revan genggam saat mereka sedang mengunjungi wisata wisata tempat umum.

Salma dan revan tak menghiraukan orang orang yang menatapnya aneh. Mereka pun beristirahat sebentar dengan duduk di bibir pantai lalu bermain lagi.

Mereka bermain air, menciprati air satu sama lain, membuat balok balok pasir, sampai menulis nama mereka di pasir. Tulisan nya besar...

Revan
&
Salma

Tulisan nya dikelilingi kerang kerang yang membentuk lingkaran, awalnya ingin membentuk love tapii...nanti orang orang akan mengira bahwa mereka sepasang kekasih.

***

Gimana chapter ini, seru ga?

See you next part👋

Jangan lupa Vote n Komen yeaa-!

FRIENDZONETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang