A Peculiar Story

17 0 0
                                    

By navyRin37

Aku adalah seorang selebgram sekaligus seorang fotografer dengan nama akun @natasha_candraaa. Aku benar-benar ingin menceritakan sesuatu. Mungkin untuk kalian ceritaku ini kurang seru atau bahkan samasekali tidak seru, jadi akan kupersingkat saja ceritanya.
Ceritanya berawal sekitar ketika seseorang dengan akun @itz.katherine_mari meng-dmku. Ia meminta rekomendasi kamera yang bagus untuk memotret hasil makeup-nya.
Setelah aku menyelidiki, akun itu ternyata dimiliki oleh seorang beautyblogger yang tinggal di LA bernama Katherine Marilynn.

Mary Kate, begitulah ia menyuruh aku memanggilnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Mary Kate, begitulah ia menyuruh aku memanggilnya. Ia selegram yang 2 tahun lebih muda dariku. Parasnya begitu cantik. Mary Kate sering menggalang dana untuk hewan-hewan terlantar.
Sejak itulah kami menjadi sangat akrab. Kami sering berbagi cerita di dm instagram ataupun via aplikasi chat. Kami juga sering videocall hampir setiap hari. Tak hanya itu, kami pun sering bertukar hadiah. Tahun kemarin, aku mengirimi Mary Kate sebuah wayang kulit. Dan ia pun dengan semangatnya menunjukkan bahwa wayang yang aku kirimkan sudah ia pajang di kamarnya.
Jika di medsos ia terlihat begitu kalem dan dewasa, dihadapanku ia malah sebaliknya. Ia tetap bertingkah selayaknya gadis remaja biasa. Yang tidak pernah tidak histeris ketika ada cowok ganteng bicara padanya. Ia sering menceritakannya padaku bagaimana tampannya Joseph dan berbagai masalah di sekolahnya.
Ia memang asik dan selera humornya juga sangat bagus. Tapi ada 1 hal yang membuatku agak jengkel padanya. Setiap dihadapan para haters-nya, Mary Kate justru sangat 'lembek'. Berulang kali aku memberitahukan padanya agar tidak menghiraukan komentar mereka. Tapi seperti biasa, ia hanya akan mengangguk sambil menangis sesengukan.
Persahabatan kami pun berlangsung hampir 4 tahun lamanya.
Hingga suatu hari,

Aku pun buru-buru meng-dm-nya,

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Aku pun buru-buru meng-dm-nya,

Tapi kurasa Mary Kate sama sekali ga okay

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Tapi kurasa Mary Kate sama sekali ga okay. Esoknya akun Mary Kate sudah hilang. Aku menebak ia sendiri yang menghapusnya.
Selama 3 bulan kami tidak bicara. Aku mulai lelah menyapanya di aplikasi chat setiap hari. Mary Kate hilang, tanpa jejak.
Hingga suatu hari, aku mendapatkan pesan dari gadis yang sudah lama hilang itu.

Setelah aku mendapat izin dari kedua orangtuaku aku pun mengemasi barang-barangku sambil menunggu hari itu tiba

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Setelah aku mendapat izin dari kedua orangtuaku aku pun mengemasi barang-barangku sambil menunggu hari itu tiba. Toh, orangtuaku jg sudah akrab dengan Mr. Bob dan Mrs. Joanne orangtua Mary Kate.
Sesampai aku di LA, Mary Kate menjemputku sambil membawa papan besar bertuliskan "My bestie
Nathasa from Indonesia"
Setelah itu kami menaiki bus dan mengadakan tur singkat berkeliling kota, berswafoto di Hollywood sign dan mengunjungi Disneyland. Di situ, Mary Kate mentraktirku es krim.
Menjelang sore kami pulang menaiki taksi. Mary Kate memintaku untuk menginap di rumahnya. Katanya ia ingin ditemani ke butik untuk fitting gaun sweet seventeen miliknya esok pagi.
Sesampainya kami di rumah Mary Kate, ia memintaku masuk melalui pintu belakang. Tanpa pikir panjang aku menurutinya.
Rumah Mary Kate bergaya vintage dengan warna putih dan maroon dan begitu apik.
Aku berjalan ke pintu belakang. Dan berdiri disana hampir 15 menit. Tentu saja aku mulai jengkel karena Mary Kate tak kunjung membukakan pintu.
Tiba-tiba pintu terbuka, aku menjerit kaget. Mr. Bob dan Mrs. Joanne memandangku dengan tatapan tak percaya.
"Nathasa ? It's that you ?"
Aku mengangguk, "Yeah, it's me. I just arrived from Jakarta."
"I'm sorry, but where's Mary Kate ?"
Tiba-tiba Mrs. Joanne menangis. Mr. Bob langsung menenangkannya dan mengajakku masuk. Aku panik dan berusaha meminta maaf sebanyak mungkin pada mereka.
Setelah Mrs. Joanne tenang, mereka meminta maaf dan memberitahu sebuah kabar yang waktu itu aku pikir sangat tidak mungkin.
Mary Kate sudah meninggal lebih dari 2 bulan yang lalu akibat bunuh diri.
Aku tidak percaya. Akupun menunjukan semua pesan, foto-foto yang kami ambil saat kunjungan kami tadi. Tiba-tiba ponselku berbunyi karena ada pesan masuk dari Mary Kate.

Mr

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Mr. Bob cepat-cepat menghubungi polisi meminta mereka agar melacak nomor yang mengirim pesan padaku dan sesegera mungkin menangkap pelakunya. Setelah 1 jam para polisi mengaku tidak bisa menangkap pelaku karena ia ada didalam rumah ! Dengan panik, aku, Mr. Bob dan Mrs. Joanne mencari ponsel Mary Kate di seluruh rumah. Sementara ponselku terus berdering. Pesan dari Mary Kate terus masuk, menanyakan dimana aku.
Aku bahkan tidak bisa tidur semalaman, ponselku terus berbunyi, pesan terus berdatangan. Walau dimatikan, ponsel tetap saja
Esoknya, Mrs. Joanne memesan tiket untukku pulang ke Indonesia.
Baru setelah itulah, pesan-pesan Mary Kate berhenti datang.
Selama 2 tahun lamanya keadaan mulai tenang. Aku memang tidak bicara pada Mary Kate atau semacamnya. Namun, ketika aku beberapa kali iseng melihat statusnya di aplikasi chat, ia selalu dalam keadaan online. Terkadang ini membuatku histeris.
Suatu hari aku mendapat sebuah pesan email dari Mr. Bob. Email yang membuatku begitu kaget sekaligus kasihan pada Mary Kate.
Intinya sih seperti ini :
Mr. Bob ingin meminta maaf karena tidak jujur padaku sejak awal. Ia memberitahuku, bahwa di hari-hari terakhir hidupny, Mary Kate bertingkah sangat aneh. Ia membuat beberapa papan nama yang semuanya tertuliskan "My bestie Nathasa from Indonesia". Ia juga mendadak sering bolak balik ke bandara dengan alasan menjemputku. Sehari sebelum kematiannya, Mary Kate sering bertingkah seseorang menyambut seseorang di pintu belakang. Pada pagi harinya ia pergi ke butik lalu pergi jalan-jalan entah kemana bersama seseorang. Hingga akhirnya ia tewas bunuh diri di kamarnya.

Baca juga karya lain saya  dan navyRin37 

Quite Story : CerpenTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang