Part{3}

40 3 0
                                    

"Ini la" tanya Andin

"Iya ndin, hm yaudah gue masuk dulu ya" Mila perlahan membuka pintu mobil tapi tangan Mila sudah dipegang oleh Andin

"Gue bantu" Mila hanya diam dan tidak berkata apapun

Andin membuka pintu mobil dan turun

Ceklek!!

"Assalamu'alaikum"guman Mila

"Kamar lo dimana" tanya Andin

"Diatas", mereka perlahan-lahan menaiki tangga, sesampai dikamar Andin membaringkan tubuh Mila di atas kasur

"La gue mau pulang dulu sepeda lo udah diturunin sama paman sopir" Mila mengangguk

"Ndin, makasih udah nolongin gue tadi dan maaf gue banyak ngerepotin lo"

"Sama-sama, hm la lo mau kan temenan ama gue" Andin sambil memegangi punggung tangan Mila

"Gue mau kok, pake banget" mereke berdua tertawa kecil

"Yaudah gue pulang, jaga diri lo"

"Hati-hati ndin" Andin menjawab dengan acungan jempolnya, Mila terkekeh kecil, Mila sudah tidak melihat punggung Andin, mungkin dia sudah pulang

Mila sangat senang karena dirinya mempunyai teman, ya hanya satu saja, tapi kebahagiaannya tidak luput dari dirinya, walaupun dia banyak tersiksa oleh temannya maupun ayahnya

15:57

"MILA MILA LA, MILA" teriak Papanya

Sontak Mila terbangun dan keluar dari kamar" iyah Pa", Mila berlari menuruni tangga dan terdapat disana Papanya yang sedang marah

"Di dapur gak ada makanan, kamu tadi Dimana pulang sekolah" tanya Papanya ekspresi wajah sangat mengerikan, Mila hanya menundukkan kepalanya

Jika Mila menjawab tidur nanti dia akan mendapatkan tamparan keras dan jika Mila menjawab pergi, Mila tidak ingin berbohong kepada Papanya

"Mila tadi ketiduran Pa" jawab Mila dengan suara yang lirih tetapi masih bisa di dengar oleh Papanya

Bimo (Papanya)  memandang kepala Mila yang telah di perban dan menampil bercak darah disana, "Itu kenapa"tanya Bimo sambil menunjuk jarinya ke kepala Mila

Jika Mila berbicara dia habis terkena bola volly Bimo akan bertindak, jika anaknya kenapa-napa Bimo tidak segan-segan untuk menghukumnya, tidak Mila tidak mau membalas perbuatan temannya itu, biar yang diatas saja yang membalasnya

"Tadi di sekolah kepentok dinding Pa"

'maaf Pa Mila bohong'  batin Mila

"Oh, lain kali hati-hati, sekarang masak Papa lapar" setelah berbicara Bimo langsung meninggalkan Mila

^^^

21:24

Mila selesai mencuci mukanya dan tidak lupa juga untuk mengusap wajahnya dengan handuk, selesai mengusapi wajahnya Mila membaringkan tubuhnya di atas kasur

Mila membayangkan bahwa dirinya bertemu dengan Mama, ya dia belum tau Mamanya karena dia telah

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jun 17, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

PAINFUL BLUETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang