jaehyun menatap pemuda di depan nya ini tenang. berbeda dengan jaemin yang menatap jaehyun dengan tatapan gusar nya. mau tak mau, iya ataupun tidak, mereka memang harus menyelesaikan sesuatu yang sejak awal menganggu.
"jadi, bisa di jelasin apa kesalahan gue?" tanya jaehyun santai
"nggak ada" jawab jaemin
"bercanda, lo gak mungkin kayak begitu ke gue kalo gue gak ada salah kan?" balas jaehyun sambil terkekeh
"kalo dipikir ulang, emang gak ada yang salah, karena lo gak tau jadi nggak salah" jelas jaemin
"gue nggak tahu apa?" tanya jaehyun bingung
"lebih baik nggak tahu emang" jawab jaemin
"itu bukan jawaban yang gue expect sih" balas jaehyun
"bukan hal yang perlu lo tahu juga" ucap jaemin
"kalo ini berhubungan sama yena, gue rasa gue harus tahu" ucap jaehyun
"kenapa lo harus tahu?" tanya jaemin bingung
"anggep aja sebagai rasa tanggung jawab gue" jawab jaehyun
"kena-"
"lo sendiri tahu alasan nya" potong jaehyun sambil menatap jaemin jengah.
Jaemin pun menatap wajah pria itu untuk beberapa detik. Dia memang tahu alasannya, namun entah kenapa dia ingin memastikan ke seriusan jaehyun sekali lagi. Semua memang tak pernah main main jika menyangkut tentang 'yena nya' itu bukan? Karena kalau jaemin tak tahu alasan jaehyun, dia takkan repot repot mengekang yena.
"perlu lo ketahui, gue mulai kehabisan waktu di sini" ucap jaehyun memecah keheningan yang tercipta.
Pria itu menatap jam rolex nya dengan gusar. Sebentar lagi dia harus menuju rumah yena untuk mengajar perempuan itu lagi. Membuat Jaemin menghela nafas nya kasar, mencoba bersiap untuk menceritakan akar masalah ini.
"percaya atau nggak, yena peringkat 1 pararel waktu smp" ucap jaemin memulai cerita nya.
Jaehyun menyimak penjelasan jaemin dengan serius. Mulai dari berbagai hal yang menjadi alasan absen nya yena, karir model nya, hingga segala hal berbau korea yang menyebabkan pelajaran menjadi hal paling terakhir yang yena pikirkan. Benar benar paling terakhir, bahkan menu makan siang pun menjadi hal yang lebih dulu yena pikirkan dari pada pelajaran.
"sori" akhirnya hanya kata itu yang terucap dari jaehyun setelah mendengar seluruh cerita
"yena udah nunggu" ucap jaemin tanpa menggubris ucapan maaf jaehyun
"gue duluan" pamit jaehyun langsung.
Sedangkan itu jaemin memandang punggung jaehyun yang pergi. Hal yang dapat membuat jaemin tahu alasan pria itu karena memang terlihat dengan sangat jelas. Meskipun jaemin yakin tantenya itu sudah mengeluarkan uang yang tidak sedikit untuk membayar jaehyun, namun tetap saja uang yang di dapat pun pasti tak terbanding dengan kekayaan pria itu. Memang nya apa lagi yang mendasari tindakan jaehyun yang rela mengajari yena setiap hari walau harus nya jadwal yang di tentukan hanya 3 kali seminggu.
......
"Eh nak jaehyun udah dateng, itu yena nya udah nunggu in dari tadi" ucap sooyoung saat melihat jaehyun datang
"Iya tante" ucap jaehyun sopan lalu menghampiri yena yang asik main hp di kaki sofa.
"Main mulu" ucap jaehyun sambil duduk di samping sebelah yena seperti biasanya
"Kok lama?" Tanya yena bingung karena tidak biasanya jaehyun telat 20 menit seperti ini
"Nih beliin lo ini dulu, materi hari ini susah" ucap jaehyun sambil menyerahkan kresek berisi boba kesukaan yena