|Teragedi|

120 10 0
                                    

"ALLAHU AKBAR"

"AAAAAAAAAAAA"

"SETAAANN"teriakan menggelegar yang berasal dari mulut lebar lala, memenuhi rumah. Untung bapak, ibu, sama adeknya kagak bangun.

Plak

Tamparan yang cukup keras diterima oleh lala, sehingga membuat wajahnya menoleh kesamping kanan, dengan rambut dan wajah yang berantakan, dengan nyali sebesar amuba. Lala memberanikan diri untuk menoleh, siapakah sosok yang menamparnya?

"ini gue anjrit, ngapain lo tereak!? ngaget-ngagetin aja"

Lala mendengarkan suara itu sangat tidak asing, ia kerjapkan matanya dan menatap dengan lebih jeli lagi, siapa gerangan orang bermuka hijau dihadapannya.

"lur, lu beneran Cavia pan? Bukan demit?"tanya Lala memastikan.

Cavia memutar kedua bola matanya lelah, capek dia punya kembaran kek lala.

Ternyata itu cavia lagi maskeran.

"Bodo, minggir gue mau ke kamar mandi"ujar cavia yang langsung pergi menuju kamar mandi, tanpa memedulikan Lala yang terus memandangi punggungnya.

Bola mata lala dengan tajam memandangi bagian kaki Cavia, hanya sekedar memastikan bahwa dia memang cavia, bukan setan depan rumah.

"Oh aman, emang beneran Cavia"senyum diwajahnya langsung kembali ketika mengetahui fakta yang ia anggap melegakan.

Setelah memasuki kamar, dan tak lupa menutup kembali pintu kamarnya, dan setalah itu mencari posisinya untuk makan seraya menonton yutup.

"Okee, mau nonton apa kita sekarang besti"ujarnya seraya mengscroll aplikasi yutup.

Setelah lama mengscroll akhirnya, pilihannya jatuh kepada, KHW (Kisah Horor Wawak)nya kak Nadia Omara, yang judulnya 'Suster Maria'

Mantap kali ya, malem-malem makan mie sedap goreng tambah telur sambil nonton.

"Beh mantap bener mie buatan gue"

Srupp~

Lala benar-benar menikmati suap, demih sesuap mie goreng buatannya.

Srupp~

Dan akhirnya suapan terakhir hampir saja memasuki rongga mulutnya, tapi gak jadi, itu mie jatuh lagi kedalam piring.

Brak

"Lak minta dong"teriak cavia

"Uhuk...uhukk, anjing keselek gua"ujar lala sambil membuka tutup botol, untung saja tidak ada mie yang keluar dari lobang hidungnya, "lu kalo mau masuk nyante aja napa!"

"gak ngurus, bagi mienya"
("gak peduli, minta mienya")

"Nah tinggal sesuap, bawa ke dapur sekalian sana"ujar lala seraya menyodorkan piring berisi mie goreng yang tinggal sesuap itu.

"Ck kek tai, ya udah mana sini"cavia memasang wajah yang bete, tapi tetep aja piring yang disodorkan lala dia ambil terus dia makan tuh mie yang tinggal sesuap.

|| Badan Kapal Baja ||Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang