Dengan semangat agha mengayuh pedal sepeda nya. Sesekali ia tertawa kecil mengingat saat pertama kali dia di hukum. Kelas Xl ips 3
Saat perkenalan dengan melan.
Agha terus nyengir. BAHAGIA. Membuat melan yang di samping nya tertawa keras. Bagi melan senyuman agha itu menular ingin rasa nya ia tertawa terpingkal-pingkal.dan saat itu pun buk nia marah. Menyuruh melan keluar dari pelajaranya. Sedangkan agha di beri kesempatan tetapi masalah berpihak pada nya. Saat 1 kelas hening handphone agha berbunyi nyaring membuat semua mata tertuju padanya. Dan dia pun keluar kelas pelajarnya.."Xixi baru masuk aja udah di hukum, astaghfirullah."ia tertawa kecil.
Sesampainya di halaman rumah ia memarkirkan sepeda nya asal di garasi lalu ia berjalan melewati pintu belakang masih dengan senyuman lebar nya.
"Cepet beresin halaman."ucap wanita paruh baya yang sedang duduk santai di shofa sambil menonton film indosiar itu. Saat mendengar desat-desut sepeda di garasi dan langkah kaki dari arah pintu belakang.
"Iya mah assalamualaikum"ucap agha sopan lalu ia beranjak pergi menuju kamar nya di lantai 1 samping kamar andri. Kakak kedua nya.
Sesampainya di kamar ia menatap seluruh badan nya di kaca.
"Pantes aja mereka ketawa"cemberut agha.
"Seragam kusam, kelakuan aneh, rambut berantakan, wajah jelek, idup lagi. Aiiishh harusnya kamu bersyukur agha.."monolog nya.
Lalu agha menatap jaket yang ia pakai itu. Tersenyum senang.mengingat kelakuan manis kakak kelas nya itu.bintang
"ANAK SIALAN!! CEPET TURUN BERESIN HALAMAN!!!!"Teriak wanita paruh baya itu menggema di setiap penjuru rumah.
"I-iya mah"ucap nya.dengan cepat agha membuka lemari, mengambil asal pakaian lalu mengganti di kamar mandi. Ia sedikit berlari menuju sang mama yang berdiri di bawah tangga itu dengan raut marah.
"Kalo cepat ya cepat!"ucap nya saat agha ada di hadapanya lalu dengan kasar wanita paruh baya itu menarik kasar lengan agha menuju ke halaman depan.
"Cepet beresin!!"ucap nya tajam sambil menggeplak kepala agha dengan keras lalu ia berlalu pergi meninggalkan nya.
Agha hanya diam. Menerima semua kelakuan mamah nya itu. Lalu ia meraih benda pemotong pumput tersebut.
Saat sedang memotong rumput bahu agha di tarik paksa ke belakang lalu sebuah tangan mendarat keras di pipi nya.
"Kurang ajar lo yah!!"ucap nya sambil terus menampar pipi agha.
Sebisa mungkin agha menghindari tamparan itu.dengan kasar ia mendorong kasar bahu agha hingga telapak tangan kanan nya tak sengaja mengenai benda pemotong rumput itu.terluka
"Gara-gara lo bintang semakin ngejauhin gue!!"ucap nya teriak tepat di wajah agha.
Membabi buta ia menampar, mencakar bahkan memukul tubuh agha yang hanya diam menerima kelakuan itu.
"Naura!"andri datang mencekal tangan naura agar tak bisa berkutit lagi.
Naura kakak kedua agha. Andri dan naura hanya beda 1 tahun sedangkan agha beda 2 tahun dari andri.
"Naura stop!!"bentak andri
"Sekarang juga kamu masuk sana"ucap andri tajam dan dingin.
Mendengar perintah itu naura tak percaya, abang nya membela agha ketimbang adik kandungnya.
"Bang"
"Masuk"ucap nya semakin dingin. lalu naura berlari meninggalkan mereka berdua dengan perasaan marah.
KAMU SEDANG MEMBACA
DIA AGHATA
Teen Fiction(Teman) (Cinta) (Bullying) (Keluarga) (Masa lalu) "Aku tidak suka merepotkan orang lain.sebab karna itu aku memendam banyak luka sendirian" ~aghata andriany wlireyshi~