Prolog

3 0 0
                                    


Carla berlari selaras dengan banyaknya tikaman dari bulir-bulir air yang turun dari langit.

Tampaknya suasana hati Carla dengan langit terhubung dengan kuat, layaknya ibu dan anak. Ketika anaknya sedih tentu sang ibu turut bersedih. Tapi Carla adalah wanita sebatang kara, ia tidak mempunyai orang tua yang menemani proses kehidupannya. Bahkan ia tak tau bagaimana rupa orang yang melahirkannya, setidaknya ia ingin mengucapkan rasa terimakasih karena telah melahirkannya ke dunia ini. Karenanya ia dapat bertemu lelaki yang baik hati, dan menerimanya apa adanya.

Lelaki yang menampungnya dari rasa sedih, kekecewaan, maupun amarah. Dengan erat ia memeluk tubuh ini, lalu mengucapkan beberapa kata layaknya sebuah mantra yang langsung dapat membuat hati ini tenang.

Carla tau lelaki itu seharusnya tidak bersamanya, ia dapat dengan mudah memiliki wanita yang lebih bagus dari dirinya, tapi untuk kali ini saja ia ingin egois. Ia ingin berada disisi laki-laki itu apapun keadaannya.

'Walaupun aku mempunyai masa lalu yang tidak bagus, aku akan tetap menyukaimu. Jadi sekarang adalah pilihanmu, kau masih mau menerimaku atau membuangku?'

Call Me Sayang, Tan!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang