Andin membaringkan tubuh mila ke kasur UKS dengan perlahan-lahan "dibawa tidur aja dulu La, gue temenin lo disini"
"Din gue tanya ke lo"
"Udah La lo tidur aja, tambah pusing nanti"
"Arrhhgg" pening hebat di pelipis kanan kepala Mila, sampai memunculkan darah segar disana
"La kok keluar darah, bentar gue panggil Ibu UKS dulu" Andin langsung berlari menuju ruang guru untuk memanggil guru penjaga UKS
"Assalamu'alaikum"
"Waalaikumussalam, kenapa Din"
"Mila sakit bu, kepalanya sampai keluar darah"
Ibu penjaga UKS kaget dan bangun dari kursi duduknya, "ayo ke UKS" tidak menunggu waktu lama Ibu penjaga UKS sudah datang dengan Andin
"Andin ambilkan akhohol" Andin mengangguk dan mengambil akhohol
"Ini bu" Andin sangat takut jika Mila kenapa-napa
"Kapas dan perban" Ibu penjaga UKS mengobati Mila dengan sangat hati-hati, walaupun Mila sedang menutup mata, dia disana merasakan sakit yang hebat
Setelah selesai mengobati kepala Mila, Andin yang berada di samping Mila memandangi wajah Mila yang sangat amat jelek, ralat sebenarnya Mila itu cantik tapi dia memilih untuk memakai wajah cupunya saat sekolah
"Ibu ke ruang guru ya din, jaga Mila" Andin mengangguk dan ibu penjaga UKS pergi, perlahan-lahan Mila membuka matanya dan menatap Andin yang sedang duduk menatapnya
"D-d-din" Mila memanggil Andin dengan suara yang sangat lemah, belum punya tenaga sama sekali
"La lo tidur aja, gue tetep disini kok nemenin lo" Perlahan Mila menutup mata, Mila masih membutuhkan istirahat sebentar
"La lo tu cantik, maaf kalo gue dulu pernah gak suka sama lo, maaf kalo gue dulu pernah bully lo, gue nyesel saat gue ngebully lo, gue ingin lo dan gue berteman" guman Andin yang terdengar oleh Mila, mila hanya tersenyum sedikit dan kembali dalam tidurnya
'gue maafin lo kok din, gue gak ingin pernah dendam ama temen gue sendiri'
^^^
Tiba-tiba pintu UKS terbuka disana menampakkan Andin yang sedang membawa nampan berisikan makanan"La dimakan dulu"
"Kok dibawa kesini ndin, jadi ngak enak"
"Udah gak papa, dimakan ya"
Perlahan Mila mambuka mulutnya, dia merasakan rasa enak dari makanan itu, tapi setelah beberapa suapan Mila memperhentikannya, dia tidak ada nafsu makan lagi
"Kenapa La gak lo habisin, habisin gih"
"Udah kenyang ndin" ucap Mila
"Yaudah gue tunggu sampe jam pulang nanti ya"
"Pelajarannya lo tinggal ndin"
"Gak papa kok, tenang aja", Andin memainkan ponsel yang dia bawa tadi, Andin memandang Mila yang memejamkan matanya
'gue tetep disisi lo La, gue tahu jika lo gak ada teman' batin Andin
15:30
"La lo pulang naik apa" tanya Andin yang membereskan buku-buku yang diatas mejanya
"Gue naik sepeda"
"Tapi kondisi lo kayak gini, lo yakin bakal kuat, gue antar lo aja" ajak Andin
"Gak usah, lo udah banyak bantu gue"
"La gue gak yakin kalo lo kuat ngayuh sepeda, rumah lo jauh dari SMA ini", ada benernya perkataan Andin tapi Mila tidak ingin merepotkan Andin karna Andin hari ini banyak membantu Mila
"Udah gue antar aja, biar sepeda lo dimasukin ke bagasi mobil gue" Andin memaksa Mila untuk ikut dengan supaya Mila tidak kelelahan mengayuh sepeda, dia juga tidak tega jika Mila sakit lagi
Andin merangkul pundak Mila sambil menuju parkiran sepeda, Mila menunjukkan sepeda yang berwana hijau dengan gradasi biru. Andin langsung menaiki sepeda itu dan menyuruh Mila untuk naik di sadel belakang
Andin dan Mila menunggu mobil yang akan menjemput Andin, tidak menunggu lama hanya menunggu 10menit mobil yang mereka tunggu sudah ada dihadapan mereka
"Paman bawa sepeda ini ya, naikin aja di bagasi belakang" suruh Andin ke paman sopir
"Iya non"
Andin dan Mila menunggu didalam mobil, Mila hanya bisa diam dia pertama kali ini menaiki mobil karena semenjak dia kecil sampai besar belum pernah menaiki mobil
Paman sopir sudah meletakkan sepeda Mila di bagasi mobil, " kita kemana non" tanya paman sopir
"Kita ke jalan mangga 2, gang 11 paman" paman sopir mengangguk dan menyalakan mobil
'makasih ndin' batin Mila
∆∆∆
Gimana bagus gak, kalian juga bisa liat cerita aku di lapak aku ya, masih sikit sih bagiannya😹
Jangan lupa vote dan komen ya, Makasih 😇
Semoga dalam lindungan Tuhan yang maha esa, semoga juga dijauhkan dari virus COVID-19, amin amin
KAMU SEDANG MEMBACA
PAINFUL BLUE
Teen FictionMILA KASWARA saat di sakiti dan dibully oleh teman maupun keluarga, rasanya aku ingin mengakhiri hidup sekarang, entah apa yang ada di dalam benakku ini, rasanya aku memilih untuk pergi selama lamanya tetapi kenapa ini menimpa diriku, garis biru, ak...