Tjinta Tempo Doeloe

5 1 0
                                    

By Cloversia

Masa penjajahan Belanda terhadap Indonesia puluhan tahun yang lalu menyimpan sebuah kisah menarik untuk kita ulas. Sebuah kisah romantis yang tidak akan terduga terjadi pada masa itu.

******
Semarang, 1941

Hari itu Aroena ditugaskan untuk memata-matai pasukan Belanda yang menetap di desa mereka selama sepekan sebelum melanjutkan perjalanan mereka. Sebagai anggota perjuangan rakyat, Aroena bertekad melindungi negeri ini sepenuh hatinya. Bahkan jika sampai kehilangan nyawanya pun Aroena rela.

"Wat doe je daar?!"*

*"Sedang apa kamu disana?"

Dua orang tentara Belanda menemukan Aroena bersama dengan sahabatnya, Ananta yang terlihat mencurigakan disana. Keduanya berakhir ditangkap tentara Belanda itu dan dimasukkan dalam penjara.

"Kepiye Aroena? Kita ditawan dening tentara Londo,"*

*"Gimana ini Aroena? Kita ditangkap sama tentara Belanda,"

Ananta begitu takut saat mereka memasuki penjara yang dingin itu. Tak ada keramahan diantara mereka. Hanya tatapan tajam yang ditujukan kepada mereka. Aroena tak takut sama sekali dengan mereka. Dia menatap balik mereka dengan tajam pula. Aroena di desanya terkenal sebagai gadis yang tidak mengenal takut, dia gadis tangguh di desanya. Tidak ada seorangpun yang boleh mengacaukan keadaan tenang di desanya. Beberapa hari terakhir semenjak tentara belanda menginjakkan kaki mereka disekitar desa mereka. Orang-orang di desa menjadi takut untuk berkeliaran sembarangan. Banyak orang telah ditawan oleh mereka terutama para gadis, mereka kerap dijadikan sebagai gundik para tentara itu. Keresahan mendatangi mereka, berharap agar putri mereka tidak ikut menjadi gundik-gundik para tentara.

Keesokan harinya, Ananta dibebaskan. Sedangkan Aroena masih terkurung didalam sana. Ananta dibebaskan karena dia sudah memiliki anak dan suami. Aroena menjadi curiga jika para tentara menangkap mereka para gadis hanya untuk dijadikan wanita mereka. "Letjen!" para tentara yang mengawasi Aroena berteriak lantang pada seorang pria keturunan Belanda yang disebut memiliki pangkat Letjen itu.

"Wie is hij?"* Pria berpangkat Letjen itu menanyakan Aroena pada tentara yang mengawasi Aroena.

*"Siapa dia?"

"Hij is een spion, meneer."*

*"Dia mata-mata, Tuan."

"Namamoe siapa?" Pria itu bertanya pada Aroena dengan bahasa Indonesia yang fasih. Tetapi Aroena terlihat tidak ketakutan sedikitpun, dia menjawab dengan sinis, "Aroena."

"Laat hem vrij!"* kata si Letjen pada bawahannya. Membuat bawahannya terkejut. Salah satunya memprotes, "Maar waarom Meneer? Hij bespioneerde ons."**

"Ik heb hem mijn minnares gemaakt. "***

*"Bebaskan dia!" **"Tapi kenapa Tuan? Dia memata-matai kita."

***"Saya jadikan dia sebagai gundik saya."

Para tentara itu membebaskan Aroena. Aroena sedikit mengerti bahasa Belanda. Dia sedikit tak terima jika dia dijadikan sebagai gundik Letjen itu. Bagaimana dengan orang tuanya di desa? Mereka pasti mengkhawatirkan Aroena sekarang. Tidak mungkin dia harus bersama dengan tentara asing itu. Pria itu menyuruhnya mengikutinya. Aroena tak ada pilihan selain mengikuti kemana pria itu pergi. Jika dia semakin melawan yang ada dia malah kembali masuk ke penjara.

"Pergilah! Saya membebaskan Kamoe," kata Letjen itu pada Aroena. Aroena terkejut dengan ucapan Letjen itu. Tapi dia juga tidak bisa menyia-nyiakan kesempatan ini. Dia harus pergi.

Quite Story : CerpenTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang