Uno|| Significado Amargo

2 0 0
                                    

Carla berulangkali melihat jam tangan hitam miliknya. Badannya sudah pegal berdiri diluat cafe hanya untuk menunggu jemputan kekasihnya.

Carla menjelajahi ponselnya mencari kontak Frace, kekasihnya.

"Maaf aku ada rapat sayang, kamu naik bus sendiri ya?" Diujung sana terdengar suara berat menjawab dengan lembut.

"Hm ... Gapapa kok. Jangan terlalu banyak kerja, kamu harus istirahat sayang."

Tut

Telpon terputus begitu saja, kekasih yang telah berpacaran lama dengannya memang selalu melakukan hal itu. Ini kejadian yang lumrah, tetapi pernahkah kalian merasakan rasanya terlalu lama saling memiliki sampai akhirnya takut hal biasa dilakukan itu tiba-tiba menghilang.

Sulit didefinisikan.

Carla diam disana dengan tenang, matanya panas, air matanya hampir turun.

Huft ... sakit ya ....

Di sebrang sana, kekasihnya France sedang mencium wanita. Benar-benar sangat lembut, tampaknya France benar-benar bahagia.

Carla sudah bilang, ini bukan yang pertama. Carla hanya tau menunggu, berpura-pura buta dan bisu. Ia menatap sendu berulang kali mengelus cincin pemberian kekasihnya.

Tak apa, dia akan kembali.

Bukan?

Tes

Tetes pertama hujan turun di kota Madrid, hujan yang lumayan deras tapi tak terlalu mendung.

Untuk sementara, Carla menunduk dalam sambil mencengkaram erat phonselnya.

Cukup abaikan, kumohon Carla.
Jangan kekanak-kanakan.

Huft ... Kenapa tambah sakit sih
Kan udah berulang kali kamu rasain Carla.

Carla tak tahan lagi, air matanya ikut jatuh di tengah guyuran hujan. Ia diam membiarkan dirinya basah menyamarkan tingakahnya dari pengawasan orang lain.

Ibu ... kuatkan Carla.

Tiba-tiba terasa teduh, dan gelap. Tubuh Carla menjadi kaku, dia menatap orang disebalahnya tampa mengalihkan pandangan.

"Hujan air," katanya singkat.

"Iya, bukan batu," Carla menjawab acuh tak acuh.

"Aku tak perlu payung," Carla menjawab lagi.

Hening, laki-laki itu tidak menjawab lagi. Carla kira dia sudah merasa penolakann Carla.

Tapi tangan Carla ditusukkan gagang payung.

Carla diam.

Dia menusuk lagi.

Carla diam.

Dia sekarang tampa berhenti menusuk.

Carla menarik gagang payung dan hendak berteriak, "Cuku ...."

Laki-laki itu sudah melenggang pergi menari-nari tak jelas.

Baiklah dia gila.

👑👑👑

Brak

"Buatin susu." Carla tersungkur malas di sofa milik Liondra.

"Bagos ... dateng-dateng ke kantor langsung nyuruh." Liondra berdecak lidah menatap Carla kesal.

Dia beranjak dari mejanya. "Perawan lu ilang?"

Seketika itu juga Liondra dihadiahi bantal sofa.

Call Me Sayang, Tan!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang