2

22 3 0
                                    

"Dari mana aja lo??"

Rafiq menghentikan langkahnya. ia memutar tubuhnya sehingga berhadapan dengan Bastian yang menatapnya tajam.

"Dari perpus," jawab Rafiq pendek.

Bastian mengendus, ia tahu Rafiq berbohong.

"Kemaren aja lo udah bolos 2 mata kuliah. sekarang lo juga bolos lagi,"
Bastian menghela nafas panjang, kemudian melanjutkan kalimatnya

"lo mau kuliah gak sih?"

Rafiq menunduk, ia tak menjawab pertanyaan yang baru saja dilontarkan oleh Bastian.

Hening...

"Gua pulang duluan,"

Akhirnya Rafiq memecahkan keheningan. ia segera berjalan menuju ke sebuah mobil hitam yang terparkir manis ditempatnya. Tanpa meperdulikan Bastian yang masih berdiri di tempatnya, Rafiq bergegas menekan gas meninggalkan halaman parkir.

****

Sebuah Pajero Sport terparkir mulus disebuah halaman Bar.

Seorang pemuda keluar dari mobil hitam tersebut. Ia menggunakan hodie berwarna hijau dengan celana jeans hitam sebagai bawahannya.

Pemuda itu menengok ke kanan dan ke kiri. Ia memastikan bahwa tak ada orang yang membuntutinya.

Setelah dirasa cukup aman Pemuda itu bergegas memasuki Bar.

****

Rafiq menghela nafas panjang. Hatinya bimbang dan perasaannya tercampur aduk. Ia menatap sebuah bar yang berdiri dihadapannya.

'Apa aku berdosa memasuki tempat ini?' pikirnya dalam hati.

Rafiq menggelengkan kepalanya, ia terpaksa memasuki tempat yang laknat ini.

Perlahan, ia mulai memasuki bar tersebut.

Suasana yang sangat asing menyambut Rafiq. Dentuman musik terdengar sangat memekakkan telinga.

Rafiq menatap pemandangan didepan matanya ngeri. Tampak para wanita dan pria berjoget asyik dibawah lampu disko dengan keadaan setengah sadar.
Rafiq menghela nafas, ia berusaha untuk menyesuaikan diri.

Bingung, itu yang dipikirkan Rafiq. Pemuda tersebut harus menemui seseorang yang sangat penting. ia tak pernah bertemu dengan sosok tersebut, dan ia harus mencarinya di tempat ini.

Handphone Rafiq bergetar. ia menatap benda pipih tersebut, memeriksa pesan yang masuk.

'pojok kanan'

Rafiq menoleh, ia mengikuti arah yang ditujukan oleh isi pesan tersebut.

Tampak seorang wanita yang sedang duduk di sebuah sofa hitam melambai ke arahnya.

Rafiq mengangguk, ia berjalan menuju wanita tersebut. 

Beberapa langakah kemudian, pemuda itu mematung. ia menghentikan langkahnya.
Tunggu, jadi sebelum menemui wanita tersebut ia harus melewati orang-orang yang tengah mabuk tersebut?

Rafiq menggeleng

'masa bodoh, aku harus bertemu dengan wanita itu!'

Rafiq melangkahkan kakinya menuju lantai dansa tersebut.

Rafif bersyukur karena tidak ada yang memperhatikannya dan menghentikan langkahnya. namun tiba-tiba, seseorang merangkul lengannya. Rafiq terdiam, ia menatap wanita disampingnya dengan tajam.

"Hallo ganteng" ucap wanita itu dengan nada menggoda.

Rafiq tak menghiraukan sapaan wanita tersebut, ia segera melanjutkan jalannya.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jun 20, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

The Secret BoyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang