09 | Tentang MG

477 39 14
                                    

/ Beri aku satu alasan untuk tetap tinggal /

*~*~*

Melelahkan
Hari ini terasa sangat melelahkan, cuaca yang ia anggap bersahabat atau bahkan kicauan burung di pagi hari tadi sama sekali tidak menyatakan bahwa hari itu akan menyenangkan.

Sudah menjelang malam tapi kekhawatiran tetap tidak lepas dari pikirannya. Oh tidak tidak dia tidak memikirkan tentang seseorang yang bersama pacar nya tadi siang tapi dia hanya berpikir apakah ia masih layak??? Sejauh ini ia sudah melakukan yang terbaik kan? Semuanya ia lakukan dengan tulus tapi kenapa rasanya ada yang kurang? Kenapa rasa ia tidak berhasil? Kenapa ingatan yang sama sekali tidak ia harapkan berlomba-lomba datang dan merusak segalanya?

Kemana perginya ia yang dengan lantang akan membahagiakan Soonyoung? Kemana ia yang dengan berani menyatakan perasaannya kepada Soonyoung di depan teman-temannya saat malam prom? Kenapa hanya dengan kemunculan seseorang semuanya jadi rumit?

Benar seseorang orang itu adalah
Jeon Wonwoo.
Teman masa kecilnya. Sahabatnya. Orang terdekatnya. Oke baiklah apalagi?

Panutannya.

Dimata semua orang Kim Mingyu sangat sempurna, Tampan, berani, manis, keahliannya yang sangat beragam, easy going, Romantis...

Tapi tidak ada seorang pun yang tau bahwa ia hanya seseorang yang butuh perhatian lebih dan lebih. Tidak ada yang mengerti, hanya seseorang dari masa lalunya itu.
Anak dari tetangganya saat ia berada di Lake City kota kecil namun penuh dengan ketenangan di New york.

Jika semua orang menjauhi Mingyu maka tidak dengan Wonwoo.
Wonwoo kecil akan dengan senang hati membantu Mingyu membersihkan bekas injakan sepatu di sekitar celana nya, memberikan air putih yang ia bawa dari rumahnya dan memberinya wejangan untuk membalas perbuatan anak-anak nakal yang menggangunya itu dengan muka dan tatapan datar yang selalu ia tunjukkan.

"Tubuhmu itu berkembang dengan baik diumurmu yang lebih muda dariku tapi keberanianmu sepertinya tidak, lalu apa gunanya semua itu?" Kalimat pedas Wonwoo kecil yang terus saja menyudutkan Mingyu dengan maksud agar Mingyu lebih berani dan tidak selalu diam saat di beri pukulan atau tendangan.

Mingyu tau ia adalah sebuah kesalahan. Ia mengetahui semua tentangnya di umur yang terbilang masih sangat kecil, banyak hal yang membekas di ingatannya dan melukai mentalnya sehingga menjadi sesuatu hal paling menakutkan dalam hidupnya. Menolak kenyataan pun rasanya percuma, ia hanya bisa menerima semua takdirnya dan percaya bahwa ia akan bisa melewati semuanya. Tapi ia juga berhak mendapatkan kasih sayang yang layak bukan? Namun yang ia dapat hanyalah rasa sakit, di cemooh dan di buang.

"Sudahlah, sampai kapan kau harus diam seperti itu? Mereka berani padamu karna kau sangat lemah. Cih, kau akan menemukan kebahagiaanmu nanti jadi berhentilah menjadi pengecut"

Bahagia..

Apa itu kebahagiaan? Apakah indah? Meyenangkan? Atau...

Menyakitkan?

Bahkan Mingyu kecil takut akan kebahagiaan, takut jika setelah mendapatkannya ia akan lupa bagaimana rasanya sakit sehingga saat ia jatuh kembali nanti tidak akan ada lagi kekuatan yang akan menopangnya.

Oh dan

'apakah mungkin Mingyu menyukai Wonwoo?'
Jawabannya Tidak. Seperti yang dapat di lihat, ia takut bahagia karena sejak awal ia selalu merasa hatinya mati sehingga ia tidak berani sembarangan menaruh hatinya itu dan lagipula Wonwoo sudah cukup untuk jadi seorang kakak untuknya, menjadi teman terbaik ny- Oh sahabat terbaiknya.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jun 29, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Another LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang