PART TWO

6 0 0
                                    

"Apakah kamu dia yang baru saja kutemui?tapi mengapa sikapmu berbeda"

~ADARA FREDELLA ULANI~

Bel istirahat baru saja berbunyi.pak leo selaku guru matematika mengakhiri pembelajarannya.Perut Dara sedari tadi berbunyi meminta makan.Ia ingin segera sampai kekantin.

Seorang siswi datang menghampiri Dara,"Nama lo Dara kan?Salam kenal!Gue Reina Adora."siswi bernama Reina tersebut mengulurkan tangannya.

Dara tersenyum lalu membalas uluran tangan Reina,salam kenal Reina...Gue Adara Fredella Ulani."

"Mau kekantin bareng?"tawar Reina.

"Boleh"

Selama perjalanan menuju kantin,Dara menjadi pusat perhatian.Wajar saja,karena ia murid baru sekaligus karena wajahnya yang lumayan elite.

"Murid baru cuk.Bening amat..."

"Ini baru yang gue cari..."

"Gini dong!Kan makin semangat buat sekolah."

Itulah ocehan para siswa yang abru saja melihat Dara.

Reina merangkul Dara,"Temen gue ni woi...!"teriak Reina sambil tersenyum bangga.

Dara melepas rangkulan Reina,"Gila lo na."ucap Dara,"Eh tapi gak papa gue suka sama yang gila-gila."Dara kembali merangkul Reina.

Dara dan Reina tertawa bersama,tidak memperdulikan tatapan orang lain.

Dara dan Reina mesuk kedalam kantin.Langkah Dara terhenti membuat Reina berhenti dan menatap Dara heran.

"Lo kenapa Dar?"tanya Reina.

Dara tidak menjawab pertanyaan Reina.Tatapannya tertuju pada satu titik.Disana terdapat Aksel yang sedang berjalan kearahnya dengan seorang siswi cantik disampingnya.

Aksel

Baru saja Dara ingin menyapa Aksel namun ia urungkan karena Aksel sama sekali tidak menyalihatnya jangankan melihat,melirik saja tidak.Aksel seolah-olah tidak mengenalinya.

"Jangan-jangan Aksel punya kembaran."gumam Dara ngelantur.

Reina menepuk pundak Dara,"Dar!"panggil Reina.

Dara tersentak kaget,"Eh iya,apa?"

"Lo kenapa sih tiba-tiba bengong gitu?"

"Lo kenal cowok yang barusan lewat?"

"Yang barengan sama cewek rambut panjang tadi?"Dara mengangguk mengiyakan.

Reina menarik Dara,"Mending kita duduk dulu."Reina menarik Dara kesalah satu tempat duduk yang kosong.

"Lo kenapa nanyain Kak aksel?"tanya Reina pelan.

"Jadi yang tadi itu betulan Aksel bukan kembarannya?"

"Aduh Dar...kalau manggil Kak aksel harus pakai embel-embel kak atau lo bisa buat dia marah besar."ucap Reina memperingatkan Dara.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jul 04, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

ADARATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang