tujuh

171 32 2
                                    

"Bang, kita harus banget bantuin anak dokum?"

Wonpil menoyor kepala adiknya sembari memasang wajah malasnya, "Ya kalau gak bantu anak dokum mau ngapain lagi?"

Seungmin mendesah malas, "Tapi kan aku tadi sudah kebagian seksi sibuk bawa jurnalis itu untuk wawancara."

Wonpil berdecak sebelum menyodorkan gawainya serta name tag-nya, "Buruan acara bentar lagi lanjut."

Seungmin ikut berdecak kemudian berdiri dari duduknya dan membawa kotak makannya untuk disimpan.

Saat cagaknya melangkah masuk ke dalam tenda anggota yang dijaga ketat oleh divisi keamanan, netranya disuguhi pemandangan yang menyakitkan.

Ada yang dipotek tapi bukan kitkat.

Seungmin melihat Hyunjin menyatakan perasaannya kepada seorang pemuda yang berlesung pipi dan lebih manis darinya.

"Seung, mau ngapain?"

Sebuah suara dari punggungnya mengejutkan Seungmin serta dua orang tadi.

Seungmin yang tersentak segera memasang senyuman canggungnya, "Tiba-tiba kepikiran ada yang belum dikerjain."

Sesudah mengucapkan hal itu, Seungmin segera berjalan keluar tenda dengan menahan tangis.

"Loh kalian berdua? Ngapain? Buruan balik kerja lagi. Jam istirahat sudah selesai, dan jangan bucin di sini."

Hyunjin tertawa dan memasang sebuah hormat, sementara si pemuda berlesung pipi tadi bersemu.

"Yuk, Jeongin." Hyunjin menarik tangan Jeongin setelah mengambil kameranya, "Dah, Chan. Gue balik kerja lagi, Capt."

Chan menggelengkan kepalanya kemudian segera mengambil dua botol air mineral dan memberikannya kepada dua orang dari divisi keamanan yang sedang berjaga.

"Chan, lo ketemu adek gue gak?" tanya Wonpil sembari menepuk bahu Chan.

Chan memiringkan kepalanya menatap Wonpil yang kini tampak terengah-engah, "Tadi ada di tenda, terus pergi lagi."

"Duh si bocah."

"Kenapa, Pil?" tanya Chan menangkap kekhawatiran yang tersirat pada wajah Wonpil.

Wonpil mengusap keringatnya dengan lengan jaket yang terikat pada lehernya, "Gue lupa nyuruh dia minum obat."

"Adek lo sakit?"

"Kemaren penyakit lambungnya kambuh, dan gue liat tadi obatnya ketinggalan pas dia gue suruh balik kerja."

Chan yang mendengar hal itu pun ikut khawatir, ia menepuk punggung Wonpil, "Lo balik kerja. Minta Dowoon backup gue."

"Lah lo mau kemane, nyong? Gue mau nyari adek gue."

"Ya nyari adek lo lah, jangan lepasin tanggungjawab divisi lo. Gue emang kaga ada kerjaan setelah ngasih sambutan."

"Ealah, Sutisna. Harusnya lo bantuin keamanan." Wonpil mengomel sebelum menyerahkan kantong putih berisikan obat milik Seungmin.

TO BE CONTINUE

abangchan ( CHANMIN )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang