sepuluh

134 27 1
                                    

Begitu mereka menginjak tanah negeri tirai bambu, senyuman yang terpasang di kedua tuan itu tak kunjung sirna.

Bahkan ketika mereka tiba di hotel dan melakukan check in.

"Bang, kamarnya gimana?"

Chan menoleh dan memberikan sebuah kunci kamar, "Lo sendiri, gue sendiri."

Seungmin membolakan matanya, "Bang, lo sebetulnya dapat uang dari mana?"

"Menurut lo?" tanya Chan dengan nada jahil.

"Sugar daddy ya, Bang?"

Chan menatap Seungmin dengan sebal sebelum mengangkat tangannya dan menjitak pelipis tuan yang lebih muda.

"Enak aja, gue udah kerja." Chan menceritakan sedikit mengenai dunianya sembari mereka berjalan menuju kamar mereka yang bersebelahan.

"See you nanti sore. Gue mau ngajak lo makan di tempat favorit gue."

Seungmin mengernyit sebelum akhirnya mengangguk dan membuka kamarnya untuk segera mengistirahatkan dirinya.

"Berarti dia sering ke sini dong?" gumam Seungmin sembari berbaring dan menatap langit-langit kamar itu.

...

Mereka berdua berjalan menyusuri jalanan yang ramai itu sembari menikmati matahari yang mulai tenggelam.

"Cakep banget lampu-lampunya," gumam Seungmim sambil mengabadikan pemandangan sore itu dengan kameranya.

Chan berdeham kemudian menarik tangan Seungmin agar ia tidak hilang karena keasikan memotret.

"Sudahan foto-fotonya, kita makan dulu."

Seungmin menyetujui dan mereka pun berjalan memasuki salah satu restoran yang tampak ramai.

"Rame betul." Seungmin berkomentar sembari mereka mencari tempat duduk yang kosong.

Begitu mendapatkan tempat duduk, Chan segera memesan beberapa menu dengan bahasa inggrisnya.

"Abang sering ke Cina?" tanya Seungmin ketika pelayan yang tadi mencatat pesanan mereka pergi.

Chan menganggukkan kepalanya, "Ada perusahaan papa di sini."

"Oh, pantes." Seungmin menganggukkan kepalanya kemudian berdeham.

"Seung, lo suka berenang atau main ke taman hiburan?" tanya Chan tiba-tiba.

Seungmin yang ingin menjawab terdiam ketika melihat pelayan yang mengantarkan makanan meletakkan beberapa menu di atas meja mereka.

"Banyak banget ini, Bang." Seungmin menatap kagum beberapa makanan yang dihidangkan.

Chan hanya tertawa canggung, "Balik lagi, lo prefer-nya ke mana?"

Seungmin berdeham sebagai tanda berpikir, "Berenang sih, kenapa besok kita bakalan pergi berenang?"

Chan mengangkat sebelah alisnya, "Mungkin."

"Eh- ayo kirim foto untuk mami, papi, dan si Wonpil," ujar Chan kemudian mengeluarkan gawainya dan memotret Seungmin.

"Kirimin aku juga, Bang. Biar punya kenangan kalau aku pernah main di Guangzhou."

TO BE CONTINUE

abangchan ( CHANMIN )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang