DUA

609 6 2
                                    

Berbeda di tempat lain ada seorang cewek yang dengan heboh nya bercerita dengan para sahabat tercinta nya,yang tak lain itu adalah Lia.

"eh ehh mau tau gak"ucap nya dengan heboh.

"ada apa sih"jawab sahabat nya yang bernama flora.

"gue tadi dibonceng sama cowok ganteng"ucap nya.

"Hah, kok bisa, terus pas lo di bonceng sama di lo pegang di mana"tanya wulan tak kalah heboh.

"yah gue pegang dibahunya sih"
"kenapa gak pegang di pinggangnya aja sih kan bisa rasain ada roti sobek atau gak"jawab flora

"yaudah deh gapapa,emangnya siapa yang boncengin lom tadi"

"kalau gak salah namanya tarra amalson deh,soalnya gue lupa,gue cuma inget sama mukanya yang ganteng itu, hehehe"ucap lia

"ohh sitarra cowok ganteng nan datar itu yah, oke oke"jawab flora

"itu sitarra tuh kelas berapa sih"tanya lia bingung
"kelas 12ipa4"jawab wulan
Lia hanya ber'oh'ria tanpa mau menjawab lagi karena sudah mau bel masuk.

Kringg...... Kringggg

Kan apa yang Lia ucap kan benar bahwa sebentar lagi masuk, guru pun masuk ke kelas dan mulai kegiatan belajar mengajarnya dengan hikmat tanpa ada kendala sedikit pun, sampai jam istirahat pun berbunyi.

"kantin skuyy, laperr niihh"ajak wulan

"kuyy lah, kali aja ada cogan yekan"jawab lia sambil menggandeng flora dan wulan untuk ke kantin.

Saat di koritor lia berpapasan dengan tarra dkk,lia dkk hanya memandang lurus kedepan tanpa menghiraukan orang lain sambil memikirkan cowok tampan yang mempunyai roti sobek.

Berbeda dengan tarra yang hanya memasang wajah datarnya. Tetapi di dalam hatinya terus saja membatin.

Jangan khilaf, jangan sampai tarik dia ke koridor sepi nanti dosa, jangan sampai.tapi lumayan tuh gunungnya untuk diremas emmhhhh,,,,,,,, ya ampun sadar woyy batinya.

Saat telah melewati lia dkk dia pun bernafas lega.

"wahh gila.tar liat tuh di ujung koridor lumayan tuh untuk gue"ucap lian tiba-tiba.

Lian pun berlari menghampiri cewek yang ada di ujung koridor tersebut, entah apa yang mereka bicarakan.
Tapi saat ingin pergi dari cewek itu tangan lian tidak lupa meremas gunung kembar cewek itu sambil menggeplak bokongnya. Cewek tersebut hanya terjerit pelan.

"bisa aja lo mainin cewek"ucap farhan sambil merangkul lian yang sudah kembali dan menarik tangan tarra untuk ke kantin karena dia sudah sangat kelaparan.

Pas sampai dikantin meja sudah penuh semua hanya tinggal satu meja yang masih bisa menampung orang.

"yah dah penuh semua mejanya, kecuali meja lia dkk"ucap lian pasrah karena dia juga kelaparan.

"udah gapapa ayo, gue udah kelaparan banget nihh"ucap farhan sambil menarik tangan kedua sahabatnya.

Tarra yang dari tadi ditarik hanya diam pasrah, sesampai nya di meja lia ddk.

"hai,cewek boleh gabung duduk gak"ucap lian kepada flora

"emmh, boleh duduk aja"jawab flora dengan polos nya.

Mereka pun langsung duduk di kursi yang tersisa, tarra duduk di depan lia yang sedari tadi tidak menghiraukan kedatangan tarra dkk. Lian duduk di samping flora, sedangkan farhan yang tadi memesan makanan kini sudah kembali dan duduk di depan wulan.

Tarra yang melihat tarra makan hanya bisa menelan saliva nya dengan kasar, eitss bukan cara makannya yang diperhatikan oleh tarra tapi payudara lia yang menempel dengan meja sungguh beruntungnya kau meja batin tarra.

Mereka pun makan dengan tenang tanpa ada satu pun gangguan.

Saat bel masuk telah berbunyi mereka pun masuk kekelas masing-masing untuk melanjutkan kegiatan belajar mereka.

T2Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang