Dos|| Sorpresa

2 0 0
                                    


Happy Reading

"Jadi kau kesini hanya ingin menanyakan itu?" Ucap Frace sembari menatap Carla dingin.

"Aku berjalan tanpa berpikir lalu tidak taunya aku nyampai kesini. Jadi aku mampir" jawab Carla takut-takut.

"Kau mencurigaiku? Cihh, kukira kau akan percaya padaku. Aku kecewa." Frace berdiri dari kursi kerjanya, berjalan ke luar ruangan, meninggalkan Carla berdiri diam di dalam ruangan sendirian.

"Yahh kasiann ditinggal ya" ucap seorang gadis yang baru saja masuk ke ruangan.

"Kau siapa?" jawab Carla acuh.

"Aku? Wanita yang mendapatkan uang presdir. Dan kau, hanya seseorang yang akan mendapatkan status sebagai pacar presdir" ucap gadis itu lagi.

Carla mengerti maksud ucapan gadis itu, tettapi ia hanya bungkam. Tenang, seperti tak mendengar apapun.

Carla mengepalkan tangannya, tersenyum manis, lalu pergi berlalu ke luar ruangan.

"Lihat, betapa tak tau malunya wanita ini" ucap gadis tadi melihat kepergian Carla.

Carla berjalan di tengah kota yang sedang diguyur hujan. Ia memegang payung tapi membiarkan tubuhnya basah kuyup diterjang derasnya hujan.

Semua pakaiannya basah, ia terdiam di depan pintu Apartmentnya. Termenung memikirkan banyak hal, semua masalah yang ia hadapi sungguhlah berat. Sekarang ia hanya punya dirinya sendiri, hanya bisa mengandalkan dirinya sendiri.

"HUAAAAAAAAA" Teriak Carla.

Ia pasrah, menangis sekencang yang ia bisa, hingga tetangganya keluar dan khawatir dengan Carla yang menangis histeris dengan pakaiannya yang basah kuyup.

👑👑👑

"Nona? Anda baik-baik saja?" Ucap Laila, asisten Carla.

"Aku baik-baik saja, Laila tolong buatkan aku Chocolate panas ya" Jawab Carla.

"Baik, Nona"

Carla menatap para pelanggan yang datang ke Cafe miliknya. Terlihat semua kursi penuh diduduki oleh pelanggan. Betapa bahagianya melihat keaadan cafenya yang ramai.

Carla juga melihat pelanggan-pelanggannya yang tersenyum ketika meminum ataupun memakan hidangan yang disajikan. Hal sekecil itulah yang dapat menenangkan hatinya.

Hingga Carla bertatapan dengan lelaki yang tingginya sudah diatas rata-rata, lelaki yang sangat ia rindukan.

"Mathew" Gumam Carla.

Adiknya datang menemuinya langsung. Ada apa gerangan yang membuatnya datang menemui Carla.

"Kau sungguh tidak tau diri. Buat apa kau memarahi anak kecil? Bukankah Lira hanya mengajakmu main?" Ucap Mathew yang blak-blakan di depan kakaknya.

"Aku tidak-"

"Halah bullshit. Tidak cukup kau meninggalkanku di rumah mereka? Padahal mereka sudah mau menampungku, tapi kau malah merendahkan mereka?" ucap Mathew lagi.

"Kalau mereka tidak menampungku, mungkin aku sudah jadi gelandangan. Kau kan sudah tidak menganggapku adik makanya meninggalkanku, sekarang aku sudah mempunyai keluarga yang menampungku tapi kau rendahkan. Apa kau sebegitu bencinya padaku?"

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jul 20, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Call Me Sayang, Tan!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang