Setelah Bunga terlihat berjalan kearahnya dengan seorang wanita di sebelahnya. Ia segera tersenyum dan melambaikan tangan kearah dua wanita tersebut.
Berbicara sebentar mereka memutuskan untuk pergi ke cafe dekat saja karena waktu jam makan siang akan segera berakhir.
Dengan berjalan kaki mereka akhirnya sampai di depan cafe yang lumayan rame oleh orang-orang yang sedang makan siang atau sekedar mengobrol saja.
Mereka melangkah masuk dan mulai mencari meja kosong untuk di tempati.
Dan mereka menemukan 1 meja yang kosong sebelah pojok samping cendela kaca yang bisa melihat arah luar.
"Kalian pesen apa biar aku pesenin?" Tanya Bunga kepada Rara dan Ayana.
"Gue samain kayak lo aja deh Unga." Jawab Ayana singkat karena sedari tadi ia melihat sekeliling cafe yang sangat rame ini.
"Kalo gue nasi goreng sama jus jeruk." Saut Rara, ia sedikit marah karena masalah tadi pagi.
Mengiyakan Bunga segera beranjak dan memesan makanan.
Setelah menunggu beberapa menit, makanan mereka sampai dengan dibawakan waitress dan ada Bunga di sebelahnya membawa minuman.
Dan mereka mulai makan dengan lahapnya karena merasa lapar seusai bertarung dengan kerjaan.
Seusai makan mereka sibuk dengan ponsel masing-masing.
Sampai Ayana bosan dan merasa bingung mau ngapain lagi.
"Eh nama lo Rara kan, belom sempat kenalan tadi." Tanya Ayana yang sudah merasa bosan karena dua orang tersebut cuma diam saja sedari tadi.
"Iya gue Rara sorry ya yang tadi pagi, gue cuman pingin ikut gosip, lo tau kan kalo gak gosip itu gak enak rasanya." Kelakar Rara dengan candaannya.
"Dasar lambe turah kamu Ra." Saut Bunga dengan kejamnya.
"Sialan lo Unga, gak gue temenin ke mall baru tau rasa lo kampret." Desis Rara, karena ia tidak terima dikatai lambe turah oleh temannya.
"Eh jangan gitu dong Ra, sorry deh." Jawab Bunga dengan muka memelasnya.
"Udah-udah malah pada berantem, yuk balik kantor." Lerai Ayana yang merasa pusing melihat perdebatan mereka berdua.
Mereka bertiga berjalan beriringan untuk keluar cafe, pas di depan pintu cafe mereka berpapasan dengan Gean yang akan masuk kedalam.
Ayana yang melihat langsung melotot kaget dengan kehadiran Gean di depan mereka.
Tatapan mereka beradu selama beberapa detik, sampai Gean memutuskan kontak mata mereka.
"Eh Pak Gean, selamat siang Pak." Sapa Rara dengan begitu centilnya dan gaya bicara yang sangat alay menurut Bunga.
"Siang." Singkat jelas, dan padat itu jawaban Gean dan mulai berjalan meninggalkan mereka bertiga yang masih cengo dengan jawaban Gean barusan.
"Kampret dah Pak Gean udah gue bela-belain sapa duluan eh jawabannya kayak gitu, malu banget gue anjir." Seru Rara dengan begitu hebohnya.
"Kamu sih Ra, kayak gak tau aja gimana Pak Gean diakan emang gitu sifatnya." Ucap Bunga dengan raut muka datanya.
Sedari tadi Ayana hanya diam dan memperhatikan Drama yang menurutnya sangat menarik, yaitu seorang Geanno yang notabene nya mantan pacarnya bersikap dingin, kepada orang yang menyapanya, aneh sekali bukankan dulu Gean sangat baik kepada orang yang menyapnya.
Melupakan itu ia segera tersadar kalau masih di depan cafe, otomatis menjadi pusat perhatian banyak orang.
Sialan banget temen-temen gue! Rutuknya dalam hati.
KAMU SEDANG MEMBACA
Us And Coffee
ChickLitAyana, perempuan 24 tahun baru lulus kuliah S2 yang sudah diteror ibunya masalah pendamping hidup. Karena ibunya berpikir, umur 24 sudah cukup buat menikah dan memiliki anak. Tapi beda dengan Ayana yang masih sibuk dengan karirnya dan tentu saja h...