17

1.6K 213 29
                                    


Haechan, jaemin, jeno, dan risa tertawa begitu melihat yena yang lagi asik komat kamit merapalkan doa. Hari ini matematika akan menjadi pelajaran terakhir namun sudah sejak istirahat ke dua tadi dia mulai mengeluarkan jampi jampi.

"Tenang na, kalo gak nyampek gue ngetawain nya cuman 3 hari doang kok" ucap haechan yang langsung mendapat pelototan sinis dari yena

"Udah tahajud blom tadi?" Tanya jaemin

"Udah.." jawab yena frustasi

"Aduhh kek nya gue cuman bener 2 nomer doang deh" lanjut nya sambil mengacak rambut nya kasar

"Tenang na, bisa bisa na" ucap risa agak kasihan juga lihat yena yang hampir stress

Hingga akhirnya, yang di tunggu tunggu pun datang. Jaehyun terlihat memasuki kelas dengan setumpuk kertas yang sepertinya hasil ulangan. Dari kemarin jaehyun entah kenapa sengaja tidak mau memberi tahu yena berapa nilai nya. Membuat gadis itu frustasi tingkat tinggi karena penasaran.

"Selamat sore" ucap jaehyun membuka kelas sore itu

"Sore kakk" jawab anak anak serempak

"Hari ini bagi hasil ulangan sama pembahasan ya" ucap jaehyun lalu mulai membacakan nama satu satu

"Haechan"

"Yok, duluan gaess" ucap haechan lalu maju duluan.

Begitu kembali, semua anak langsung merebut kertas haechan lalu segera melihat nilai yang tertera disana. Anak nya sendiri mengacungkan kedua jari nya begitu nilai nya mepet sama rata rata, 79.

"Ya allah, gue gak 80 gak papa, asalkan gak remed aja, pliss" doa yena langsung

"Jaemin"

"Santuy, bisa bisa" ucap jaemin lalu maju kedepan.

Dia kembali dengan cengiran sombong nya sambil menunjukkan kertas berisikan nilai 92. Memang tak perlu di pertanyakan karena jaemin termasuk golongan pintar bersama renjun. Bedanya, renjun kalem sedangkan jaemin jauh dari kata diam.

"Jeno"

"Nih gue maju ya" ucap jeno

Dia kembali dengan nilai bernilai 86, membuat nya tersenyum puas walaupun turun dari nilai ulangan harian nya yang kemarin.

"Risa"

"Sabar na, bentar lagi lo" ucap risa

"Anjirr nama gue kenapa yena sih!" Gerutu yena karena nama nya selalu berada di urutan hampir akhir

Begitu risa kembali, nilai yang tertera di sana adalah 80, beda tipis dengan haechan. Hingga akhirnya yang di tunggu tunggu pun datang. Yanan baru saja di panggil maju, dan selanjut nya adalah yena.

"Yena"

"Anjir, baru kali ini gue deg deg an nama gue di panggil" ucap yena frustasi lalu berjalan ke depan dengan pasrah

"Semangat yang!" Seru jaemin ke yena.

Yena dapat melihat jaehyun tersenyum menenangkan di sana. Pria itu memberikan kertas ulangan nya yang sepertinya sengaja di lipat agar dia tak langsung melihat nilai nya.

"Semangat, next time bisa di tingkatin lagi" ucap jaehyun menenangkan.

Wajah yena pias seketika. Tangan nya berat ingin membuka kertas itu. Dia bisa tahu kalo hasil nilai nya memang tak sampai nilai 80.

"Gak papa, udah bagus kok" ucap jaehyun begitu wajah yena

"Iya kak" jawab yena lemas lalu kembali ke tempat duduk nya

Private LessonTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang