Bagian Satu

10 1 0
                                    

"Bunda bangun bunda, Selena buatin bunda kue. Selena bawain bunda kado. Ayo bunda bangun, Selena pengen liat bunda pakai dress ini bunda." isak gadis remaja yang selama 30 menit tak berhenti meneteskan air matanya.

Hari ini tanggal 14 Februari. Tepat di hari kasih sayang dan ulang tahun bunda, tetapi di hari yang indah ini Selena harus kehilangan sesosok yang berarti baginya. Bunda yang selalu menyemangati dan mendukungnya. Sekarang hanya tinggal kenangan yang indah saja.

"Sudah Selena jangan nangis terus, cantiknya luntur tuh" hibur Tante Ika seraya mengelus punggung Selena berusaha menenangkan nya.

'Gue kenapa gini sih, gue harus kuat! Gaboleh ngecewain bunda. Walaupun bunda dah ga ada tapi tetep dihati gue. Terimakasih bunda!, love you' batin Selena seraya menyemangati dirinya sendiri.

"Ayo kita keluar," ajak Tante Ika yang hanya mendapat respon anggukkan dari Selena.

"Bunda jaga diri ya disana, Selena sayang bunda." bisik Selena seraya mencium gundukan tanah basah tersebut. Beberapa detik Selena menatap tempat dimana ibunya berada dan meneteslah bulir air mata yang daritadi ditahan nya. Dengan segera ia mengusap air mata dan beranjak dari sana.

Kini dia harus menjalani hari-hari tanpa pahlawan nya.

-

Dugg.. Dugg.. Dugg..

Shot dan yak

Sempurna benda bulat orange itu masuk ke dalam ring. Biasanya ia akan mendengar sorakan ceria dari bunda, tetapi sekarang nihil. Hanya ada suara dari bola yang memantul dan suara jangkrik. Biasanya Selena dan bunda menghabiskan waktu bermain basket dan menikmati indahnya keheningan malam.

Andaikan bunda masih disini pasti dia tidak akan kesepian. Pasti bunda akan mendengarkan ocehannya di bawah sinar bulan dan gemerlip bintang. Selena memejamkan matanya beberapa menit.

"Selena" panggil Tante Ika dengan nada panik.

"Apa" balas nya dengan nada yang tidak bersahabat. Ia kesal karena diganggu kenyamanan nya.

"Tante cari kemana-mana ternyata disini, ayo hari ini nginep di rumah tante ya" ucap Tante Ika sambil menjulurkan tangannya. Selena menerima tangan dan ia bangun dari tidur nya.

"Gausah tan, aku dirumah aja" ucap Selena.

"Beneran?" tanya Tante Ika.

"Iya" balasnya.

Sesampai dirumah Selena membersihkan diri, lalu ia memasak nasi goreng untuk santapan nya malam ini. Setelah itu Selena mempersiapkan keperluan nya sekolah besok. Besok adalah hari pertama masuk sekolah setelah liburan semester ganjil. Selena duduk di bangku kelas XI IPS 2, ia sangat merindukan suasana sekolah.

Malam ini Selena tidur tidak nyenyak.  Jam menunjukkan pukul 01.10 AM, ia terbangun dari tidurnya. Ia mengotak atik benda pipih biru nya, sejak kemarin ia tidak menggulir-gulir layar handphone. Dilihat aplikasi line nya dan ia melihat grup chat bersama sahabatnya yang menampilkan notif 999+.

"Tumben ramai banget" gumannya.

Disana kedua sahabatnya bercerita tentang liburan nya. Dari yang Safira liburan ke rumah aunty nya di jogja sampai ke Donna yang mengeluh karena ayah nya tidak mau membelikan ia handphone baru.

Kemarin mereka asyik sekali dalam bercerita, tapi sayang nya ia tidak bisa ikut andil dalam mendengarkan cerita mereka. Ia lalu mengetikkan sesuatu di sana.

Ditunggu oleh-oleh nya ya saf 🤗

Ia lalu meletakkan handphone nya di nakas. Rasa kantuk mulai menyerbunya lagi, dan ia pun mulai memejamkan mata kembali.

Kringg..  Jam menunjukkan pukul 05.00 AM. Selarut apapun Selena tidur dia pasti terbangun jam 5. Mungkin karena terbiasa jadi matanya auto melek di jam segitu. Selena lalu menggambil air wudhu, ia pun sholat subuh dan diteruskan dengan tadarus pagi sampai jam menunjukkan pukul 05.30. Ia lalu bergegas membereskan rumah, biasanya ia hanya menyapu dipagi hari. Tapi sekarang ia harus melakukan semuanya sendiri.

Jam tujuh kurang sepuluh menit Selena sampai disekolah menggunakan motor matic hitam dan helm kuning nya. Ia bergegas menuju kelasnya, dan ia langsung mendapatkan sapaan hangat oleh sahabat-sahabatnya.

"Selena sini, gue cariin lo tempat dipojok nih" ucap Safira dengan senyum manisnya.

"Tapi gue duduk didepan lo, gue sama Donna ya. Lama ga sebangku ama Donna nih gue." lanjut Safira.

"Iye borr, santai aja. Yang penting kita deketan." balas Selena dengan enteng. Lalu ia meletakkan tas di meja nya dan mereka bertiga mulai melepas rindu bersama.

Mereka bertiga tempat duduknya memang selalu depan belakang. Kadang Selena sebangku dengan Safira, Selena dengan Donna, atau Donna dengan Safira. Mereka berganti-ganti pasangan sesuai keinginan masing-masing. Karena Murid di kelas nya berpindah sekolah satu, maka Selena kali ini duduk sendiri di pojok kelas.

🌜
.
.

Happy reading ya borr 💚

SELENOPHILETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang