5. PDKT

1.3K 124 26
                                    

Xabiru bersandar di pintu mobilnya menunggu Nana yang masih punya satu kelas terakhir siang ini, Xabiru ingin melakukan pendekatan dengan gadis yang pernah membantunya saat awal ospek itu dulu. Xabiru ingat bagaimana Nana dengan wajah polos dan senyum manisnya membantu nya dulu.

Xabiru Galaksi, lelaki itu langsung menjadi pusat perhatian saat pertama kali masuk kampus, apalagi ia masuk di Fakultas Kedokteran.
Tapi ada beberapa senior yang tidak menyukai nya bahkan ia juga satu kampus dengan sepupu nya, harusnya Xabiru memang menerima tawaran orangtua nya untuk kuliah di Jerman.

"Lo jadi maba enggak usah belagu" Xabiru mendapat satu dorongan di bahu nya.

"Mumpung maba nih, lagian dia juga pasti belum punya teman"

"WOI.." teriakan seorang gadis membuat empat senior Xabiru menoleh, ini sudah menjelang malam tapi yang Xabiru pikirkan untuk apa gadis berseragam SMA itu ada di kawasan kampus nya.

"Jangan main keroyokan ya!, gue teriak nih" ancam gadis itu dari kejauhan.

"Sialan tuh cewek, awas kalau ketemu!. Ingat seragam nya" ke empat senior Xabiru itu pergi.

Gadis itu berdecak lalu berlari kecil ke arah Xabiru dan langsung memunguti barang-barang Xabiru yang berhamburan.

Xabiru pikir, bidadari itu cuma mitos tapi nyata nya gadis berambut coklat sebahu dengan poni itu muncul entah dari mana lengkap dengan seragam putih abu-abu nya.

"Enggak kenapa-kenapa kan kak?, dasar ya senior itu emang seenak nya. Iri tuh lihat wajah bule kakak yang cakep"

"Makasih" Xabiru membalas

"Santuy, kak" Gadis itu membalas.

Xabiru melihat name tag di dada kiri gadis itu. Navina Almera Aisyah. Namanya cantik seperti orang nya

"Makasih, gue Xa-" ucapan Xabiru terhenti karena suara keras yang membuat gadis di depannya juga ikut menoleh.

"NANA"

"Vano lama banget, gue nungguin dari jam empat tadi"

"Lo apain dia?" Vano langsung menodongkan pertanyaan pada Xabiru.

"Kakak ini tadi mau di keroyok sama senior kampus, kenapa sih sewot. Kalian kan sama-sama ospek" Nana menyahut.

"Gue harap bisa ketemu lo lagi Navina, makasih" Xabiru tersenyum miring lalu pergi.

"Xabiru?" Nana menepuk lengan lelaki itu.

"Sorry, tadi lagi mikirin sesuatu" Xabiru menjawab "..kapan datang?"

"Lima jam yang lalu" Nana membalas "..tapi bo'ong"

Xabiru terkekah lalu mengacak rambut Nana.

"Jadi jalan kan?, waktu gue seharian buat lo nih" Xabiru berkata.

"Dih lebay banget, siapa tau ada panggilan darurat dari Rumah sakit gimana?"

"Kamu nya ku ajak ke rumah sakit" Xabiru menjawab lalu membuka kan pintu mobil untuk Nana.

Sejak kapan Xabiru pakai aku-kamu, salting nih gue.

"Makasih" Nana tersenyum.

[]

Pipi Nana memerah karena Xabiru menggenggam tangannya sambil mengantri masuk ke dalam bioskop.

"Akhirnya gue nonton film ini" Nana berkata setelah mereka duduk.

SoyaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang