PROLOG

5 0 0
                                    

Adi berusaha membujuk istrinya agar tidak berbuat macam-macam.Di tangan Dewi kini terdapat pisau yang kapan saja siap ia goreskan di urat nadinya.

"Dewi kamu jangan nekat.Kita bisa bicarain ini baik-baik"Adi menatap istrinya lembut.

Dewi mengacak rambutnya marah,"Mas gak akan ngerti sakitnya setiap kali aku liat anak dari sarah!"

Adi menghela nafasnya kasar,"Apa kamu begitu membenci Griz sampai kamu rela lakuin ini"

"Wajah Griz selalu mengingatkan aku kepada sarah dan aku sangat membenci sarah."

"Sarah sudah pergi dengan tenang kenapa kamu masih belum bisa maafin sarah?"tanya Adi frustasi.

Sarah menatap Adi berang,"aku udah gak sanggup melihat muka Griz lagi.Kalau memang kamu tidak mau membuang Griz aku yang akan pergi dan jangan harap kamu bisa liat aku lagi"Sarah mengarahkan pisau ke pergelangan tangannnya.

"Dewi jangan?!"cegah Adi,"Kalau kamu mau Griz pergi,aku akan antar Griz ke panti asuhan."

Dewi tersenyum lalu menatap Adi,"Kamu serius mas!?"tanya Dewi senang.

Adi menghela nafas kemudian mengangguk,"iya"jawab adi pelan.

Dewi melepas pisau di genggamannya kemuan berlari untuk memeluk Adi,"Aku dan Arjun akan selalu berada di samping mas."

Adi membalas pelukan Dewi, "maafkan papa Griz"batin Adi.

Disinilah bermula kisah ini....

❤❤❤

Apa kabar semuanya???
Karna aku baru pemula jadi maaf jika kalian semua menemukan banyak typo dicerita ini.Aku senang bisa menyajikan cerita ini untuk kalian semua dan semoga aku tidak mengecewakan kalian yaa....😥😫

Jangan lupa vote and komennya ya....karna satu vote dari kalian sangat berarti untukku😘

ADARATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang