Bagian Tiga

4 1 0
                                    

Kringg.. Bel masuk berbunyi.

Selang beberapa menit wali kelas XI IPS 2 masuk bersama pemuda yang asing di mata murid-murid. Seketika raut wajah Selena berubah saat menyadari siapa pemuda tersebut.

Hah? Ngapain dia sampai kesini? batin Selena sambil mengernyitkan dahinya sekaligus menatap pemuda itu dengan lekat untuk memastikan benar apa tidak penglihatannya.

*Flashback on*

"Ayah Selena mohon biarin Selena sekolah disini deket ayah. Selena engga mau di pondok yah." pinta Selena saat umur 12 tahun. Dua minggu yang lalu bunda nya cerai dari ayah nya dan pergi dari rumah. Awalnya Selena menerima orang tua nya cerai dan ayah nya menikah kembali seminggu yang lalu. Ia hanya bisa diam dan menerima. Tapi sekarang, baru seminggu ayahnya bersama keluarga barunya dan ia ingin di jauhkan dari keluarganya lagi? Sungguh tidak adil ini semua.

"Gapapa kamu disana biar pinter." ucap Ayahnya sambil mengelus puncak kepala Selena.

"Tapi yah, nanti Selena ga bisa ketemu ayah sama bunda." ucap Selena sambil mengusap air mata yang sedari tadi mengalir.

"Nanti tiap minggu ayah akan jenguk Selena. Oke?" balas ayahnya meyakinkan.

"Tapi bunda.." belum sempat Selena menyelesaikan kata-katanya ayahnya sudah membentak.

"Diem, Sekarang Selena beresin baju!"

Selena hanya diam, ia tidak menyangka ayahnya membentak nya dan berusaha mengirim nya ke pondok? Baiklah kalo itu mau ayah nya, ia selalu menuruti perkataan ayahnya.

Hari ini hari terakhir ia menginjakkan kaki di rumah megah ayahnya itu. Selena merapikan keperluannya. Sebelum ia pergi Selena menuju taman belakang, ia ingin membawa satu pot Bunga Matahari yang ia tanam bersama bunda nya satu bulan yang lalu.

Selena berpamitan kepada ayahnya dan istri barunya itu. Tak disangka ternyata ia pergi tidak diantar oleh ayahnya, tapi dengan sopir.

Selena pandangi ayahnya dengan memelas semoga ayahnya luluh dan membatalkan rencananya untuk ke pondok, atau setidaknya ayahnya sendiri yang mengantar. Tapi nihil, ayahnya hanya diam saja, istrinya terlihat dari raut wajahnya tersenyum mengejek, dan pemuda anak dari istrinya itu hanya menatap Selena dengan bingung, kasihan, dan entahlah apa yang di pikirkannya.

Istri baru ayahnya itu mempunyai satu anak laki-laki seumuran dengan Selena. Namanya Lintang Angga Adi Nugraha.

Seminggu berlalu Selena menantikan ayahnya menjenguknya di pondok. Tapi nihil ayahnya tak kunjung memperlihatkan batang hidung nya.

Dua minggu Selena dipondok tapi ayah dan bundanya sama sekali tidak terlihat.

Hingga satu bulan, akhirnya Selena dijenguk Bunda. Bunda langsung menangis sesegukan dan memeluk Selena.

"Bunda kangen banget sama Selena, kenapa Selena ga bilang bunda kalo pergi. Bunda cariin kemana-mana akhirnya ketemu kamu." ucap Bunda Selena yang air matanya mengakir deras.

"Ayah yang minta bunda, bunda gatau Selena disini?" tanya Selena, pantas saja bunda tidak menjenguk nya dan baru sekarang dia hadir.

*Flashback off*

Sejak saat itu Selena dibawa kabur dari pondok. Dan mereka menjalani hidup baru hanya berdua. Hingga akhirnya bunda meninggalkan nya untuk sendirian disini.

Dan sekarang saudara tirinya disini? Apakah ayahnya juga disini? Dari kabar yang ia dengar ayahnya berada dikota jakarta. Kenapa dia kembali lagi kesini? Sungguh dunia sangat sempit, kenapa dia harus bertemu dengan mereka kembali.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Aug 10, 2023 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

SELENOPHILETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang