Stasiun Agen Khusus
Di ruang tunggu.
"Woaah .. stasiun Lacour lumayan juga, walau tidak sebesar Statia." Kata Harvey setelah kami menginjakan kaki di stasiun Lacour.
Memang, stasiun Lacour cukup besar menurutku. Fasilitasnya pun sangat canggih. Aku semakin bersamangat untuk pulang.
"Iya ... akhirnya kita akan kembali ke Statia, aku merindukan mereka semua. Kau tahu? Tak apalah kita dimarahi yang penting kita akan segera pulang." Ujarku sambil melompat seperti anak kecil.
"Iya, aku juga merasa bersemangat sekarang." Aku duduk di sebelah Fohlcon melihat Harvey yang sedang berlarian ke sana kemari.
"Baiklah, kita hanya tinggal menunggu di sini." Kata Fohlcon menyimpan kopernya.
"Tapi, kita tetap harus berjaga-jaga. Aku hanya takut polisi itu tetap mengejar kita sampai ke sini." Kataku mengingatkan mereka.
"Masa sih?" Harvey mengernyit. "Tidak, Vio. Kita di stasiun agen khusus. Bagaimana caranya mereka ke sini" Kata Fohlcon menambahkan.
Benar juga, jika ingin menuju stasiun ini memang ada mantra yang harus diucapkan dan itu tidak bisa dilakukan polisi Lacour.
Sihir saja tidak bisa, bagaimana caranya mereka mengucapkan sebuah mantra.
Ding ding ding .... untuk para penumpang jurusan Statia-Lacour harap menunggu di peron lima karena kereta akan tiba lima menit lagi.
Kami menoleh pada pengeras suara dan bersiap untuk menuju peron lima dan duduk di kursi yang telah disediakan.
"Oh ya, saat di kereta kita duduk di mana?"
"Kita duduk berhadapan, di kursi B15. Kenapa memangnya?" Kata Fohlcon sembari mengambil snacknya."Ah, tidak kok!" Jawab Harvey menggaruk tengkuknya yang kurasa itu tidak gatal.
"Hmm ... omong-omong berapa harga tiket nya Fohl?"
"Satu tiket 120 Fol. Karena kita bertiga, jadinya 360 Fol. Tidak terlalu mahal menurutku." Ia tertawa kecil, sementara aku mengernyit.
"Tidak terlalu mahal? Astaga Fohl. Apa uang kita cukup untuk itu?" Kataku sambil sedikit berpikir yang aku sendiri tidak tahu memikirkan apa.
"Cukup kok." Jawabnya membuatku bernapas lega.
"Tidak usah khawatir Violetta. Aku juga sudah menabung untuk ini. Tapi Fohlcon sudah membayar semuanya. Makanya aku untung." Harvey tertawa.
Sekarang aku mulai berpikir, dari mana Fohlcon mendapatkan uang sebanyak itu. Hah ... sudahlah, biar itu menjadi rahasianya saja.
Hufft ... ternyata 5 menit itu lama juga, aku melirik stan minuman di samping kiri Fohlcon. Kulihat isi tasku dan kurasa uang itu cukup untuk membeli tiga minuman.
"Yasudah, aku ingin membeli minuman untuk kita bertiga. Sebentar ya." Kataku membuat Harvey histeris entah kenapa.
Ketika aku ingin pergi, suara harvey membuatku berhenti melangkah.
"HIYAAA tak ada angin. Seorang Violetta membelikan kami minuman." Katanya sedikit berteriak.
"Sudahlah, mungkin sifat pelitnya sudah pergi." Mereka tertawa. Aku berbalik dan mengambil ancang-ancang untuk melempar sepatu pada mereka.
Pletak.
"Aku masih mendengarnya. Jadi, sebaiknya kalian diam atau aku tidak jadi membelikan kalian minuman." Kataku mengambil sepatu lalu pergi membeli minuman.
Saat aku kembali, aku mendengar suara decakan yang berasal dari Fohlcon. "Berhenti mendecak! Ini minumanmu." Ujarku memberinya minuman.
Aku tahu sih, Fohlcon tidak menyukai teh tapi mau bagaimana lagi, hanya ada itu di sana.
KAMU SEDANG MEMBACA
Blue Code
Viễn tưởngVioletta Airish. Gadis yang terkenal dengan kepribadian yang tomboi dan cuek pada sekitar. Tiba-tiba menjadi mata-mata di negaranya. Iya, itulah aku. Aku murid di Gerunce, Statia. Aku dan teman seperjalananku dipilih untuk menjadi mata-mata. Iya, ka...