Namaku Mila Kaswara, panggil saja mila
Aku terlahir dari kedua orang tuaku dengan nama Nadin Anggraini dan Bimo Burreto, dan aku juga mempunyai kakak bernama Nadia Anggraini
Papa Bimo meninggalkan mama dan kak Nadia karena saat itu mama dan papa berpisah, papa membawaku ke rumah lamanya yang dihuni oleh nenek Minem dan kakek Munip, saat itu aku masih berumur ½ tahun
Saat aku sudah berumur 5 tahun aku sudah di perlakukan kasar oleh papaku, Papaku sering pulang malam, dia meminum-minuman keras, dan suka berjudi, dan saat itu pula aku telah ditinggalkan oleh Kakek dengan Nenek
Saat aku sudah masuk SD hingga SMA, aku dikucilkan oleh teman-temanku, aku sering di-bully, di caci maki oleh temanku, dan aku juga memilih untuk menyendiri dari pada berinteraksi dengan temanku
Tetapi saat mila diam-diam juga mempunyai pekerjaan paruh baya, dia hanya ingin membutuhi perekonomian papanya, papanya juga tidak pernah memberi uang jajan maupun uang belanja
Saat itu dia hanya memiliki dua teman yang setia menemani mila kemana mana boneka yang sangat lucu yang berwarna biru dan juga Andin Agustin, tetapi Mila sering ngajak ngobrol boneka beruang itu, sampai juga di tempat umum
Saat Mila sudah masuk di SMA Jaya Pattimura, Mila sudah mempunyai pasangan, tapi pada saat itu Mila takut dengan pacarnya, pacarnya selalu memaki Mila dan selalu melakukan kekerasan fisik, hari demi hari Mila sangat benci dengan pacarnya, dia tidak ingin menjadi ibu, ya dia hamil muda, pacarnya tidak mau tanggung jawab
Dan pada akhirnya mila benci dengan warna biru, benci sekali dia tidak ingin melihat warna biru itu lagi, warna biru adalah warna penyiksaannya
'aku tidak ingin seperti ini, ini bukan aku, bukan aku'
PAINFUL BLUE
PROLOG
bersambung
Suka gak sama cerita ini 😊Jangan lupa untuk vote dan komen ya, karna vote kalian itu berarti buat saya, biar bisa lanjutin ceritanya, Thanks yang udah baca
KAMU SEDANG MEMBACA
PAINFUL BLUE
Ficção AdolescenteMILA KASWARA saat di sakiti dan dibully oleh teman maupun keluarga, rasanya aku ingin mengakhiri hidup sekarang, entah apa yang ada di dalam benakku ini, rasanya aku memilih untuk pergi selama lamanya tetapi kenapa ini menimpa diriku, garis biru, ak...